Part 25.1 Makan Malam*

9.3K 955 210
                                    

Part 23 & 24 Private publish

Teman-teman yang baik, terima kasih sudah memberi bintang ke hatiku :D

Part ini dibuat senyum-senyum sendiri ya hehe...

_____________________________________________________________

Malam yang berat untuk mengawali Sabtu pagi ini. Semalam Anna tidak bisa tidur, mana mungkin ia bisa terlelap. Kejadian tidak menyenangkan terus bergantian menghampiri. Banyak yang terjadi dalam dua bulan ini, meluluhlantakkan kehidupannya. Dunia memang tidak adil.

Anna menghela napas. Ia sudah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian dengan blus hitam, celana panjang putih, dan sweter sewarna putih kuning. Anna memilih pakaian yang simpel, tetapi mau dilihat dari mana pun tetap saja pakaian ini terlihat barang bermerek.

Mungkin ia akan mampir ke apartemen untuk berganti pakaian sebelum ke tempat kerja. Anna menatap pintu kaca penghubung kamar, tidak terlihat bayangan James yang mondar-mandir di dalam. Pria itu belum bagun rupanya, mengingat ini masih dini hari.

Ponsel Anna bergetar dan chat dari Alex segera dibuka. Bibirnya langsung tersenyum lebar. Alex mengajaknya makan malam, pria itu akan memasak untuknya.

Anna menuruni tangga di sisi ruangan yang menghubungkan dengan lantai dasar. Sebenarnya tersedia lift di rumah ini, hanya saja rasanya berlebihan jika turun dari lantai dua.

Rumah ini sangat luas, belum pernah Anna tinggal di rumah bak istana ini. Suasananya sangat hening, tidak terdengar suara kesibukan apa pun padahal semalam banyak sekali pelayan. Benaknya mencoba mempertimbangkan keadaan saat melihat pintu keluar yang masih tertutup. Anna berhenti di tengah ruang keluarga, bingung harus melakukan apa.

Pergi tanpa pamit akan melewati batas kesopanan, sementara meminta izin akan menimbulkan situasi yang lain. Jika ia bertemu Ellie, pasti akan menimbulkan kehebohan mengingat semangat wanita tua itu. Jika ia bertemu James, pria itu pasti tidak akan peduli. Anna meneguk ludah ketika memikirkan dirinya bertemu Diana. Apa yang harus dilakukannya?

"Anna," panggil suara khas seseorang.

Anna nyaris terkesiap. Kepalanya langsung mendongak, melihat Ellie berada di puncak tangga. "Selamat pagi, Nenek!" sapa Anna yang dibalas dengan senyum lebar.

Ellie masih memakai jubah kamar berbahan tebal. Ia menuruni tangga dan menghampiri Anna. Kegugupan cucu menantunya itu tidak luput dari perhatiannya. "Kau sudah bangun?"

"Aku biasa bangun pagi, Nenek," jawab Anna jujur.

"Kalau begitu aku akan meminta pelayan ke kamarmu lebih awal."

Anna langsung menolak, "Tidak perlu, sungguh. Aku biasa melakukannya sendiri."

Ada senyum jail di bibir Ellie. "Apa kau tidur cukup semalam?" tanyanya yang langsung dijawab Anna dengan anggukan cepat.

"Ada rona gelap di bawah matamu. Apa James tidak membiarkan kau beristirahat?" tanya Ellie penuh selidik. "James sangat keterlaluan. Aku akan menegurnya nanti," omelnya sembari menuntun Anna ke ruang makan.

Awalnya Anna tidak mengerti apa kaitannya dengan James, tetapi pipinya langsung memerah ketika menyadari maksud Ellie. "Nenek." Anna menghentikan langkahnya. "James tidak melakukan apa pun. Kami ... maksudku ...." Rasanya Anna perlu meluruskan kekeliruan ini, tetapi kesulitan merangkai kata.

Ellie langsung tertawa. "Kau memang angin sejuk, Anna. Aku selalu senang menggodamu." Ellie menarik tangan Anna untuk duduk, lalu memanggil pelayan untuk menyiapkan sarapan lebih awal. "Aku minta maaf membuatmu tidak nyaman."

Lavender Blooms (Fated to Love You)Where stories live. Discover now