1

15.8K 885 10
                                    

Seorang wanita dengan rambut digerai sepunggung tengah berdiri di sebuah balkon rumah sambil menikmati pemandangan alam yang tersaji di depannya. Angin yang berhembus menerbangkan helaian rambut dan gaun kuning yang dipakainya. Dia terlihat seperti dewi dalam kondisi seperti itu walau bibirnya yang dulu berwarna merah muda sekarang berubah menjadi pucat.

"Kenapa kau tiba-tiba datang kesini? Kalau kau ingin bertemu aku yang akan datang ke rumahmu, kau tidak perlu jauh-jauh ke sini. Pikirkan kesehatanmu Jisoo Eonnie."

Wanita itu tersenyum mendengar suara lembut yang dibalut nada kekesalan dari seorang wanita yang baru meletakkan nampan berisi dua cangkir teh dan setoples cookies dimeja yang ada di balkon.

"Kau cerewet sekali Chaeyoung." Jisoo berjalan menghampiri wanita yang masih memasang wajah kesalnya itu. Bukan berarti Chaeyoung tidak senang Jisoo datang kerumahnya, tapi ia mengkhawatirkan kesehatan wanita itu.

"Yak! Berani kau mengataiku cerewet?" omel Chaeyoung sambil berkacak pinggang.

"Aku merindukan Chaeyoung-ah." Jisoo memeluk Chaeyoung dari belakang. Ia melingkarkan lengannya di leher Chaeyoung.

Chaeyoung hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah sahabat yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya itu. Bermanja-manja padanya seperti melupakan fakta bahwa ia adalah ibu dari satu anak.

"Tapi aku merindukan Jinyeol. Kenapa kau tidak membawanya bersamamu?" tanya Chaeyoung.

Jinyeol adalah anak laki-laki Jisoo yang sudah berusia 4 tahun. Anak laki-laki yang menggemaskan dan tampan. Semua yang ada dalam diri Jinyeol benar-benar turunan dari Appanya.

"Aku seperti mendengar kau mengatakan 'aku merindukan Chanyeol'."

Detik itu juga Jisoo melepaskan pelukannya dan berlari menjauh dari Chaeyoung. Wanita itu tertawa puas setelah berhasil menggoda Chaeyoung.

"Mana mungkin aku merindukan suami orang," ucap Chaeyoung.

Kini keduanya duduk bersama di  sebuah kursi yang ada di balkon rumah Chaeyoung. Sudah lama keduanya tidak mengobrol seperti ini karena kesibukan masing-masing.

"Jadi dimana Jinyeol sekarang?" tanya Chaeyoung setelah menyesap tehnya.

"Dia sedang bersama Chanyeol Oppa. Kau tahu kan keduanya jarang menghabiskan waktu bersama dan saat ada waktu mereka malah melupakanku." Jisoo menggembungkan pipinya kesal.

"Aish apa kau cemburu dengan anakmu sendiri?"

"Tentu saja. Aku ingin menghabiskan waktu bersama mereka sebelum aku-"

"Yak! Jangan mengatakan hal itu lagi!" bentak Chaeyoung.

Jisoo sedikit kaget mendengar bentakan Chaeyoung, namun tak lama kemudian ia kembali menormalkan ekspresinya dengan tersenyum manis.

"Chaeyoung-ah," panggil Jisoo pelan.

Chaeyoung yang semula menatap ke arah lain perlahan menoleh pada Jisoo.

"Aku sangat menyayangimu, Jennie, dan Lisa. Kalian bukan hanya sahabatku tapi juga keluargaku. Kita sama-sama yatim piatu, kita sama-sama tumbuh di panti asuhan, aku tidak tahu bagaimana nasibku jika tidak bertemu dengan kalian dulu," Jisoo tersenyum mengingat masa-masa dimana mereka berempat sama-sama tumbuh besar di panti asuhan.

"Eonnie."  Chaeyoung menatap Jisoo, memohon agar tidak melanjutkan ucapannya, namun wanita itu sangat keras kepala.

"Kau tahu kan penyakitku tidak bisa disembuhkan. Aku sudah ditahap akhir dalam hidupku ini," Jisoo menatap keatas mencoba menahan air matanya yang hendak luruh. Ia teringat suami dan putranya yang sangat ia cintai.

Jisoo kembali menatap Chaeyoung sambil tersenyum dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya, "aku sangat mencintai Chanyeol Oppa dan Jinyeol, mereka adalah segalanya bagiku. Tapi, bagaimana nasib mereka nanti saat aku pergi? Mereka pasti akan sedih?"

"Eonnie kau pasti sembuh. Chanyeol Oppa akan mencarikan dokter terhebat untukmu. Kau akan sembuh." Chaeyoung berusaha meyakinkan Jisoo.

"Chaeyoung-ah selama ini aku jarang meminta sesuatu padamu kan? Jika aku memiliki permintaan apa kau akan mengabulkannya?"

Chaeyoung mengangguk meng-iyakan. Selama ia sanggup mengabulkan keinginan Eonnie-nya pasti akan ia lakukan.

"Aku ingin meminta sesuatu darimu, mungkin ini permintaanku yang terakhir. Apa kau benar-benar mau mengabulkannya?"

Chaeyoung kembali mengangguk, "Jangan bilang ini yang terakhir Eonnie."

"Tapi, kau harus berjanji dulu padaku."

"Iya aku janji."

"Menikahlah dengan Chanyeol Oppa dan jadi ibu untuk Jinyeol."

***

Dont Forget vote & coment😊

24 Mei 2019

PROMISE (ChanRosé)Where stories live. Discover now