21

7.4K 668 26
                                    

Chaeyoung duduk di sofa hitam yang ada di dalam ruangan Chanyeol. Ia menatap ke sekeliling ruangan yang penuh dengan nuansa monokrom. Tidak ada hiasan yang berarti di dalamnya. Hanya sebuah lukisan abstrak yang terpajang di dinding dan sebuah tanaman yang terletak disudut ruangan selebihnya hanya ada meja kerja, rak, sofa, dan meja memanjang yang muat untuk 6 orang.

Ia cukup bosan berada di dalam sana. Sudah hampir dua jam ia menunggu pria itu, namun ia tak kunjung datang. Chaeyoung bisa saja pulang menggunakan taksi, tapi ia takut Chanyeol akan marah jika tahu ia tidak ada di ruangannya. Bukannya Chaeyoung terlalu percaya diri tapi mendengar Chanyeol mengajaknya pulang bersama nanti cukup membuktikan bahwa pria itu sebenarnya tidak benar-benar benci padanya.

Dia baru ingat jika ia meninggalkan rumah dalam keadaan Jinyeol sedang tidur siang. Jika anak itu sudah bangun dan tidak menemukan Chaeyoung di rumah pasti ia akan panik. Chaeyoung segera menelfon Bibi Jung untuk memastikan bahwa Jinyeol baik-baik saja di rumah.

"Bibi Jung apa Jinyeol sudah bangun?" tanya Chaeyoung saat Bibi Jung mengangkat telfonnya.

"Jinyeol baru saja bangun dia tadi sempat mencari nyonya, tapi aku sudah bilang jika nyonya sedang pergi ke kantor Tuan Chanyeol." Chaeyoung bernafas lega mendengar penuturan Bibi Jung.

"Dia tidak menangis kan?"

"Ah syukurlah. Katakan padanya aku akan pulang saat Chanyeol Oppa sudah selesai rapat."

"Baik."

Chaeyoung memutuskan sambungan telfonnya bertepatan dengan Chanyeol yang berjalan memasuki ruangan dengan wajah letih. Pria itu berjalan mendekat lalu duduk di samping Chaeyoung.

"Aku ingin bicara padamu," ucap Chanyeol membuat jantung Chaeyoung berdebar-debar. Jujur saja ia malah takut jika Chanyeol tiba-tiba dalam mode serius seperti ini. Pria itu sulit di tebak.

"Chaeyoung." Suara Chanyeol memecah keheningan beberapa saat yang lalu.

Chaeyoung menunggu Chanyeol melanjutkan perkataannya.

"Aku minta maaf,"

Apa?

Apa Chaeyoung tidak salah dengar?

"Seharusnya aku tidak menyalahkanmu atas semua yang terjadi karena itu aku meminta maaf padamu."

Chaeyoung merasa seperti kehilangan suaranya saat ini. Ia menatap Chanyeol yang juga sedang memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Apa kau mau memaafkanku Park Chaeyoung?"

"A-aku," Chaeyoung merasa kehilangan kata-katanya.

"Mungkin sulit bagimu memaafkanku setelah semua yang aku lakukan padamu, tapi aku ingin memperbaiki segalanya."

"Aku sudah memaafkanmu." Akhirnya Chaeyoung menemukan suaranya. Tiba-tiba Ia ingin menangis namun sebisa mungkin ia tahan. Bisa-bisa Chanyeol menganggapnya berlebihan.

"Kau serius?" tanya Chanyeol masih tidak percaya.

Chaeyoung mengangguk. "Aku serius Oppa."

Tiba-tiba Chanyeol tersenyum. Hanya senyuman tipis yang menghiasi bibirnya, tapi cukup membuat Chaeyoung merasa bahagia karena senyum Chanyeol itu ditujukan untuknya.

"Tapi," Chanyeol kembali menatap Chaeyoung serius. Chaeyoung menggigit bibirnya menimang apa yang ingin ia utarakan.

"Jangan terlalu bersikap baik padaku Oppa."

"Kenapa?" tanya Chanyeol bingung. Keningnya langsung berkerut ketika Chaeyoung mengatakan hal itu.

