44

2.2K 170 42
                                    

Sebelumnya~~

'Oppa... Aku mohon bertahanlah... Aku tidak ingin kehilanganmu. Yoongi, Namjoon kalian juga harus bertahan. Jangan tinggalkan aku dan Seokjin Oppa. Aku mohon, bertahanlah' batinnya terisak.

Detik itu juga Dahyun menangis tersedu-sedu. Kedua tangannya menutup wajahnya yang sudah di penuhi air mata. Mendengar Dahyun terisak kencang Sooah langsung menariknya dalam pelukannya.

💜
💜
💜
💜
💜
💜
💜

Selang beberapa jam kemudian, dokter yang menangani Namjoon dan Yoongi keluar secara bersamaan. Kedua orang tua mereka berlari cepat ke arah dua dokter tersebut.

"Uisanim, bagaimana keadaan Yoongi putra saya?" tanya Kangjoon tak sabaran.

"Keadaan Yoongi bisa dikatakan tidak baik-baik saja. Tulang kering kaki kirinya patah dan telinga bagian kirinya berdarah karena kaca mobil tersebut masuk ke telinganya sehingga merobek gendang telinganya. Kemungkinan besar dia tidak akan bisa mendengar hanya di bagian telinga kirinya saja. Sedangkan telinga kanannya dalam keadaan sangat baik-baik saja. Dan juga darah yang keluar tidak begitu banyak, dibandingkan pasien yang bernama Kang Seokjin dan Kim Namjoon. Mereka mengalami pendarahan yang begitu sangat banyak"

Seakan tersambar petir, degup jantung kedua orang tua Yoongi dan adiknya sungguh tak karuan. Nafas mereka tercekat mendengar kondisi putranya saat ini. Belum mendapatkan kabar tentang kondisi Namjoon, Jungkook segera menyambar pertanyaan pada dokter bermarga Han ini.

"Lalu bagaimana keadaan Namjoon hyung, Uisanim?" tanyanya.

Dokter itu hanya menunduk seperti ada perasaan bersalah kepada keluarga pasiennya Kim Namjoon. Merasa tak ada jawaban dari sang dokter Jungkook mencengkram kerah jas kebesaran dokter tersebut.

"Kenapa diam saja ha?! Bagaimana keadaan hyungku?!" teriaknya tak sopan.

Taehyung segera menarik Jungkook menjauh dari dokter tersebut.

"Jungkook-a, kau tenanglah dulu. Biarkan Han Uisanim menjelaskannya secara detail" setelah itu Taehyung beralih menatap ke arah dokter Han. "Tolong jelaskan secara detail bagaimana kondisi Namjoon hyung pada kami" ujarnya tegas.

"Jeosonghamnida. Seharusnya saya mengatakannya sejak tadi. Sekali lagi maafkan saya. Pasien Kim Namjoon sudah meninggal saat diperjalanan menuju kemari"

Deg

Nafas semja orang yang mendengarnya tercekat seketika. Mereka sungguh tak menyangka Namjoon akan menyerah secepat ini.

"Maldo andwae..." lirih Jungkook.

Ia mendongak menatap tajam dokter yang menangani hyungnya. Ia merasa dokter tersebut tidak profesional sebagai dokter ahli bedah. Ia kembali mencengkram kerah jas kedokteran.

"Kau bilang Namjoon hyung meninggal?! Dia tidak mungkin meninggal! Kau jangan berbohong pada kami Uisanim!!"

"Kim Jungkook! Hentikan! Jangan membuat keributan di rumah sakit! Hyung mohon iklaskan Namjoon hyung pergi dengan tenang, Jungkook-a" ujar Jimin lirih di akhir kalimat.

"Tapi aku tidak bisa terima kalau Namjoon hyung menyerah hyung hiks... Kenapa dia harus meninggalkanku secepat ini hyung hiks.... Wae hyung? WAE?!!" teriaknya terisak.

Tubuhnya meluruh ke lantai dan detik itu juga Jungkook terisak sangat kencangnya. Keheningan di luar UGD hanya didominasi dengan suara tangisan Jungkook dan Soobin. Rowoon mendekati Jungkook dan membawanya ke dalam dekapannya. Kekasih Namjoon terisak dalam dekapan Sooah. Sooah begitu kuat menghadapi semua yang terjadi pada Yoongi dan kedua sahabatnya. Ia terus mengusap lembut punggung Soobin. Hoseok menghampiri Dokter Han.

I'm Fine || Kim Seokjin ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