22

1.9K 170 14
                                    

Sebelumnya~

"Kang Chanhee!! Sekarang kamu berani berontak ya! Apa yang membuatmu semakin memberontak dengan Appa seperti ini ha?!!!"

"INI SEMUA KARENA APPA YANG SELALU MEMBANDINGKAN AKU DENGANNYA!!!" teriak Chani sembari menunjuk hyungnya.

❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
❤️

"KANG CHANHEE!!!!" teriak Sangwoo.

Wajah mereka sama-sama memerah. Emosinya telah tak terkendali. Entah apa yang akan terjadi nanti. Si bungsu paling takut dengan perkelahian yang terjadi kembali setelah kejadian 4 tahun yang lalu. Ia hanya mendekap sang ibu dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang ibu. Seokjin menatap si bungsu yang telah menangis sesegukan.

Kedua ayah dan anak ini saling menatap garang. Bahkan deru nafas keduanya naik turun. Tangan keduanya terkepal erat.

"Appa menyekolahkanmu untuk menjadi siswa yang pintar. Bukannya bodoh seperti dirimu! Appa sangat kecewa melihatmu seperti ini. Seperti anak berandalan yang tak tahu diri!"

Kedua tangan Chani terkepal erat di samping tubuhnya. Mendengar hinaan dari sang ayah justru membuat hatinya mencelos. Sangat sakit rasanya.

"Appa kecewa denganku? Bukannya terbalik?"

"Apa maksudmu ha?!"

Chani tidak menjawab apa yang menjadi pertanyaan sang ayah barusan.

"Aku sungguh sangat kecewa denganmu Appa!" tegas Chani.

Dengan perasaan amarah bercampur aduk dengan rasa kecewa. Chani langsung melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya.

"Chani-ya" panggil Hyuna lirih.

Saat Hyuna ingin mengejar sang anak, Sangwoo mencegahnya.

"Tidak perlu di kejar. Biarkan saja" ketus Sangwoo.

Berbeda dengan Seokjin. Ia menatap datar dan dingin ke arah ayahnya.

"Tidak hanya Chani yang kecewa dengan Abeoji, akupun juga sama dengannya. Aku sangat amat kecewa dengan Abeoji"

Pernyataan yang dilontarkan oleh Seokjin membuat hati sang ayah sakit. Entah kenapa saat putra sulung mengatakannya seperti itu justru membuatnya sakit. Tidak seperti Chani yang sebelumnya juga mengatakan bahwa ia kecewa dengannya.

Seokjin menatap datar sejenak sang ayah. Beberapa detik kemudian ia memutuskan untuk naik ke lantai atas. Entah kenapa fikirannya saat ini tertuju pada Chani. Ia sangat takut. Takut di benci oleh sang adik seperti dulu. Ia menaiki tangga dengan perlahan. Sampai di atas ia berjalan menuju kamar sang adik pertamanya.

Tok

Tok

Tok

"Chani-ya, ini hyung. Buka pintunya saeng"

Tak ada jawaban dari dalam kamar sang adik. Perasaan bersalah semakin menguar di hatinya. Ia sungguh sangat takut sang adik kembali membencinya.

"Saeng, tolong buka pintunya. Hyung ingin berbicara denganmu"

Ceklek

Akhirnya sang adik membuka pintunya. Namun saat keluar raut wajah sang adik sangat suram. Ia menatap datar dan dingin pada sang kakak.

"Hyung ingin berbicara denganmu"

"Tak ada yang perlu dibicarakan lagi" ketus Chani.

Pintu segera di tutup oleh Chani. Namun tangan sang hyung menyelip masuk. Dan saat pintu itu hampir tertutup, tangannya terjepit di sana.

I'm Fine || Kim Seokjin ✓Where stories live. Discover now