"Aku pikir kau tahu alasannya." Chaeyoung langsung berdiri di ikuti Chanyeol. Tiba-tiba ruangan ini terasa sesak.

"Apa karena kau mencintaiku?" tebak Chanyeol dan sialnya tepat sasaran.

Chaeyoung mengangguk. "Aku sedang berusaha menghilangkan perasaan ini jadi tolong bantu aku."

Chanyeol menahan lengan Chaeyoung saat wanita itu hendak berjalan menuju pintu. Ada perasaan tidak rela saat Chaeyoung mengatakan itu.

"Chaeyoung-"

"Oppa," Chaeyoung melepaskan tangan Chanyeol di lengannya.

"Jangan bersikap seperti ini, jebal."

Chanyeol menghembuskan napasnya. "Baiklah."

Wendy yang baru mendudukan bokongnya di kursi spontan berdiri saat melihat pintu ruangan Chanyeol terbuka, namun senyumannya luntur ketika melihat Chaeyoung berjalan keluar diikuti Chanyeol di belakangnya.

"Aku akan pulang lebih dulu, setelah pekerjaanmu selesai kau bisa pulang Wendy."

Wendy mengangguk, namun tatapannya tak pernah lepas dari Chaeyoung.

***

"Woah Chaeyoung kau disini?" ucap Sehun tak percaya. Ia baru saja memasuki lift bersama Jongin dan langsung kaget saat melihat ada Chanyeol dan Chaeyoung di dalam sana.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Jongin penasaran.

"Aku mengantar dokumen milik Chanyeol Oppa yang tertinggal tadi," balas Chaeyoung.

"Cih mau-maunya kau disuruh oleh pria itu," ucap Sehun yang sebenarnya masih kesal pada Chanyeol akan kejadian tempo hari.

"Apa maksudmu?" tanya Chanyeol dingin. Ia sudah bersiap untuk menghajar Sehun jika pria itu asal bicara lagi. Moodnya sedang buruk dan Sehun malah membuatnya semakin kesal.

"Ah tidak-tidak Hyung jangan marah. Lihat wajahmu sangat menyeramkan."

Saat keluar dari lift semua pandangan langsung tertuju pada mereka. Lebih tepat nya pada Chaeyoung.

"Abaikan saja." Chaeyoung menoleh pada Chanyeol.

"Kami sering menjadi pusat perhatian di sini," ucap Jongin.

Chaeyoung mengangguk. Tidak kaget jika ketiganya menjadi pusat perhatian. Mereka tampan dan pemegang kuasa di sini.

***

"Appa! Eomma!" teriak Jinyeol saat melihat kedua orang tuanya baru saja memasuki rumah. Di belakang mereka ada Sehun dan Jongin.

Anak itu langsung berlari ke arah keduanya. Chanyeol langsung menggendong putranya.

"Chaeyoung serius kau ke kantor memakai pakaian seperti itu?" tanya Jennie sambil menatap dress yang dikenakan Chaeyoung. Jiwa fashionistanya langsung meronta hanya karena membayangkan Chaeyoung pergi kekantor mengenakan dress rumahan seperti itu.

"Memangnya kenapa?" tanya Chaeyoung bingung.

"Aku yakin kau pasti menjadi pusat perhatian disana," ucap Jennie.

"Sepertinya ada yang sudah berdamai," goda Lisa.

"Memangnya siapa yang bertengkar Imo?" tanya Jinyeol polos.

"Jangan dengarkan nenek sihir itu," ucap Chanyeol seraya mencium pipi tembam Jinyeol.

"Pftt."

Lisa menatap kesal kearah Sehun dan Jongin yang sedang menahan tawanya.

"Jinyeol-ah sudah sore ayo Eomma mandikan."

"Tidak mau, aku mau Appa saja." Tolak Jinyeol.

"Kalau begitu kita mandi bersama oke?" ucap Chanyeol yang dibalas anggukan antusias dari Jinyeol.

***

TBC.

22 Juli 2019

PROMISE (ChanRosé)Where stories live. Discover now