Part 12 Bekerja Kembali

12K 1K 172
                                    

Vote dulu ya sebelum baca!

Happy Reading!

----------------------------------------------------------------------------

"ANNA!"

Mr. Thomas memanggil tepat ketika Anna baru duduk di kursi kerjanya, rasanya baru sedetik ia beristirahat setelah seharian mengerjakan tugas yang begitu banyak.

"Ya!" sahut Anna lelah. Anna memijat pelipisnya yang terasa berdenyut, lalu buru-buru menyimpan semua berkas yang sudah diketik dalam folder komputer.

"ANNA HARTHAWAY!" panggil manajernya lagi dari dalam ruangannya dengan suara lebih keras, kali ini meneriakkan nama lengkapnya.

Oh, terima kasih, Sir. Pria tua itu membuat Anna langsung terlonjak kaget hingga lututnya membentur ujung meja. Tidak sesakit yang dibayangkan, hanya saja suaranya terdengar cukup keras, sehingga beberapa orang meringis termasuk Tania yang terang-terangan menyuarakan itu. Tania memberi tatapan memberitahu bos kita sedang kalap.

Anna membalas tatapan Tania dengan senyum muram, segera ia membereskan semua file ke dalam beberapa map sesuai isinya dan melangkah ke ruangan manajernya..

Ini hari keduanya masuk kerja. Anna sangat terkejut ketika divisinya begitu sibuk mempersiapkan laporan untuk presentasi hari ini, mulai dari mengulang data investor hingga data peluncuran produk baru.

Tania langsung memeluknya dengan berurai air mata, lebih tepatnya merengek kepada Anna saat hari pertama ia masuk kerja. Tentu saja Tania memberondongnya dengan pertanyaan tentang mengapa tiba-tiba mengambil cuti dan lain sebagainya. Meskipun Anna berusaha menjawab setiap pertanyaan dengan hati-hati, tertapi sahabat keras kepalanya ini tidak mudah percaya begitu saja.

Beruntung perusahaan mereka sedang sibuk dengan rencana perilisan produk teknologi baru, sehingga Tania tidak dapat ikut mengambil cuti untuk menyusul Anna ke desanya.

Anna juga meringis ketika ia mendapat omelan dari seluruh karyawan satu divisinya karena ia mengambil cuti di waktu yang tidak tepat. Tentu saja, seseorang yang paling tidak suka atas keputusan Anna yang mendadak pastinya sang manajer, Mr.Thomas.

***

"Anna, persiapan rapat hari ini sudah disiapkan dengan baik?" tanya Mr. Thomas begitu Anna masuk ke ruangannya.

"Sudah, Sir," jawab Anna singkat, lalu menyerahkan semua map yang dibawanya untuk dicek ulang.

"Bagus." Mr. Thomas tampak puas saat melihat isi berkasnya. "Kau ikut aku menghadiri acara rapat hari ini."

"Maaf?"

"Sekretarisku sedang sakit di waktu yang tidak tepat," jawab Mr. Thomas dengan nada jengkel.

Memangnya ada orang yang merencanakan dirinya jatuh sakit? Pikir Anna dalam hati, menahan diri agar tidak mengeluh. Tentunya tidak akan ada orang yang bertahan satu ruangan dengan manajernya ini.

"Jadi kau yang menggantikannya," lanjut Mr. Thomas seperti memberi titah dari komandan militer ke bawahannya.

Wajah Anna memucat membayangkan ia harus berada di ruangan yang sama dengan CEO perusahaan ini, yang tidak lain dan tidak bukan adalah James Zelinski. Semua karyawan memang mengenal CEO mereka, tetapi Anna tidak yakin Mr. Zelinski mengenal karyawannya yang begitu banyak.

Anna merasa dirinya akan baik-baik saja bekerja di sini selama tidak bertemu dengan pria itu. Anna juga yakin pria itu belum tahu ia karyawan di perusahaannya, mengingat pria itu tidak mencari atau menghubunginya selama dua hari ini. Sangat jelas bahwa pria itu tidak peduli.

Lavender Blooms (Fated to Love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang