9

6K 646 27
                                    

Suasana di kediaman Chanyeol begitu sepi. Bukan karena tidak ada siapapun disana melainkan karena orang-orang yang ada di sana sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.

Acara pemakaman sudah selesai 2 jam yang lalu, namun Chanyeol masih mengunci diri di kamar dan belum keluar sama sekali. Ia bahkan tidak ingin menghadiri upacara pemakaman Jisoo.

Sudah berkali-kali Yoora membujuk adiknya itu untuk keluar dari kamar, tapi Chanyeol seakan tidak peduli. Yoora menghembuskan napasnya lelah. Chanyeol seperti sedang membatasi diri dari orang luar dan itu benar-benar membuatnya khawatir. Hanya ia yang Chanyeol punya setelah kepergian kedua orang tua mereka dan kini ia merasa menjadi kakak yang tidak berguna karena tidak bisa menghibur adiknya disaat seperti ini.

Karena tidak ada jawaban dari Chanyeol, Yoora memutuskan untuk kembali ke ruang keluarga dimana Sehun, Jongin, Junmyeon, dan yang lannya berkumpul.

Dilihatnya Jinyeol sudah tertidur di pangkuan Chaeyoung. Anak itu tak henti-hentinya menangis di acara pemakaman tadi dan mungkin sekarang ia kelelahan karena terlalu banyak menangis.

"Apa Chanyeol masih mengurung diri di kamar?" tanya Junmyeon pada Yoora.

"Ya, aku sudah mengetuknya berkali-kali dan mengajaknya bicara tapi Chanyeol tetap tidak mau keluar."

"Pasti ini sangat sulit untuk Chanyeol Hyung," ucap Sehun.

Kini Yoora kembali menatap Jinyeol.

"Lebih baik Jinyeol dibawa ke kamarnya saja Chaeyoung-ssi," ucap Yoora pada Chaeyoung.

"Tapi, aku takut dia nanti terbangun dan kembali menangis lagi," jawab Chaeyoung.

Yoora duduk di samping Chaeyoung. Ia mengusap kepala Jinyeol lembut agar anak itu tidak terbangun.

"Terima kasih sudah menjaga Jinyeol. Kau pasti repot karena anak ini menangis terus," ucap Yoora sambil mengusap kepala Jinyeol.

"Aniya, Jisoo Eonnie sudah menitipkan Jinyeol padaku dan aku akan menjaganya semampuku."

"Chaeyoung-ssi," suara berat dari seorang pria membuat semua yang ada disana menoleh kearah tangga.

Chanyeol berdiri dianak tangga terakhir sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Ekspresi pria itu datar dan dingin. Tatapan matanya tertuju langsung pada Chaeyoung.

"Aku ingin bicara denganmu."

Chanyeol berjalan menuju teras belakang. Chaeyoung meletakkan sebuah bantal sofa sebagai batalan kepala Jinyeol lalu menyusul Chanyeol menuju teras belakang.

Pria itu berjalan menuju gazebo yang letaknya agak jauh dari teras belakang. Chaeyoung mengikuti langkah Chanyeol melewati jalan setapak menuju gazebo tersebut.

"Chaeyoung-ssi," panggil Chanyeol saat mereka sudah tiba di Gazebo. Pria itu masih berdiri membelakangi Chaeyoung.

Ada rasa tidak nyaman dihati Chaeyoung saat Chanyeol memanggilnya dengan panggilan formal. Padahal dulu Chanyeol selalu memanggil Chaeyoung dengan nama tanpa sufix formal sedikitpun.

"Kau tahu kenapa aku mengajakmu ke sini?" tanya Chanyeol dengan nada dingin.

"Aku tidak tahu," balas Chaeyoung. Sebenarnya Chaeyoung sudah menduga-duga mengenai apa yang ingin Chanyeol bicarakan dengannya.

Mungkinkah Chanyeol ingin membicarakan hal itu dengannya? Batin Chaeyoung

Tiba-tiba Chanyeol berbalik sehingga keduanya bisa bertatapan.

"Jisoo memintaku berjanji untuk menikahimu, apa dia juga pernah mengatakan hal yang sama padamu?"

Chaeyoung mengangguk, ia tidak berani menatap mata Chanyeol. Ini pertama kalinya ia berbicara empat mata dengan Chanyeol setelah pria itu menikah dengan Jisoo dan kini saat mereka berbicara empat mata lagi seperti dulu pria itu malah sedang dalam kondisi yang tidak baik.

"Aku tidak ingin mengingkari janjiku, itu adalah permintaan terakhir Jisoo dan aku harus menepatinya," ucap Chanyeol.

"Apa kau terpaksa melakukan ini?" tanya Chaeyoung. Ia membalas tatapan Chanyeol padanya.

Dulu mata itu yang selalu menatap Chaeyoung dengan tatapan hangat namun kini entah kemana tatapan hangat itu pergi sehingga hanya menyisakan ruang hampa dan dingin disana. Mungkin Chaeyoung saat itu hanya terbawa perasaan hingga menganggap bahwa Chanyeol juga memiliki perasaan yang sama dengannya.

"Ya aku terpaksa."

"Lalu kenapa kau ingin melakukannya jika kau tidak ingin? Aku masih bisa merawat Jinyeol tanpa ada ikatan pernikahan diantara kita," ucap Chaeyoung.

"Aku akan tetap menikahimu demi janjiku dan demi Jinyeol. Tapi, hubungan kita hanya sebatas rekan untuk membesarkan Jinyeol agar dia tidak kekurangan kasih sayang," ucap Chanyeol.

"Aku mengerti," balas Chaeyoung

"Aku akan meminta pengacara untuk membuat kontrak. Kita akan bercerai setelah Jinyeol cukup dewasa untuk mengerti semuanya," ucap Chanyeol.

Chaeyoung kambali mengangguk. Tidak ada yang bisa dia lakukan. Pernikahan ini demi Jinyeol dan pastinya akan berakhir karena tidak didasari oleh cinta. Memangnya apa yang ia harapkan di sini?

"Selama menunggu persiapan pernikahan selesai aku harap kau mau tinggal disini."

Wanita itu mengerjapkan matanya, "apa itu tidak apa-apa?"

"Kau tidak perlu khawatir aku akan mengurus semuanya."

Chanyeol tidak mengatakan apa-apa lagi. Pria itu kembali berjalan memasuki rumah meninggalkan Chaeyoung seorang diri.

Tiba-tiba kedua matanya terasa panas. Ia mengangkat wajahnya untuk membendung air mata yang hendak mengalir.

"Jisoo Eonnie kau melihatnya kan? Aku akan menikah dengan suamimu. Sekarang kau bisa tenang karena keinginanmu akan segera terwujud." Chaeyoung tersenyum sambil menatap ke langit.

***

Tbc.

27 Juni 2019

PROMISE (ChanRosé)Where stories live. Discover now