13

2.3K 185 10
                                    

Sebelumnya~~~

"Ne Eomma"

"Ya sudah kalian berdua turunlah, Eomma tunggu"

"Ne!" jawab mereka serempak.

Tak ada suara lagi dari sang Ibu. Sepertinya Hyuna sudah kembali ke bawah.

❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
❤️

Hening.

Keduanya hanya saling bertatapan. Seokjin merasa bahwa adiknya belum siap untuk menceritakan apa yang ia sembunyikan darinya. Jadi lebih baik ia tidak memaksa Chani untuk menceritakan secara langsung.

"Baiklah, hyung tidak akan memaksamu. Tapi suatu saat nanti hyung akan tahu dengan sendirinya"

Setelah mengatakannya Seokjin pergi keluar kamar menuju meja makan di lantai bawah. Ada sedikit perasaan lega dan takut bercampur jadi satu.

"Kang Chanhee" panggil Seokjin datar.

Ternyata Seokjin kembali lagi saat di rasa sang adik tidak mengikutinya keluar.

"Eoh? Ne hyung, aku akan keluar"

Tidak ingin membuat sang kakak menunggu lama, Chani segera keluar kamar. Mereka berjalan beriringan menuju lantai bawah.

❤️
❤️
❤️

Setelah selesai makan malam, Seokjin langsung naik ke lantai atas menuju kamarnya. Ia terus termenung di balkon kamarnya. Seokjin mengambil ponselnya yang berada di saku celana pendeknya. Ia mencari nomor telepon seseorang dan menghubunginya.

Tuuutttt.... Tuuutttt....

Klik

"Yeoboseyo?"

"Joon-a, bagaimana keadaan Minji?" tanya Seokjin.

"Hyung tenang saja, Minji sedang istirahat sekarang"

"Apa dia sudah makan malam?"

"Sudah hyung, keokjeongmaseyo hyung"

"Baiklah, gomawo. Kau sudah menjaganya dengan baik"

"Cheonma hyung"

"Ya sudah hyung tutup dulu"

"Ne"

Pip

Seokjin mematikannya secara sepihak. Ia menghembus nafas lelah dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini. Bebannya sekarang semakin bertambah. Ia memijit pelipisnya penat.

Grep

Seokjin tersentak kaget saat tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang.

'Oppa, keokjeongma, semuanya akan baik-baik saja. Aku yakin Oppa pasti kuat'

Seokjin hanya membiarkan gadis ini memeluknya dari belakang. Ia terus menatap lurus ke depan. Dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Apa Oppa harus terpuruk dulu baru kamu akan muncul, Saeron-a?" tanya Seokjin dingin.

'Ne Oppa. Aku akan muncul setelah Oppa terpuruk'

"Jangan sering membuatku terkejut saat kau tiba-tiba memelukku"

'Hehehee... Mianhae Oppa'

Hening.

Seokjin tetap terus memandang taman yang membentang luas di sekitar rumahnya. Walaupun di belakang rumahnya ada rumah-rumah mewah lainnya. Tapi tetap saja halaman belakang rumahnya begitu luas dan indah. Saeronpun masih memeluknya dari belakang. Senyumnya pun masih terukir di bibir kecilnya.

I'm Fine || Kim Seokjin ✓Where stories live. Discover now