Part 45 Prancis

4.6K 409 509
                                    

500 komen= langsung update

Bantu pepet author yang super ngaret ini, ya.

Refresh jika mengalami gangguan teks

Homesick- Dua Lipa & Coldplay

--------------------------------------------


"Bonjour!"

"Bonjour! Café crème, s'il vous plaît,"ucap Anna kepada barista di depan coffee bar.

Anna duduk di kafe Bagelstein sembari membawa satu cup latte pesanannya. Ia menatap patung Eugéne Fromentin, pelukis dan penulis Prancis terkenal yang monumennya dibuat di jalan Rue du Temple ini.

Anna mengeluarkan buku dari dalam tas selempangnya, menulis sebagai bagian dari terapinya. Sudah setahun ia harus menulis setiap pagi dan menjadi kebiasaan. Ia menuliskan hasil pengamatan, perasaan, atau imajinasinya. Anna lebih banyak menulis belajar bahasa Prancis semenjak pindah ke negara ini.

Suara nyaring ketukan di sebelah meja membuat Anna langsung menoleh. "Tiens!" Anna merapikan bukunya. "Maaf, aku tidak menyadari kau datang."

Zoe terkekeh. "Apa aku mengganggumu?"

Anna menggeleng. "Aku sudah selasai. Apakah semuanya lancar?"

Zoe duduk di depan Anna, matanya berbinar cerah. "Parfait! Semuanya sempurna." Lip gloss-nya berkilau di bawah cahaya matahari hangat musim semi. "Aku tidak sabar bertemu tender malam ini, dan kita akan ke Paris dalam perjalanan yang sama. Semua ini berkat kau, terima kasih!"

"Aku sudah mendapatkan perkerjaan berkat kau." Anna tersenyum. "Aku hanya membantu menyusun anggaran karena pengalaman kerjaku."

"Oui, tapi kau juga banyak membantu menyusun konsepnya."

Zoe Lavigne adalah atasannya, berambut pirang, dan warna mata biru cerah. Postur tubuhnya tinggi berisi, tetapi semangat dan sikap wanita itu mengingatkan Anna kepada sahabatnya Tania. Zoe menamatkan kuliahnya di London, jadi dia fasih berbahasa Inggris.

Perusahaan Event Organizer Zoe kali ini menangani Fashion Week terbesar musim ini yang mengusung teknologi modern listrik Hidrogen. Anna memperhatikan foto-foto ruangan acara yang diambil Zoe. Persiapannya sudah hampir selesai, senang semuanya berjalan lancar. Zoe sibuk menerima beberapa panggilan.

"Agak sulit saat perusahaanku di La Rochelle sementara acaranya di Paris." Ponsel Zoe sudah berteriak lagi dengan tidak sabaran. "Anna, maaf aku harus pergi."

"Ya, tidak ada yang perlu menahanmu." Anna berdiri dan Zoe mencium pipinya.

"Kau harus datang malam ini, aku akan mengenalkanmu pada Monsieur Farrow," tuntut Zoe dan mengangkat telepon sembari terburu-buru keluar kafe.

***

Setelah membeli roti baguette di Surgeres, kota terdekat dari rumah pedesaannya, Anna kembali ke St Félix. Dalam perjalanannya melewati peternakan ilama, hamparan rumput, dan kebun bunga matahari yang sedang mekar. Tempat ini memiliki ketenangan dan keceriaan warna-warni dibanding udara laut yang panas di La Rochelle.

Lavender Blooms (Fated to Love You)Where stories live. Discover now