CL; LL

1.8K 193 127
                                    



•••


Magang beberapa bulan lalu benar-benar meninggalkan kesan tersendiri. Apalagi, ada anak yang berani terang-terangan menyatakan rasa sukanya.

"Aku suka kakak"

Saat itu, Rae Na sedang sendiri menikmati istirahat di kantin. Kebetulan sangat sepi. Hingga anak itu tiba-tiba datang duduk di depannya.

Awalnya, mereka hanya ngobrol biasa. Hingga si anak berani mengatakan perasaannya.

"Ya, terimakasih atas rasa sukamu. Kenapa baru bilang?"

"Karena kakak sebentar lagi akan pergi dari sini. Kakak, apa aku diterima?"

"Diterima apa?"

"Jadi, laki-laki kakak"

"Kamu memang laki-laki, kan?"

Sebenarnya, Rae Na tahu arah pembicaraan anak ini. Tapi, dia mencoba menanggapi dengan bercanda. Dia tidak mau terlibat hal-hal yang lebih rumit.

"Aku yakin, kakak ngerti maksudku"

"Kamu suka kakak dari segi apa?"

"Semuanya. Kakak menarik"

"Berarti kalau kakak sudah tidak menarik, kamu tidak suka?"

"Bu-bukan begitu juga. Aku benar-benar suka sama kakak. Cinta"

"Sekali lagi, terimakasih atas rasa sukamu. Tapi, kakak ini sudah tunangan" dia menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisnya. "Jadi, kalau kamu berharap lebih, kakak tidak bisa. Belajar saja kamu yang benar. Nanti pasti dapat pacar yang baik juga. Yang cantik, yang sesuai sama kamu"

Saat itu, wajah si anak langsung putus asa. Maaf, bukannya Rae Na mau menyakiti. Tapi, begitu faktanya. Lagipula, anak seusianya pasti masih labil.

Sekarang, masa itu telah berlalu. Hari ini tepatnya, Rae Na diwisuda. Semalam, dia juga sudah menghubungi pacarnya. Nanti pasti lagi.


"Ayah, bunda!"

Rae Na peluk orangtuanya. Bunda menangis bangga. Anaknya sudah lulus. Sudah wisuda dengan nilai bisa dikatakan cumlaud(tulisannya yg bener gimana?) walaupun tidak sempurna.

"Selamat! Anak bunda sudah lulus"

"Iya, bunda" jeda sejenak. "Ayah, bunda, terimakasih. Sudah berbuat banyak untuk Rae. Sudah sayang Rae, walaupun sering nakal. Sering buat ayah, bunda kesal"

"Iya, sayang"

"Ayah-"

"Ayah bangga sama Rae"

Mereka berpelukan. Menyalurkan rasa sayang antara orang tua dan anak.


Andai ada Yoongi di sana. Pasti suasana akan lebih haru. Tapi, mau bagaimana. Seperti kata bunda, tidak boleh egois.


"Selamat, calon istriku sudah lulus"

Tak lupa Yoongi memberi selamat. Walau hanya sebatas lewat layar datar.

Sekarang pukul 6 petang. Di tempat Yoongi pukul 8 pagi. Satu jam sebelum Yoongi berangkat kerja.

"Kakak, terimakasih"

Yoongi menunjukkan seikat bunga di tangan.

"Kakak, itu bagus. Untukku?"

"Maaf. Kakak ingin sekali memberikan ini. Tapi, tidak bisa. Nanti kalau sudah pulang kita beli yang bagus"

"Kakak, rindu sekali. Harusnya sekarang kakak di sini"

"Harusnya begitu. Tapi, kalau kakak di sana nanti tidak punya uang banyak. Calon istriku minta dibawakan uang banyak. Jadi, calon suaminya harus bekerja keras"

Sungguh, Yoongi rasanya ingin memeluk anak itu. Ingin membelai rambutnya. Ingin menggenggam tangannya. Ingin memberi sesuatu padanya. Yoongi benar-benar ingin segera pulang sekarang.








.





Hanya butuh satu bulan untuk mendapat pekerjaan. Rae Na akhirnya diterima sebagai guru di taman kanak-kanak. Dia senang, akhirnya impiannya terwujud. Walaupun dia bisa mengajar di sekolah menengah. Tapi, Rae Na pilih bersama anak-anak. Lebih seru katanya.

"Bu guru!" Seorang anak menghampiri.

"Halo? Siapa namamu?"

"Kai. Heuning Kai"

"Halo, Kai. Ada apa, hmm?"

"Bu guru sudah punya pacar belum?"

"Pacar? Kai tau pacar?"

"Tidak. Kakak selalu bilang pacar-pacar. Lalu, Kai tanya, pacar itu apa. Kakak bilang pacar itu teman yang selalu bersama kita. Yang selalu sayang seperti mama-papa"

Rae Na terkekeh. "Memang kenapa? Kai mau jadi pacar bu guru?"

Kai geleng kepala. "Bukan Kai. Tapi, kakak. Kakak Kai selalu sendiri.  Kakak Kai pasti butuh pacar"

"Memang kakak Kai di mana?"

Bocah itu menunjuk dengan jari mungilnya. Rae Na ikuti saja arah tunjuk bocah itu. Benar, ada laki-laki muda menghampiri mereka.

"Maaf, adikku memang cerewet"

"Nggakpapa. Masih kecil, belum tau apa-apa"

Rae Na berusaha ramah. Dia harus bersikap layaknya guru, kan?

"Guru baru?"

"Ah, iya"

"Nama?"

"Jang Rae Na. Panggil Bu Rae Na saja"

(soalnya kalau pake marga jdi bu jang. Bujang 😂😂)

"Kim Seok Jin. Kakaknya Kai. Sepertinya kamu masih muda?"

"Ya, baru lulus tahun ini"

"Salam kenal"

Dijawab dengan senyum. Rae Na tidak mau terlalu akrab dengan pria asing. Masih trauma kejadian magang waktu itu. Dia juga takut, tunangannya marah jika tahu.

Ah, nanti Rae Na harus mengadu. Biar tidak salah paham.




Berlanjut••

Wehehehe... Akankah kim seokjin jd orang ketiga atau cuma cameo?

Nantikan kelanjutannya.

Tenang saja. Besok yoongi udah pulang.

Ku kasih spoiler nih. Kurang baik apa?

Lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Where stories live. Discover now