39

8.6K 683 35
                                    

Jaehyun menatap bangunan yang berdiri menjulang tepat di depan kedai eskrim miliknya. Ia sudah membulatkan tekad dan akan melakukannya sekarang. Ini demi kebaikan wanita yang dicintainya agar bisa bahagia.

Pria itu mengangguk mantap lalu berjalan menyebrang jalan untuk menuju kantor milik Chanyeol. Banyak pasang mata yang menatap ke arahnya, namun tidak ia pedulikan sama sekali.

"Dimana ruangan Park Chanyeol?" tanya Jaehyun pada receptionist.

"Ruangan Tuan Park ada dilantai 25. Apa anda sudah membuat janji?"

"Sudah," jawab Jaehyun asal lalu berjalan menuju lift yang kebetulan sedang terbuka.

"Lift Khusus tamu ada-" suara resepsionis itu menghilang saat pintu lift tertutup.

Sesampainya di lantai 25 Jaehyun langsung mencari ruangan milik Chanyeol. Tidak susah karena disana hanya ada satu pintu dan bisa dipastikan itu adalah ruangan Chanyeol. Tanpa permisi ia membuka pintu lalu masuk ke dalam sana.

"Sehun sudah berkali-kali aku peringatkan untuk mengetuk pintu," ucap Chanyeol tanpa menatap lawan bicara.

"Ini aku."

Sontak Chanyeol mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang tidak tahu tata krama masuk kekantor orang seenaknya.

"Kau?"

Jaehyun melemparkan sebuah kertas kecil ke meja Chanyeol.

"Aku memberimu satu kesempatan. Jika kau menyakitinya lagi maka aku tidak akan segan-segan mengambilnya darimu."

Setelahnya Jaehyun langsung pergi meninggalkan Chanyeol yang masih diam mencerna kata-katanya barusan. Pria itu meraih kertas tersebut. Terdapat alamat apartemen yang letaknya lumayan jauh dari rumahnya.

'Aku memberimu satu kesempatan. Jika kau menyakitinya lagi maka aku tidak akan segan-segan mengambilnya darimu.'

Seakan baru sadar dengan arti ucapan Jaehyun barusan, Chanyeol segera meraih kunci mobilnya dan berjalan tergesa-gesa keluar dari ruangannya.

Bahkan saking buru-buru Chanyeol sampai-sampai berjalan melewati Jaehyun begitu saja saat di lobi.

***

Berkali-kali Chanyeol membunyikan bel pintu dengan tidak sabaran. Ia bersumpah akan menghajar Jaehyun jika pria itu berani membohonginya.

Tak lama kemudian pintu terbuka menampakkan sosok wanita yang selama ini ia cari. Wanita itu masih belum menyadari siapa yang berdiri dihadapannya karena sibuk mengucek matanya, ia masih mengantuk.

"Chaeyoung-ah."

Tiba-tiba tumbuh Chaeyoung sudah berada dalam dekapan Chanyeol. Menyadari posisinya sekarang wanita itu segera mendorong tubuh Chanyeol.

"Darimana kau tahu aku di sini?"

"Itu tidak penting. Aku ingin minta maaf atas semuanya. Semua yang aku lakukan padamu aku benar-benar menyesalinya. Kembalilah dan kita perbaiki semuanya bersama-sama."

"Semudah itu kau meminta maaf padaku?" Chaeyoung tersenyum sinis.

Detik berikutnya Chaeyoung dibuat kaget dengan apa yang pria itu lakukan. Chanyeol berlutut dihadapannya. Pria itu membuang jauh-jauh harga dirinya hanya untuk mendapatkan maaf dari Chaeyoung.

"Aku akan melakukan apapun asalkan kau mau memaafkanku."

Brak!

Chaeyoung menutup pintu dengan kasar. Wanita itu meninggalkan Chanyeol berlutut didepan apartemen begitu saja. Apa wanita itu terlalu sakit hati sampai-sampai berubah menjadi kejam seperti ini?

"Aku akan tetap di sini sampai kau mau memaafkan aku. Aku tidak akan pergi dari sini!" Teriak Chanyeol agar didengar oleh Chaeyoung. Persetan dengan harga dirinya.

Pintu kembali terbuka. Chaeyoung melemparkan sebuah map kepada Chanyeol.

"Apa ini surat cerai?" tanya Chanyeol tak percaya.

"Buka saja! Itu hasil perbuatanmu!"

Chanyeol segera membuka map itu. Ia juga penasaran dengan isinya. Ia membaca sebuah kertas dengan logo rumah sakit lalu menatap foto yang ada ditangannya.

"Ini?"

"Sudah aku bilangkan itu hasil perbuatanmu!"

Chanyeol tidak bisa menahan senyumannya. Ia terlalu bahagia sampai-sampai memeluk Chaeyoung dengan begitu erat.

Chaeyoung kembali mendorong tubuh Chanyeol. Sebenarnya ia merasa kurang percaya diri jika Chanyeol memeluknya seperti ini. Ia belum mandi dan pastinya bau. "Aku mau mandi."

Wanita itu berjalan masuk diikuti Chanyeol di belakangnya.

"Jadi kau sudah memaafkanku?"

"Hm."

"Apa sekarang kau mau kembali ke rumah? Jinyeol pasti senang kau pulang."

"Daripada kau bicara terus lebih baik kau kemasi barang-barangku selagi aku mandi."

Chanyeol hanya menurut. Mungkin Chaeyoung sedang sensitif karena kehamilannya. Ia tidak masalah karena janin yang ada dirahim Chaeyoung adalah anaknya juga.

***

"Eomaaaa!" Jinyeol langsung berlari saat melihat Chaeyoung keluar dari dalam mobil. Wanita itu berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Jinyeol.

Keduanya saling berpelukan untuk melepas rindu. "Maafkan Eomma karena pergi tanpa pamit."

"Appa bilang Eomma sedang ada urusan penting jadi Eomma harus pergi."

Chaeyoung melepas pelukannya. Ia mengusap pipi Jinyeol lalu menciumnya berkali-kali.

Chanyeol membawa koper Chaeyoung lalu menyerahkannya kepada Bibi Jung.

"Tolong bawa koper Chaeyoung ke kamarku."

"Kamarmu?" tanya Chaeyoung bingung.

"Mulai sekarang kita akan tidur bersama. Aku harus menjadi suami siaga jika sewaktu-waktu kau membutuhkanku."

"Terserah kau saja."

Chaeyoung menggandeng Jinyeol masuk ke dalam rumah, lebih tepatnya ke dapur karena ia sangat lapar.

"Eomma aku sudah makan siang tadi," ucap Jinyeol saat Chaeyoung menawarinya cake dan berbagai makanan yang tersedia di dalam kulkas.

"Kalau begitu biar Eomma yang makan."

Chanyeol menyusul keduanya ke dapur. Ia sedikit shock melihat Chaeyoung mengeluarkan semua makanan yang ada di dalam kulas dan kebanyakan adalah makanan manis.

"Appa Eomma seperti orang tidak makan sebulan," ucap Jinyeol sambil menunjuk Chaeyoung yang asik makan.

"Itu karena di perut Eomma ada bayi kecil yang harus diberi makan."

"Bayi kecil?" Tanya Jinyeol polos.

"Bayi kecil itu adik Jinyeol. Jinyeol bilang ingin adik kan?" tanya Chanyeol yang diangguki anak itu.

Jinyeol menatap Chaeyoung dengan sorot mata berbinar. "Eomma makan yang banyak ya biar adikku tidak kelaparan didalam sana."

Chaeyoung hanya mengangguk mengiyakan. Ia lebih memilih sibuk makan dan mengabaikan tatapan Jinyeol dan Chanyeol padanya.

***

TBC

17 September 2019.

PROMISE (ChanRosé)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora