19

2.1K 174 11
                                    

Sebelumnya~~~

"Aku terserah dengan Jinhyuk Oppa, dia yang akan melamar Noona"

"Eoh? Kau ingin aku lamar chagi? Benarkan?" goda Jinhyuk.

Jinhyuk menaikkan kedua alisnya berulang-ulang dan tersenyum menggoda. Sedangkan Hyunsoo mendelik menatap Jinhyuk.

❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
❤️

Plak

"Awww! Sakit chagi-ya. Kamu tega sekali memukulku" gerutu Jinhyuk.

"Salah sendiri Oppa menggodaku" kesal Hyunsoo.

"Eeyyy... Tapi suka kan?" godanya lagi.

"Oppa!!" pekik Hyunsoo mendelik.

"Bisakah kalian tidak beradu mulut seperti ini? Kepalaku semakin pusing mendengar kalian seperti itu" lirih Seokjin kesal.

Spontan kedua sepasang kekasih ini diam. Jinhyuk terlihat sedikit cemas dengan keadaan adik tirinya. Ia terus menatap lekat wajah Seokjin yang sedari tadi hanya memejamkan matanya. Keringatnya pun keluar begitu banyaknya. Tak lama ia bangkit dari duduknya berdiri di samping ranjang adiknya. Hyunsoo memberikan ruang untuk Jinhyuk dan Seokjin. Ia tersenyum melihat interaksi mereka.

"Jin-a, hyung akan bersihkan keringatmu ya? Banyak sekali keringatmu"

'Aku senang mereka bisa akrab seperti ini' batin Hyunsoo.

Seokjin hanya sanggup mengangguk menanggapinya. Kepalanya semakin berat sebelum kedua sepasang kekasih ini bertengkar karena hal sepele. Pusing menyerang kembali di kepalanya. Bahkan matanya sedikit berkunang-kunang jika dia tidak memejamkan matanya. Seokjin sering mengerutkan keningnya merasakan pusing di kepalanya.

"Jin-a, apa kamu masih merasa pusing?" tanya Jinhyuk khawatir.

"Ne" lirih Seokjin.

Dengan gerakan secepat mungkin Jinhyuk menekan tombol merah memanggil dokter untuk memeriksa Seokjin.

"Sabar ya Jin-a, Kangmin Samcheon akan datang sebentar lagi"

Tak lama Kangmin datang bersama asisten perawatnya. Jinhyuk mundur untuk memberikan ruang kepada Kangmin.

"Ada apa dengan Seokjin?" tanya Kangmin.

Ia memasangkan stetoskopnya ke telinganya. Ia mengarahkan stetoskop tersebut ke dada Seokjin. Ada sensasi dingin saat stestoskop tersebut menempel di kulit mulusnya.

"Seokjin mengatakan bahwa dia merasakan pusing di kepalanya" jawab Jinhyuk.

"Jinjjayo?"

"Ne"

"Jin-a, apa kamu belum makan?" tanya Kangmin.

Seokjin menanggapinya dengan anggukan lesunya.

"Astaga! Jangan terlambat makan Jin-a, fikirkan asam lambungmu"

"Seokjin punya asam lambung?" tanya Jinhyuk terkejut.

"Geurae. Dia pernah kambuh karena tidak makan beberapa hari"

"Jin-a, kenapa kamu tidak mengatakan bahwa kamu memiliki asam lambung eoh?" tanyanya.

"Mian" jawab Seokjin singkat.

Srek

Seketika atensi mereka teralihkan. Kim Ahjummalah yang baru saja membuka pintu rawat namja berbahu lebar ini.

I'm Fine || Kim Seokjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang