Beauty Venus - Chapter 27

Start from the beginning
                                    

Diam-diam Miguel menghela nafas lega.

"Karena kita sudah sepakat, aku memiliki 3 permintaan di awal."

Miguel mengangkat sebelah alisnya. "Sebutkan."

"Pertama, Jangan menakutiku."

Miguel tersenyum lembut. "Aku tidak pernah menakutimu."

Hera menatap lekat Miguel. Bukankah sebelumnya Hera pernah merasakan tatapan dingin pria ini? Dan Hera juga masih ingat saat pertama kali mereka di hotel, Hera bisa merasakan pria itu menatapnya dengan tatapan dingin. Apa hanya perasaannya?

"Ada lagi?" Miguel mencoba mengalihkan pikiran Hera.

"Aku ingin pulang." Melihat senyum Miguel hilang, dengan cepat Hera menambahkan, "Kau bilang akan mengabulkan semua keinginanku!"

"Hm. Lalu?"

"Jangan pernah membentakku seperti tadi."

Sudut bibir Miguel berkedut. "Baiklah." Miguel meluruskan tubuhnya. "Dan sekarang permintaanku, jadilah gadis baik mulai sekarang."

***

"Miguel adalah pria yang diinginkan seluruh wanita di dunia." Helena mengumumkan setelah mendengar cerita Hera. Inanna dan Diana mengangguk.

Sedangkan Hera hanya memutar matanya dan meminum milkshake.

"Kau sangat beruntung menikahi dia, Beauty." Diana berkata.

Hera mendengus kasar. "Mendengar kemauannya, kau bilang beruntung?"

"Namun, kalian melakukan barter. Kau menuruti kemauannya dan dia akan menuruti kemauanmu. Dan dari yang aku dengar, sepertinya dia tidak akan mengambil keuntungan tanpa persetujuanmu dalam keadaan sadar." Inanna menjelaskan.

"Oke, itu terdengar seperti kalian iri denganku karena menurutku itu menggelikan."

Helena, Diana, dan Inanna sudah mendapatkan pria sempurna mereka. Jadi untuk apa mereka mengeluh seolah iri? Pikir Hera. Dan yang membuat Hera semakin geli ialah melihat ketiga wanita di depannya mengangguk.

"Christian seorang psikopat manipulatif. Ia akan mengabulkan semua keinginanku, tapi ia akan memilahnya. Kalau tidak baik atau merasa terancam dirinya, ia akan menolak. Jika aku marah, dia akan memaksaku bercinta dan menyuruhku bersumpah untuk tidak memikirkan keinginanku yang ia tolak disaat aku tidak bisa membedakan yang mana Surga dan Neraka!" Wajah Inanna memerah karena marah sekaligus malu saat menggerutu. "Percayalah, suamimu lebih baik daripada suamiku."

"Ethan juga. Dia akan mengabulkan semua keinginanku tapi dengan syarat memiliki banyak anak." Diana berkata dengan malu-malu. "Aku kadang kewalahan mengimbanginya."

Terakhir Hera melirik Helena. Helena membalas tatapannya seraya mengangkat sebelah alisnya.

"Bagaimana dengan Adam?"

"Bercinta dengan panas dan kasar? Sudah pasti." Helena berkata dengan santai.

"Maksudku apa dia akan menuruti semua kemauanmu tanpa terkecuali?"

Helena menggeleng lembut. "Adam seorang pria yang tegas. Bagaimanapun aku memohon atau menari striptis di depannya, jika dia bilang tidak, hasilnya tetap tidak." Raut wajah Helena serius. "Jadi menurutku, Miguel adalah pria yang kau cari selama ini. Dia hanya menuntut yang terbaik untukmu. Dia bahkan tidak memaksamu berhubungan intim. Oh sial, memikirkan itu dia pasti melakukannya sendiri setiap hari. Kau sangat jahat, Beauty."

Hera menatap Helena tajam.

"Kata Christian, pria harus membuang 'itu' minimal seminggu sekali. Jika tidak, mereka akan mimpi basah."

"Dan kau percaya padanya?" Hera menatap Inanna dengan tidak percaya.

"Ethan malah berkata tiap hari. Jika tidak, ia akan sakit."

Dan tiga pasang mata tertuju pada wajah polos Diana.

"Ahahah..!"

Helena yang pertama kali tertawa terbahak-bahak hingga ujung matanya mengeluarkan air mata. Ia menggelengkan kepala lalu menepuk bahu Diana. "Kau dibohongi."

"Apa?" Diana menatap Helena.

Helena tidak menjawab. Malah semakin tertawa keras.

Meninggalkan cerita Ethan yang membodohi istrinya, Inanna melirik Hera dengan pandangan serius. "Jadi, kalian benar-benar tidak melakukannya? Maksudku setelah menikah..."

"Jesus, Inanna... Apa kita akan membahas tentang seks di siang hari?!" Suara Hera membuat beberapa pengunjung cafe melirik meja mereka.

"Pria membutuhkannya, Beauty. Dan kita juga." Helena berkata setelah berhenti tertawa. "Jika dia tidak melakukannya denganmu, dengan siapa lagi? Perlu kuingatkan, pria seperti suami kita sangat mudah menarik perhatian para jalang di luar sana. Mereka bisa mengambilnya dengan mudah jika kita tidak merawat suami kita."

"Maksudmu melakukan seks merupakan salah satu perawatan untuk suami?" Hera terkekeh. "Seriously, Sexy."

"Menyiapkan pakaian kerja mereka, memasak, memberikan kecupan sebelum dia berangkat." Diana menambahkan seraya menghitung jarinya. "Oh ya, memijit punggung atau kakinya!"

"Ergh... Aku hanya menciumnya dan menyiapkan dasi juga jas." Helena mengerang sekaligus merinding mendengar perkataan Diana. "Terlepas dari apa yang dikatakan Diana, ya, kita harus mengurus suami. Adam kaya. Kami memiliki pelayan masing-masing yang menyiapkan segala urusan kami. Tapi setidaknya aku perhatian padanya sebelum dia berangkat dan pulang."

"Pria membutuhkan segala perawatan kita. Dan mereka akan menyukainya." Inanna menambahkan dengan lembut.

Masih mendengar ceramah Venus, Hera mengambil minumannya dan menghabiskannya tanpa suara. Yah, Hera mendengar apa yang Venus katakan. Dia juga memikirkannya.

BEAUTY VENUS [#4 VENUS SERIES]Where stories live. Discover now