36

1.7K 163 11
                                    

Sebelumnya~

"Chagi-ya, mianhaeyo hm?"

"Aku akan memaafkan Oppa jika Oppa mau menjelaskan tentang ini"

💜
💜
💜
💜
💜
💜
💜

Dahyun mengulurkan tangannya memperlihatkan sebuah plastik berisikan 2 buah butir obat yang sangat mirip dengan miliknya. Bukan hanya mirip tapi memang itu miliknya. Seokjin terbelalak kaget dengan apa yang dia lihat di tangan gadisnya.

"Ini milik Oppa kan?"

Tak ada respon dari namja berbahu lebar ini. Dia hanya diam tak berkutik. Kedua orang lawan jenis ini menatap lekat ke arah Seokjin yang terdiam. Pandangannya kosong.

"Oppa, wae joyonghae?" tanya Dahyun menahan amarah.

Tangan Yoongi menepuk lengan yeoja ini. Merasa ditepuk dia menatap Yoongi dan namja ini menggeleng agar tidak memaksakan Seokjin. Ia mendengus kasar.

"Kalau memang Oppa tidak ingin mengatakannya sekarang, tidak apa. Tapi aku tidak ingin bertemu denganmu untuk sementara waktu"

Ia mengambil tasnya dan bangkit dari sofa. Ia melangkahkan kakinya meninggalkan Seokjin yang terdiam. Sedangkan Yoongi hanya menatap kepergian Dahyun.

Sepeninggal gadisnya, Seokjin baru sadar akan apa yang terjadi. Dia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Tidak ada presensi kekasihnya. Hanya ada Yoongi yang memainkan ponselnya. Dia bangkit dan bergegas masuk ke kamarnya. Mengambil kunci mobilnya. Saat keluar ternyata Yoongi sudah ada di depannya. Seokjin sedikit tersentak kaget dengan presensi adik esnya di depannya.

"Hyung, kau mau ke mana?"

"Mengejar Dahyun"

"Tidak perlu hyung"

Ia menatap tajam ke arah Yoongi. Setelah itu ia menggeser tubuh kecil adiknya. Segera menyusul kepergian Dahyun kekasihnya yang entah sampai mana ia pergi.

"Jin hyung!"

💜
💜
💜

Sesampainya di kediaman Song, Seokjin bimbang. Dia bingung harus turun atau tidak. Jika dia menunjukkan dirinya sendiri di depan mereka, ia takut akan menjadi salah paham.

Dia berinisiatif menghubunginya. Tapi Dahyun sama sekali tak mengangkatnya. Sekali lagi Seokjin mencoba menghubunginya lagi. Namun naas, Dahyun kembali tidak mengangkatnya. Beruntung ponselnya aktif dan ternyata GPS ponselnya aktif. Dia melacak keberadaannya.

Sungai Han.

Ya. Dahyun pergi ke Sungai Han. Tepatnya di taman Sungai Han. Akhirnya dia mengendarai mobilnya menuju taman Sungai Han.

Begitu sampai di Sungai Han, Seokjin langsung keluar dari mobil. Mencari keberadaannya melalui GPSnya. Terus mencari, dengan berlari kecil. Menjauhi parkiran mobil. Hingga ia menemukan presensi sang kekasih tengah duduk merenung duduk sendirian di pinggir sungai. Tidak mau berlama diam berdiri, Seokjin menghampirinya. Panas teriknya matahari membuat dia berkeringat dan terlihat sedikit kelelahan karena banyak berlari.

Puk

Sang empu bahu tersentak dengan tepukan tersebut. Ia menoleh ke belakang. Dua kali ia terkejut saat itu juga.

"Kenapa Oppa ada di sini?" ketus Dahyun.

Seokjin tidak menjawab melainkan dia mendudukkan dirinya di samping Dahyun. Mengistirahatkan tubuhnya yang sedikit lelah. Ia menyalahkan tubuhnya yang sekarang menjadi lemah.

I'm Fine || Kim Seokjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang