Part 26 Kebohongan Lagi*

10.7K 993 353
                                    

Part 23 sampai 25 diprivat

Berapa orang yang melakukan kebohongan di part ini?

Satu? Dua?

Salah :-D

Selamat campur aduk emosi lagi

Happy Reading, Chingu!

-------------------------------------------------------

ALAIN DUCASSE at the Essex House, Central Park South

Di sinilah ia sekarang. Duduk dalam tekanan intimidasi dari dekorasi restoran ala Prancis yang menjanjikan makan malam luar biasa. Luar biasa mahal, pekik Anna dalam hati.

Ruangan ini merupakan ekspresi dari kemewahan restoran bintang empat. Dinding rosewood Brazil, dihiasi dengan sculpture-paintings oleh Arman memberi ruangan penuh warna. Chandelier yang berkelap kelip, dua pilar besar sebagai penopang langit-langit berkubah emas, dan karpet beledu krem.

Tanpa melepaskan mata dari sekelilingnya yang menawan, dengan tenang Anna menyerap suasana ruangan yang hening penuh kesopanan. Orang-orang memakan flaxseed roti dengan gigitan kecil dan berbisik saat berbicara seolah sedang duduk di gereja.

Pandangan Anna beralih kepada James yang ternyata sedang menatapnya. Anna menelan ludah, lalu menunduk untuk menggigit rotinya, menghindari tatapan pria itu. Pipinya akan merona jika teringat kejadian di dalam mobil atau cemberut saat memikirkan kejadian pagi ini.

Anna menarik kartu menu di atas meja. Matanya langsung berfokus pada satu nama dari deretan makanan yang akan disajikan. Secara keseluruhan ia tidak mengerti bahasanya, tetapi tidak mungkin salah mengartian lobster. Ya, Tuhan. Mencium baunya saja Anna tidak akan sanggup.

Lusinan pramusaji mulai membawa makanan pembuka berupa sepiring fromage, disusul dengan sup jamur. James melarang pelayan menuang wiski ke gelas Anna, membuatnya hanya minum air mineral, setelah makanan penutup baru bisa mendapatkan secangkir teh atau kopi.

Anna menatap panik saat mangkuk supnya diangkat. Lobster ... masakan lezat yang berubah menjadi mengerikan itu sebentar lagi akan mengisi piringnya. Semenjak kehamilannya, ia memiliki masalah dengan rasa mual yang berlebihan. Hidung Anna jadi lebih peka terhadap bau-bauan. Hidangan laut yang paling parah.

Rencana pertama, ia hanya perlu menaruh alat makan di atas piring menandakan sudah selasai. Ya, Anna membatin. Kemudian pergi ke restroom hingga makanan penutup datang. Rencana kedua, beralasan sudah kenyang untuk bisa langsung pergi dari sini, tetapi sulit dipercaya jika sekerat roti, selapis keju, dan semangkuk kecil sup kental sudah membuat perutnya terisi penuh. Rencana ketiga ....

"Ada apa?" tanya James pelan, membuyarkan perdebatan batin Anna.

Anna langsung mengangkat wajah, lalu menggeleng sebagai jawaban.

"Ada masalah dengan menu utamanya?"

Anna menggeleng lagi. "Terima kasih untuk makan malam ini. Benar-benar ... mengesankan," ucapnya berbasa-basi seraya memaksakan senyum.

"Benarkah?" Ada setitik nada skeptis dalam suara James. "Kau sudah pernah mencicipi lobster? Aku yakin belum," simpulnya langsung.

Jemarinya mengepal di atas pangkuan, Anna berani menatap James. "Alex pernah membawaku ke Daniel. Di sana kami makan lobster, bola daging gemuk di bagian ekornya sangat enak," balasnya dingin.

Lavender Blooms (Fated to Love You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang