19. Tatapan Tajam

1.6K 115 0
                                    

Saya meminta keberanian
dan DIA memberi saya BAHAYA untuk Diatasi
-SALAHUDIN AL-AYYUBI-

***

Pagi yang sangat indah, tapi tak bagi Rayya hari ini adalah hari dimana ia masuk sekolah lagi.

Pada hari Senin ini ia bersekolah lagi, hari dimana ucapara akan diberlangsungkan, bukan, bukan karena upacara ia malas pergi sekolah tapi karena... Yap tentang kasusnya, mungkin semua orang disekolah sudah tahu hal ini, bukan mungkin tapi pasti!

Ia pun terpaksa harus berangkat kesekolah karena ini semester genap(II), semester dimana akan diadakan Ulangan Kenaikan Kelas, atau sekarang disebut PAT (Penilaian Akhir Semester).

Saat ia sampai disekolah, benar saja Rayya terus ditatap sejumlah siswa/i disetiap koridor kelas.

Jangan pedulikan!
Jangan pedulikan!

Batinnya terus menggerutu.

Ia menghembus nafas dalam, akhirnya ia sampai dikelasnya, ya walaupun nyinyiran itu masih berlangsung dikelasnya tapi kalau dikelas ini masih ada yang membelanya.

"Assalamualaikum," ucapnya saat memasuki ruang kelas, tak banyak yang menjawab hanya Reina, khalisa dan Revan, yang lain? Mungkin kuping nya pada buta!

Khalisa dan Reina sangat senang begitu melihat sahabatnya yang super mengesalkan ini masuk keruang kelas. Sangat terlihat dari pancaran mata mereka, begitupun Revan dia tak berhenti tersenyum dan menatap Rayya yang beranjak mendudukinya bangkunya.

Tet! Tet! Tet!

Bel dibunyikan satu kali tanda bahwa semua warga sekolah harus berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara Bendera pada hari Senin.

Saat paling dibenci saat upacara adalah Amanat Pembina Upacara.

"Yahh pasti bakal lama nih kalo kepala sekolah yang jadi pembinanya," keluh siswi kelas sebelah.

"Iya duhh panas lagi," sahut siswi yang lain.

25 menit kemudian...

Akhirnya Upacara selesai, siswa/i rakyat sekolah SMA KARTIKA berhamburan, ada yang menuju kelas mungkin untuk mengerjakan pr, ada yang kekantin hanya untuk membeli sebotol air dan ada pula yang ke WC untuk mereka yang suka dandan dengan kemenoran yang membahana ini adalah tradisinya, setelah ucapara langsung pergi ke WC.

Rayya dan kedua temannya pergi kekantin, sangat penuh kata itu yang bisa menggambarkan suasana kantin saat ini.

Rayya yang sudah kehausan pun berlari menuju lemari pendingin itu, ia hanya mengambil air mineral, setelah itu iapun bergegas pergi ke kasir.

Sedangkan Reina dan khalisa menunggu Rayya diluar.

Setelah membayar Rayya pun membalikkan badannya.

Bruk!

Ia menabrak seseorang dan minuman mereka berdua pun terjatuh, Yap Rayya menabrak tubuh jangkung Aydan, ia mendongak wajahnya, dialain sisi Aydan ingin sekali menyapa gadis itu, tapi itu tidak bisa, ia pun segera mengambil botol minuman dan berjalan melewati Rayya. Begitupun Rayya, ia masih malu dengan kejadian 2 hari yang lalu.

Scandal Tomboyish Girl || a Game [Tamat]Where stories live. Discover now