43

1.9K 166 13
                                    

Sebelumnya~~

"Joseonghaeyo Kim Inseong-ssi. Aku tidak pernah mengibarkan bendera peran padamu. Oh aku tahu, apa karena aku menciumnya tadi? Di tempat yang begitu banyak orang seperti ini"

Seketika Inseong mencengkram kerah pakaian Seokjin. Mereka beradu tatapan tajam nan menyeramkan bagi siapa saja yang melihat mereka saat ini.

"Kau!!"

💜
💜
💜
💜
💜
💜
💜

"Wae? Aku benar kan? Aku ingatkan sekali lagi padamu. Menjauhlah darinya, dia kekasihku. Aku harap kau mengerti itu!" tegas Seokjin.

"Aku tidak peduli, yang jelas aku akan tetap berusaha mendapatkannya!" pekik Inseong.

Gigi Seokjin bergemelatuk geram dengan tingkah namja yang di hadapannya ini. Tatapannya kini sungguh sangat menyeramkan. Bahkan wajahnya memerah menahan amarah yang bergejolak di hatinya. Entah dari mana Dahyun tengah berlari menghampiri mereka.

"Seokjin Oppa!!" teriak Dahyun.

Seokjin seakan menulikan telinganya. Ia tetap memandang sinis ke arah Inseong. Begitu juga sebaliknya. Dahyun menarik tangan Inseong agar terlepas dari kerah jaket Seokjin. Dengan susah payah Dahyun menarik tangan Inseong dan akhirnya cengkraman kuat itu terlepas. Tolehan cepat mereka berikan pada Dahyun. Dahyun juga tak sendirian. Di sana juga ada Kang Nari di belakangnya.

"Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian selalu saja berkelahi jika bertemu? Apa karena aku lagi? Iya?!" tanya Dahyun tegas.

"Ikut aku!"

Tangan Inseong menyambar tangan gadis ini kasar. Sontak mengejutkan kedua sepasang kekasih ini.

"Inseong-a! Apa yang kau lakukan?!" teriak Dahyun kaget.

Saat Inseong ingin menarik tangan Dahyun yang terbebas dari cengkraman tangan Inseong dicekal oleh Seokjin. Ia menatap tajam nan sinis ke arah Inseong.

"Lepaskan tangannya!" tegas Seokjin dengan suara rendahnya.

"Tidak! Aku tidak akan pernah melepaskannya lagi! Aku tidak akan membiarkanmu mengambilnya dariku!" pekik Inseong.

"Kau gila!"

"Iya aku gila karenanya! Jadi lepaskan dia sekarang juga!" tegas Inseong.

"Kita tanyakan semua ini padanya" dingin Seokjin.

Seketika tatapan kedua namja ini tertuju pada Dahyun. Naripun juga ikut menatap gadis yang menjadi tokoh utamanya. Sedangkan gadis yang menjadi tokoh utama di sini justru hanya memejamkan matanya bingung harus berbuat apa pada kedua lelaki ini.

Sejujurnya dia sudah menganggap Inseong sebagai sahabatnya tapi perbuatannya pada Seokjin dan dirinya sungguh keterlaluan. Sehingga dia bimbang untuk memilih. Mereka sabar menunggu keputusan Dahyun saat ini. Mungkin ini bisa menjadi keuntungan bagi Seokjin. Karena sedikit demi sedikit tangan Dahyun mengendur dari pergelangan tangan Inseong.

Pada akhirnya tangan Dahyun terlepas dari genggaman Inseong. Sedangkan namja yang di hadapannya ini menatap tak percaya ke arah Dahyun.

I'm Fine || Kim Seokjin ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz