36. Penjahat rasa ustadz?

1.3K 106 12
                                    

Saya salah dan saya akan bertanggungjawab

"Lapor ketua!"

Baret mengangguk ia sudah tahu apa yang akan dikatakan anak buahnya.

"Semua telah kita evakuasi, mereka berada diluar markas!"

Dengan wajah dingin Baret beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari ruangannya.

Kriiittt

BRAK!

Elf merasakan bahwa ada kemarahan yang menyelimuti baret.

"Coba saja jika mereka tak...--"

"Ah sudahlah!"
.
.
.

Kini baret sudah diluar markas melihat para pemainnya yang hanya tersisa 20 orang, dan ada Rayya Disana.

Mata Rayya menyipit melihat kearah orang bertopeng putih yang baru keluar dari markas itu.

"Kok kayak kenal?"

Rayya melihat sekeliling, Arman, Meisya, Gerrard dan Derril tak ada disana.

"Semoga mereka gak selamat."

"Eh astaghfirullah khilaf."

.
.
.

Baret terdiam, ia mencoba mencari kata sambutan yang pas.

"Selamat malam semuanya?"

"SELAMAT MALAM MATAMU!"

"ENAK BANGET LO BILANG SELAMAT MALAM, SELAMA KITA DIHUTAN KITA GAK TAHU MANA SIANG MANA MALAM!"

"GUE BAKAL LAPORIN LO KEPOLISI!"

oke.

Baret tersenyum walaupun tak terlihat.

Ia sudah tahu bahwa hal ini akan terjadi, ia sudah mempersiapkan mental hatinya agar siap menerima cacian dan hujatan mereka, toh ini juga salah nya?

Tak bisa bohong, walaupun ia sudah menahannya, rasa perih itu malah makin menjadi.

Sakit? Iya.
Sakit saat niat baikmu diubah menjadi niat jahat didepan mata orang-orang oleh orang yang kamu percayai.

Jika ia tak punya hati, sudah ia suruh anak buahnya untuk menembak mati mereka semua.

Tapi tidak, ia sekarang merasa bahwa ia adalah orang paling bodoh, bodoh ketika... Keegoisan menyelimuti hatinya.

"Dasar otak dangkal! Dari pada kau membuat game ini lebih baik kau mengajari remaja bangsa ini agar lebih hebat dalam menggunakan teknologi!"

"Kenapa aku bisa berpikiran dangkal seperti ini?!"

"Kini tak ada gunanya menyesal! Minta kepada Allah agar mengulang waktu, itu mustahil!"

Baret terus menghujat dirinya sendiri, ia berpikir kenapa ia berpikir se pendek itu?

"Kalian... Tak usah repot-repot melaporkanku ke polisi, sebab... "

Scandal Tomboyish Girl || a Game [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang