"Mianhae, aku akan tetap memilih Seokjin Oppa. Tolong mengertilah"

Betapa sakitnya Inseong saat ini. Di tolak oleh gadis yang ia cintai sungguh menyakitkan baginya. Bahkan ia tak bisa berkata-kata saat Dahyun menarik membawa Seokjin pergi menjauh darinya. Kedua tangannya terkepal sangat kuat menahan gejolak amarah yang bisa saja ia keluarkan sekarang. Ia hanya bisa menatap kepergian Dahyun dari hadapannya.

Setelah membawa Seokjin pergi dari depan gedung kampus. Dahyun menghentikan langkahnya tepat di belakang mobil Seokjin. Tatapan Seokjin begitu sayu saat menatap kekasihnya dari belakang. Seokjin terus menunggunya berbalik menatapnya. Tiba-tiba gadisnya membalikkan tubuhnya menatap lekat ke arah Seokjin.

"Kenapa Oppa menanggapinya?" tanyanya kesal.

"Aku tidak bisa diam begitu saja"

"Biasanya Oppa selalu tak peduli dengan tingkah lakunya padaku, tapi kenapa sekarang tidak?"

"Oppa melakukannya karena dia sudah keterlaluan denganmu, Dahyun-a"

"Tapi Oppa masih bisa mengacuhkannya!" seru Dahyun.

"Kenapa jadi aku yang di salahkan di sini?"

"Aku takut dia berbuat yang tidak-tidak denganmu, Oppa. Tolong mengertilah"

"Baiklah, salahkan saja aku" ketus Seokjin.

"Kenapa Oppa tidak bisa mengerti dengan perasaanku eoh? Pekalah sedikit!"

"Kau mau pulang atau tidak?" tanyanya dingin berusaha mengalihkan pembicaraan Dahyun.

"Aku bisa pulang sendiri!" ketus Dahyun.

"Eitss! Kau jangan pulang sendirian, biar aku yang mengantarkanmu" tawar Nari yang tiba-tiba menghadang Dahyun tepat di depannya.

Dahyun sedikit terkejut tiba-tiba saudara Seokjin menghadangnya tepat di depannya.

"Apa kau tahu rumahku?"

"Kamu kan bisa memberitahuku di jalan"

"Ah! Kau benar juga. Baiklah, aku mau"

"Oke! Kajja!"

Kang Nari langsung merangkul bahu gadis ini dan membawanya pergi menuju mobilnya yang terparkir jauh dari mobil Seokjin. Seokjin menatap punggung gadisnya dan helaan nafas pasrah keluar dari bibirnya. Namun dia tak mengetahui bahwa namja yang beradu mulut dengannya tersenyum miring saat melihat Dahyun dan Seokjin tengah bertengkar di parkiran.

"Kang Seokjin, lihat saja! Aku akan membunuhmu sekarang juga!" gumamnya geram.

Tatapan sinis dan senyum miring begitu menakutkan bagi siapa saja yang melihatnya. Setelah itu ia berjalan cepat ke arah mobilnya yang terparkirkan sedikit jauh dari mobil Seokjin. Ia ingin mengikuti ke mana perginya Kang Seokjin.

💜
💜
💜

Dalam perjalanan pulang, Dahyun hanya diam membisu. Ia tetap terus menatap lekat ke arah luar jendela mobil. Fikirannya selalu mengkhawatirkan keberadaan Seokjin. Karena dia sudah meninggalkannya begitu saja di parkiran kampus. Dia takut kalau Inseong bertindak seenaknya di saat Seokjin sendirian.

Namun beberapa saat kemudian, dia duduk dengan gelisah. Perasaannya sungguh tak enak saat ini. Dan tiba-tiba fikirannya tertuju pada Seokjin. Melihat kegelisahan Dahyun, Nari melirik sekilas ke arahnya.

"Ada apa Dahyun-a? Kenapa kau gelisah seperti itu?"

"Perasaanku tidak enak Nari-ya. Aku takut terjadi sesuatu dengan Seokjin Oppa" lirih Dahyun.

I'm Fine || Kim Seokjin ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat