Part 21 Pilihan

12.7K 936 180
                                    

Mulmed

Human- Christina Perri

But I'm only human

And I bleed when I fall down

I'm only human

And I cash and I break down

Your words in my head, knives in my heart

You build me up and then I fall apart

I'm only human

-----------------------------------


EKSPRESI yang dipasang di wajah Alex begitu dingin, mengirimkan hawa dingin menuruni tulang punggung membuat Anna setengah menggigil.

Ketenangan yang tercipta justru mengirimkan sinyal waspada pada situasi yang menggantung ini. Kedua pria yang berdiri di depannya tengah menimbang situasi, layaknya pria yang sedang berduel.

Anna menelan ludah dengan gugup, berusaha memilih kata yang tepat. Namun, rasanya tenggorokannya terlalu kering untuk melontarkan kata. Ia melirik ke sekitar apartemennya yang tampak sepi, berharap siapa pun datang dan dapat menolong.

Alex menghela napas ketika menyadari Anna gemetar di balik punggung James. Postur tubuhnya berubah santai dan melangkah mendekati mereka.

"Kau tidak perlu ikut dengannya." Alex mengedikkan dagu ke arah James. "Tidak ke mana pun."

Alex mengambil tas tangan yang dibawa Anna, tetapi Anna mencengkeram tasnya semakin erat. "Ada apa?" tanya Alex kebingungan. "Tidak ada yang perlu ditakutkan, Anna. Kau aman bersamaku," ujarnya tegas sambil melirik James dengan tatapan tajam.

Perlahan Anna memalingkan wajah, tidak sanggup menatap Alex. Pikirannya masih dipenuhi kata-kata yang diucapkan James barusan mengenai Alex yang dipecat. Sampai sejauh mana Alex akan berkorban untuknya? Sampai sejauh mana ia akan menghancurkan Alex?

Mata Alex melebar melihat reaksi Anna, sebelah tangannya yang masih di dalam saku mantel mengepal erat. "Lihat aku, Anna! Apa James mengancammu?" tanyanya penuh selidik.

Anna tidak membalas. Wanita itu tetap diam tanpa menoleh. "Apa yang dikatakan bajingan itu padamu?" tanya Alex galak.

Anna tersentak mendengar suara Alex yang meninggi. Ia menoleh dengan tatapan terkejut.

James bertepuk tangan dengan gerakan lambat-lambat. "Wah ... wah, ini menarik. Aku sangat tertarik dengan hubungan kalian." James manatap Alex dengan tatapan bosan. "Apa kau mencintainya?" pertanyaan itu diucapkan seolah ia benar-benar tertarik, tetapi mereka tahu bahwa James hanya sedang menyulut api.

Ketenangan luar biasa tampak di ekspresi Alex, dirinya sama sekali tidak memedulikan pertanyaan itu. Namun, Alex tertegun ketika Anna menatapnya, berharap menerima jawaban.

Tidak mendapat jawaban dari Alex, akhirnya James berbalik menghadap Anna dan menanyakan pertanyaan yang sama. "Apa kau mencintainya?"

Napas Anna tersekat mendengar petanyaan itu, matanya terkunci oleh mata James yang menatapnya begitu dalam. "Hanya kau," putus James. "Cinta bertepuk sebelah tangan," simpulnya tepat sasaran.

James terkekeh. "Nah, bagaimana bisa Anna ikut denganmu tanpa status? Setidaknya jika dia bersamaku ...." James menggenggam tangan Anna dan menariknya hingga wanita itu merapat ke tubuhnya. "Dia istriku di hadapan hukum."

Lavender Blooms (Fated to Love You)Where stories live. Discover now