5. Berubah

2.3K 172 3
                                    

"Lu gak konsisten! Payah!"

Aydan menatap dengan tajam, "gue bukan bawahan lo! Dan gue gak mau!"

Lelaki yang dihadapannya itu menyeringai dari balik topeng yang ia kenakan, "oke, gue juga bisa sendiri! Tanpa bantuan lo! Tapi, jangan salahin gue, kalo... Hal yang lo gak mau terjadi itu terjadi!"

Dahi Aydan berkerut, "maksud lu?"

"Siapa yang menjaga, dia yang akan mendapatkannya."

***

"Ray, lu kenal kak Aydan?" Tanya Khalisa dengan nada agak tinggi, membuat orang yang menghampirinya tersenyum miring.
"Ya, kan lu yang ngasih tau tentang dia ke gua, gimana sih," Jawab Rayya sambil mendudukkan dirinya.

"Iya sih... Tapi, kok lu bisa akrab gitu sih?" .

"Akrab dari Hongkong, setiap ketemu aja gue ribut mulu!" Batin Rayya.

"Dan yang lebih anehnya lagi, kok dia bisa se-akrab gitu sama lu, padahal nih ya, kak Aydan itu gak pernah se-akrab itu sama cewek, dan banyak gosip yang beredar ka Aydan itu...... Cowok super duper gak pernah peduli sama cewek yang lagi deketin dia, bagus sih, bukan termasuk ciri-ciri fuckboy, ya... Tapi sayangnya 'tukang bolos', semua orang udah tahu itu. Dan gue pernah lihat langsung kak Aydan dihukum." lanjut Khalisa dengan menekankan kata 'tukang bolos'

"O aja ya kan SWAG."

"Dih AMIT dah_-!" ketus khalisa.

"Udah ah, gue sih bodo amat mau dia peduli atau gak peduli kek, tukang bolos kek, anak rajin kek, itu bukan urusan gue! Udah ah! Jangan ngomongin dia!"

***

Saat Rayya dan Khalisa berjalan di koridor yang berada disamping lapangan, tiba-tiba sebuah bola melayang keluar lapangan dan...

Bug!

Rayya yang memegangi kepalanya, terlihat kesakitan.

"Aduuhh... Apaan nih! Siapa sih yang nendang bola kena pala gue?!" Teriak Rayya, semua orang yang ada disana langsung menutup telinga nya rapat-rapat karena nada suara Rayya sudah melebihi suara toa mesjid.

"Eh maaf, temen gue ngak sengaja," ucap seorang lelaki yang menghampiri Rayya.

"Emang maaf bisa nyembuhin sakit nya apa?! Nih ya bilang ke temen lu, jadi laki itu harus gentleman, minta maaf sendiri, bukan nyuruh orang, dasar banci!" sahut Rayya dengan nada ketusnya, pedas sekali mamae-.

Seorang lelaki satunya pun menghampiri mereka.
"Heh, lu sekatanya aja, lu tau? Lu lagi berurusan sama siapa?"

"Dia itu Aydan, kagak sopan banget sama kakak kelas!"

"Ohh... Jadi si Aydan yang nendang!" sahut Rayya dengan senyum miring nya.

"Ih Ray, yang sopan kalo ngomong," ucap Khalisa dengan berbisik.

"Bodo amat! Nih ya, mau dia kakak kelas ke, kakak tua kek, yang namanya buat kesalahan ya harus berani tanggung jawab lah!" sahut Rayya dengan pede-nya.

"Heh! udah-udah, kalian udah lanjut main aja!" Titah Aydan yang menghampiri mereka, semua orang yang ada di lapangan kembali ke aktivitasnya masing-masing.

Scandal Tomboyish Girl || a Game [Tamat]Where stories live. Discover now