CL; OO

1.9K 196 82
                                    


•••


Pengakuan 17:

"Berkali aku akan selalu mengakui bahwa aku menyayanginya. Dan sangat menyesal pernah mengecewakannya" Min Yoongi.

......


"Jadi, kakak mau kerja di mana setelah ini?"

"Di mana saja"

"Sombong!"

Mereka tengah berada di kafe. Yoongi sibuk menyuapi pacarnya. Iya, tangan Rae Na belum sembuh. Setiap akan memakai atau melepas pakaian saja harus berusaha keras.

"Biar. Sombong begini banyak yang suka"

"Iyakah? Aku tidak"

"Itu karena tingkat sukamu sudah sangat tinggi. Sudah di atas sayang dan cinta. Sudah level berapa?"

"Percaya diri sekali, sih?"

"Sama. Pacarmu juga sangat percaya pacarnya"

"Kakaaak!" Pekikannya tertahan. Ingat masih di kafe. Padahal ingin sekali membentak kalau perlu.

"Level rasa suka kakak sudah tak terbatas. Sangat tinggi. Sampai penyimpanannya penuh"

"Tidak tanya!"

"Tidak butuh ditanya. Karena itu pengakuan. Jadi, tidak membutuhkan pertanyaan. Kalau pakai pertanyaan, itu namanya jawaban. Dan jawaban bisa salah. Sedangkan perasaan kakak padamu tidak pernah salah"

Rae Na jadi malu-malu. Pacarnya pintar sekali membuat kata-kata.

Woi itu Ryeozka yg buat. Enak aja ngaku-ngaku.

"Minum"

Dialihkan topiknya. Ini tidak baik. Mereka di tempat umum. Makan disuapi saja sudah jadi perhatian pengunjung. Apalagi mau peluk-peluk manja.

Yoongi yang sudah terkontaminasi budak cinta nurut saja. Dia tidak keberatan meski harus ini itu. Justru senang. Itu artinya Yoongi adalah orang yang diandalkan pertama buat pacarnya. begitu pikir Si Min.

"Kakak?"

Agak ragu, Rae Na sampai menggigit bibirnya ke dalam.

"Apa? Mau tanya apa?"

"Tidak jadi"

"Kenapa?"

"Tidak kenapa. Tidak jadi"













"Bu guru!"

Sontak Rae Na menoleh. Ada anak didiknya.

"Kai? Dengan siapa?"

"Kakak"

Ditunjuk orang di belakang.

Wajah Yoongi jadi berubah. Laki-laki itu yang kemarin menyentuh pacarnya. Walaupun dengan dalih menolong Yoongi rasanya tidak terima.

"Hai kakaknya Kai?"

Yang disapa melempar senyum. Membuat Yoongi diam-diam mencibir.

"Bu guru dengan siapa?"

"Emm, i-ini-"

"Pacar bu guru, ya? Bu guru, kan mau jadi pacar kakak. Kenapa sama orang lain?"






.





Berantakan sudah. Yoongi marah. Jadi, hanya diam sepanjang perjalanan pulang. Rae Na juga hanya menunduk. Antara bingung dan sedih.

"Bukan siapa-siapa. Tapi, mau jadi pacar"

Jadi, setelah Kai selesai dengan celetukannya Yoongi langsung mengajak Rae Na pulang. Rae Na sampai heran, kenapa pacarnya ini jadi semenyebalkan ini?

"Bukan begitu. Kakak percaya dengan ucapan anak kecil tadi?"

"Apalagi?"

"Kai itu, taunya pacar itu teman yang bisa menyayangi seperti orang tua. Bukan pacar dalam artian sebenarnya. Kai itu hanya ingin aku jadi teman kakaknya"

"Kenapa?"

"Karena kakaknya selalu sendiri. Dia sibuk bekerja dan mengurus Kai"

"Memang orang tuanya kemana?"

"Baik. Kakakku sayang, dengarkan baik-baik. Setelah ini, mohon jangan mudah salam paham. Pacarmu pusing menghadapi pacarnya yang selalu salah paham"

Jeda sejenak. Rae Na mengambil napas.

Yoongi menikmati wajah serius pacarnya. Dia ingin tertawa sebenarnya setelah mendengar penuturannya tadi. Tapi, ditahan. Dikerjai saja bagus sepertinya.

"Kai itu namanya Heuning Kai. Sementara kakaknya tadi namanya Kim Seok Jin. Kemarin kakak tanya, kan dia siapa? Kim Seok Jin kakak sepupu Kai. Orang tua Kai dil luar negeri. Jadi, dia tinggal dengan kakak sepupunya. Semua kebutuhan dan keperluan kakak sepupunya yang urus. Sampai antar jemput Kai"

"Lalu?" Yoongi sengaja buat pacarnya kesal.

"Jadi, Kak Seok Jin itu tidak ada waktu sekedar bermain dengan teman-temannya. Apalagi kencan. Kalaupun bertemu dengan teman-temannya, Kai pasti ikut. Karena mereka biasa membicarakan pacar, Kai jadi ingin tau pacar itu apa. Kak Seok Jin menjelaskan seperti tadi. Jadi, taunya Kai, aku teman kakaknya. Makanya bilang begitu. Paham tuan Min Yoongi?"

"Dari mana tau cerita itu?"

"Kak Seok Jin yang cerita sendiri"

Yoongi manggut-manggut. "Jadi, sudah sedekat itu? Sudah sering berbagi cerita? Katanya bukan-"

"Kakak! Ngerti nggak, sih?! Ih! Jangan salah paham kenapa?! Aku tuh sedih kalo kakak salah paham"

Bu guru jadi berkaca-kaca, kan?

"Aku jadi seperti orang yang nggak bisa dipercaya. Rasanya jadi sangat buruk. Jadi bingung gimana caranya biar kakak bisa percaya sama aku. Aku sedih kalo kakak gini"

Siap beranjak ke kamar. Mau meninggalkan pacarnya di ruang keluarga.

Nggak mau pacarnya nangis, Yoongi langsung ikut berdiri dan peluk pacarnya.

"Pacarku cengeng. Dikit-dikit mau nangis. Padahal aku percaya sekali sama pacarku"

"Bohong!"

"Tidak bohong-bohong. Sungguh. Maaf, hmm? Kakak seneng lihat muka keselmu"

Yoongi terkekeh. Rae Na langsung dorong pacarnya. "Nggak lucu! Kakak nyebelin!"

Lalu, kabur ke kamar.

Nganbek, kan, Yoon? Kamu, sih!




Berlanjut••

No caption lah. Sedang pusing.

Oh, ya. Sejauh ini bosen nggak?

Gils, panjang ya part ini?

Lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Where stories live. Discover now