CL; DD

1.8K 187 115
                                    

•••

Yoongi tersenyum.

Pacarnya mengirim gambar anak-anak sedang bermain.

Pacarmu
Hari ini

[gambar]

Aku kesepian. Jadi
bermain dengan mereka.

Oh, ya. Tadi aku
lihat anak kembar.
Lucu sekali.

Aku tanya ibunya, katanya
masih dua tahun. Mereka
laki-laki.


Yoongi tidak membalas. Tapi, langsung menghubungi lewat panggilan video. Beberapa detik baru jawab.

Rae Na melambaikan tangan. Bibirnya tersenyum ceria melihat pacarnya walau hanya di layar.

"Baru pulang, hmm?"

Di sana Rae Na mengangguk.

"Kenapa kakak bisa videocall?"

"Kakak pasang alarm. Biar bangun lalu menghubungimu"

"Memang di sana jam berapa?"

"Jam 2 pagi"

"Seriously?"

Yoongi terkekeh. Pacarnya sok bahasa inggris.

"Pacarku bisa bicara bahasa inggris. Kedengaran lucu. Siapa yang mengajari?"

"Ssshh! Jahat! Harusnya bangga, dong. Dasar!"

"Iya. Pacarmu selalu bangga sama pacarnya. Jangan khawatir"

Rae Na manyun.

"Kakak, kapan pulang?"

"Pacarmu ini baru sebulan merintis karir di negeri orang. Masa sudah disuruh pulang?"

"Lama sekali. Pulang besok saja, ya?"

"Rindu sekali, hmm?"

Tidak ada jawaban.

"Pacarmu di sini juga sangat rindu pacarnya. Ingin memeluknya. Tapi, tidak bisa"

Melihat pacarnya yang murung dari layar, Yoongi akhirnya mengalihkan pembicaraan.

"Sudah sana mandi. Makan, lalu istirahat"

Sebenarnya masih rindu. Tapi, kalau lihat wajahnya jadi makin rindu. Jadi, Rae Na matikan saja panggilannya.

24 bulan dikurang 1bulan itu masih 23bulan. Rae Na masih harus menunggu selama itu.

Dia mengambil kalung waktu itu. Setiap kali lihat kalung itu dia masih sering berpikir. Apa maksud dari gantungan itu. Rae Na hanya merasa, gantungan itu ada artinya. Bukan serta merta bandul yang dijual murah di pasaran.

.




Bohong sekali Yoongi ini. Dia bilang menghidupkan alarm biar bangun dan bisa menghubungi pacarnya. Padahal dia baru saja pulang dari club bersama temannya. Jadi, dia baru membuka ponselnya.

"Maaf, kakak sudah bohong lagi"  begitu suara hati Yoongi.

Lalu, dia beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi.





.





Rae Na pergi ke kafe.

Iya, kafe yang dulu dikenalkan oleh Seung Wan. Mereka juga sudah janjian. Mau bertemu, Rae Na mau curhat beberapa hal.

Kepala yang tadi diletakkan di meja terangkat mendengar suara pintu terbuka. Dia ingin menyambut sahabatnya kenapa baru datang.



Tapi, apa yang dia lihat?

Mantan pacarnya?

Park Jimin?

Tidak sengaja mata mereka saling menyapa dalam diam. Sampai si Park itu menghampiri Rae Na.

"Hei! Ada mantan di sini" begitu sapanya.

Menyebalkan! Tidak sopan sekali. Rae Na jadi canggung begini.

"Ya, nunggu Seung Wan"

"Nggak nunggu aku?" Katanya sambil duduk di depan Rae Na.

"Ngapain nunggu kamu? Aku aja nggak tau kalo kamu mau ke sini"

"Kok judes?"

"Iiih, nggak gitu"

"Oke, oke. Masih sama dia?" Tanya Jimin tiba-tiba.

"Dia?" Rae Na malah bingung sendiri.

"Hmm, pacarmu itu"

"Masih. Kenapa?"

"Nggakpapa. Awet, ya?"

"Bagus, dong"








"Nggak ada rencana putus?"





Berlanjut••

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Nantikan, ya? 😆😆

Nah ini gambar bandulnya kemarin. Kurang lebih gitu. Maaf jelek. Itu edit sendiri.

Btw, rindu aku tidak?aku rindu kalian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Btw, rindu aku tidak?aku rindu kalian. Rindu dunia oren ini. Kemarin2 yg bisa sehari up 4x. Sekarang 4hari up sekali.

Maaf ya. Sedang mudah lelah. Jd ya gitu. Otak ngadat.

Lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Where stories live. Discover now