Part 35: Musuh Masa Lalu

Start from the beginning
                                    

Arkana langsung maju cepat. Mencengkeram baju yang Farel kenakan. Kepalan hebat sudah Arkana tunjukkan. Sebentar lagi akan melayang bebas meninju Farel.

"Mana Kirana?" tanya Arkana membentak.

"Gue akan kasih tahu dimana Kirana, asal lo lepasin dulu cengkeraman lo ini!" Farel membalas.

Arkana menatap kedua mata Farel dengan tajam. Kali ini Arkana mengalah. Dia hanya ingin Kirana selamat. Tidak sedikitpun terluka.

Farel menepuk bekas cengkeraman Arkana tadi dengan santai. Dia terkekeh dengan menggelikan. Menatap Arkana dengan tatapan meremehkan.

"Ternyata seorang Arkana Adhitama nggak sehebat yang gue kira," ucap seseorang.

Arkana terdiam. Terkejut dengan kemunculan orang itu. Kejadian satu tahun lebih yang lalu langsung melintasi ingatannya. Arkana yakin betul orang yang baru muncul di hadapannya ini sudah mendekam di penjara.

"Kenapa? Kaget lihat orang yang seharusnya ada di penjara malah berkeliaran dengan bebas, hah?"

Orang itu semakin maju mendekati Arkana. Kejadian satu tahun lebih yang lalu begitu Arkana ingat. Kejadian yang membuatnya terkapar tidak berdaya di pinggir jalan raya.

"Gue juga kaget Arkana Adhitama. Orang yang seharusnya mendekam di penjara tetapi dia bisa bebas berkeliaran kemana-mana dan hidup tanpa ada rasa bersalah!"

Arkana terdiam. Berhadapan dengan orang di hadapannya ini berhasil menguncinya bersama kenangan masa lalu yang buruk itu.

"Enak ya jadi Anda. Berbuat kriminal pun hidup lo tetap aman. Ya begitulah lucunya hukum di negeri ini. Melindungi yang kuat dan melemahkan yang lemah!"

"Gue udah jelasin berkali-kali sama lo! Gue bukan orang yang udah mencelakakan adik lo!" Arkana akhirnya buka suara.

"Mana ada bung seorang penjahat terus terang tentang kejahatannya, hah?" balas orang di hadapan Arkana. Separuh wajah orang itu penuh dengan luka. Rambutnya gondrong, dan badannya tinggi namun kurus. Nama orang itu Gio.

"Lo mau tahu nasib cewek lo gimana sekarang? Dia kecapean!" Gio melanjutkan.

Arkana sudah tidak bisa menahan diri. Dia langsung mencengkeram leher Gio dengan erat. "Dimana Kirana sekarang? Jawab Gio?!" Arkana menagih dengan emosinya yang meledak-ledak. Bahkan sudah sedari tadi. Tetapi semula dia tahan.

"Dimana ya?" Gio menjawab dengan santai. Tidak peduli jika Arkana mencengkeram lehernya dengan kuat saat ini.

Farel maju, tetapi Gio berisyarat menyuruh Farel diam di tempatnya. Gio lalu tertawa lantang. Entah menertawakan apa. Yang pasti hal ini menambah kemarahan dalam diri Arkana.

"Dimana Kirana sekarang, bangsat!" Arkana memaki lantang tepat di hadapan wajah Gio.

"Gue kan udah bilang dia kacepean. Cewek lo udah gue coba!"

"Bajingan!"

Arkana lepas kendali. Dia memukul habis Gio. Farel di dekat Gio tidak hanya diam melihat Arkana sudah memukuli Gio. Farel bergerak meraih tubuh Arkana agar menjauh dari Gio. Dua lawan satu. Pertandingan sore ini.

"Arkana, Arkana. Lo tuh ya, emosian banget jadi orang! Kalau lo mau tahu cewek lo dimana sekarang, ya lo baik-baikin gue lah!"

"Nggak usah banyak bacot lo! Dimana Kirana sekarang, bangsat?!"

Arkana bergerak maju. Tetapi Farel menahannya dengan begitu kuat. Gio tertawa bahagia di hadapan Arkana. Ini sungguh pemandangan yang sangat membuat Arkana muak. Hingga tiga orang berbadan tegap dengan tampang menyeramkan muncul, Arkana semakin berada di zona bahaya.

After With You (Complete)Where stories live. Discover now