Part 37 Makanan Menggoda

7.4K 804 543
                                    

Cie ... yang dibikin kangen sampe bolak-balik.

Siap-siap senyum-senyum sendiri ya baca part ini.

Siapin vote dan komen yang banyak ya.

Gak narget lagi. Lucu, penulis nunggu, pembaca nunggu. Jadi patunggu-tunggu voment impian. Haha. Terus kena karma gak bisa masuk wp #ngakakdeg-degan.

---------------------------





ANNA sudah mandi. Berdiri di depan meja rias sembari menyisir rambut dan mengikatnya di atas tengkuk. Ketika bercermin, jemari Anna mengusap lembut perutnya yang semakin jelas menyembul di balik blus hitamnya. Usia janinnya sudah memasuki tiga setengah bulan dan rasa mual di pagi hari sudah jauh berkurang.

Setelah pengumuman pernikahannya, banyak undangan yang datang. Acara makan malam, perkumpulan sosialita, ... dan tidak ada yang nyaman dari semua undangan yang diberikan untuknya. Anna merasa lega saat diberitahu tidak perlu menghadiri satu pun.
Di meja makan, Anna menghabiskan sarapan sendirian. Pukul setengah sembilan, semua orang sudah pergi dan menyibukkan diri masing-masing. Hanya pengangguran seperti dirinya yang tidak memiliki jam rutin.

Anna tahu mustahil melamar pekerjaan sekarang, tetapi tidak mau menelan harga dirinya. Ia perlu membantu keuangan panti asuhan dan tidak akan menerima uang dari keluarga James. Anna membenci diri sendiri karena terlihat begitu menyedihkan.

Helaan napas panjang keluar dari bibir Anna. Yah, paling tidak, ia masih bisa ikut kelas pendidikan ibu hamil siang ini.

***

Anna keluar dari mobil yang mengantarnya di depan gedung. Ia dikagetkan suara klakson dan deru mobil Chevrolet Camaro yang langsung menepi ke dekat trotoar. Anna menatap penasaran saat kaca mobil Bumblebee itu diturunkan. Ia langsung bertatapan dengan mata paling meluluhkan yang diingatnya.

"Hai," sapa Anna langsung mengenali Anthony, pria tampan yang juga teman James. Mereka bertemu di pesta kemarin. Sebelumnya mereka pernah bertemu di perusahaan ketika pria itu menolongnya membawa makan siang.

Anthony tersenyum. Kepala pria itu mendongak membaca nama gedung. "Mau nonton teater? Sendirian?"

Anna mengalihkan pandangannya dari wajah Anthony, menengok ke belakang. "Itu gedung lama, papan namanya di samping pintu. Aku akan ikut kelas memasak siang ini."

"Wow, itu pasti menyenangkan." Lebih karena saat ini Anthony sedang bosan. "Boleh aku ikut?" Melihat wajah Anna yang terkejut akan permintaannya, Anthony menambahkan, "Hanya mengamati, jika itu tidak mengganggu."

Anna langsung menggeleng. "Tidak," balasnya cepat. "Kau tidak pergi bekerja sekarang?" Melihat masih pukul sepuluh, aneh sekali melihat pria itu berada di jalanan. Mungkin saja dia ada pekerjaan lapangan.

"Tidak, aku sedang bebas sekarang," jawab Anthony lugas dan keluar dari mobilnya.

Anthony mengenakan celana cino, sweter turtle neck, dan jaket kulit. Style kasual, tetapi sensual saat dipakainya.

Mereka berjalan menaiki tangga dan Anna menjelaskan, "Sebenarnya ini kelas ibu hamil untuk pasangan, tapi kalau di siang hari lebih banyak suami yang bekerja, jadi hanya para ibu yang datang. Ini kedua kalinya aku kemari."

"Apa aku diperbolehkan bergabung?"

"Instrukturnya sangat ramah," jawab Anna. "Dia akan menyambutmu."

Lavender Blooms (Fated to Love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang