40. Malam Perubahan

1.4K 104 18
                                    

Allah SWT berfirman:

وَمَا يَذْكُرُوْنَ اِلَّاۤ اَنْ يَّشَآءَ اللّٰهُ ۗ هُوَ اَهْلُ التَّقْوٰى وَاَ هْلُ الْمَغْفِرَةِ

"Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya (Al-Qur'an) kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dialah Tuhan yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampun."
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 56)

***

Mengahabiskan sisa hidup didalam penjara yang sangat tertutup ini, adalah mimpi buruk baginya, bagi Davit.

Setelah digiring masuk kedalam tahanan, ia tak memperlihatkan ekspresi apapun.

Malam ini Davit termenung dikursinya. Menatap cahaya lampu yang menerangi malamnya.

Sampai ia mendengar kata-kata. 10 menit yang lalu.

"Diam disini dengan sebuah kekufuran, ouh yang benar saja, sudah bagus kau masih diberi umur oleh tuhan "

Sreet

Davit menoleh kearah bukaan pintu, terlihatlah seorang kakek tua berjenggot panjang dengan jubah putih.

Kakek itu menutup kembali pintu dan berjalan menghampiri Davit.

Davit masih bergeming.

"Assalamu'alaikum" ucap sang kakek.

Davit masih diam melihat kakek itu dari atas sampai bawah.

"K-kau siapa? Wajahmu mirip Baret tapi... Aku yakin kau bukan dia, dia tidak setua ini, mana mungkin beberapa minggu dipenjara dia sampai setua ini? Tidak mungkin kan?" Kakek itu tersenyum mendengar pertanyaan beruntun dari Davit.

"Kau ini banyak bicara ya."

Davit bungkam.

Setelah saling berkenalan dan sedikit mengobrol, akhirnya Davit tahu siapa nama kakek tua ini.

Namanya
Nur rahmat

"Kau ini masih terlihat sangat muda ya, tapi sayang kau tidak bisa menikmati umurmu yang tersisa dengan damai," Ucap Rahmat.

Davit masih bergeming, entah apa yang ada dipikirannya.

"Aku dengar, kau tidak memiliki kepercayaan?"

Davit mengangguk, "kalau tuhan ada kenapa dia tidak terlihat?"

Plak!

Rahmat menampar pipi kiri Davit, sedang Davit bengong.

"Kau marah saya tanya begitu?"

"Sakit?"

"lumayan," jawab davit masih memegang pipinya.

"Coba tunjukkan rasa sakit itu!"

"Mana bisa, cuman bisa dirasakan doang!"

"Ya itulah Allah, tidak terlihat namun bisa dirasakan!"

Davit terdiam lagi.

Scandal Tomboyish Girl || a Game [Tamat]Where stories live. Discover now