CL; Y

2.1K 224 59
                                    



•••


Seiring waktu berlalu, Rae Na semakin terbuai. Dia sudah merasa nyaman akan kelakuan pria itu walaupun terkesan aneh.

Selama enam hari ini, terhitung dua kali Yoongi menjemput.

Wow!

Min Yoongi benar-benar gesit.

Tapi, hari ini hari minggu. Jadi, dapat dipastikan tidak bisa bertemu.

Hei, salah!

Nyatanya laki-laki itu bilang sudah ada di depan pagar. Dengan senyumnya, Rae Na berlari keluar.

Pagar tidak dibuka. Rae Na hanya menyampirkan tangannya di sana.

"Ada pameran teknologi dan sains. Ayo kesana!" Ajaknya yang tetap duduk di motor.

"Beneran?" Rae Na berbinar.

Jalan-jalan pikirnya. Walaupun faktanya sekarang malam senin. Harusnya belajar.

"Aku tidak pernah bohong"

"Tapi, malam senin"

"Janji tidak sampai malam. Kamu masih bisa belajar"

Rae Na mengulurkan jari kelingkingnya. "Janji?"

Bukan menyambut, Yoongi justru menarik telinga gadis di depannya.

Oh, astaga! Lucu sekali anak ini.

"Sana ganti baju hangat"

"Oh, oke. Tunggu!"

Dengan gembira dia kembali masuk ke rumah untuk ganti pakaian dan pamit pada ayah bundanya.

Yoongi setia menunggu. Sampai dia melihat anak itu keluar bersama ibunya.

"Oh, jadi ini yang namanya Yoongi?"

"Iya, saya"

"Saya ibunya Rae Na. Hati-hati, ya kalau mau pergi. Titip anak ini. Jangan dikembalikan malam-malam. Dan harus dalam keadaan utuh" pesan bunda yang  membuat Rae Na kesal.

"Iih, bunda! Emang aku barang apaan?"

"Barang berharganya bunda, lah"






.






Keren, itu yang terlintas di otak Rae Na.

Sudah setengah putaran mengelilingi pameran. Tiada bosan. Tidak ada yang mengecewakan. Sampai tidak sadar sudah ditinggal pasangan.

Ah, maksudnya orang yang mengajaknya.

Sekarang mulai celingukan. Rupanya mereka terpisah di tengah keramaian.

"Kak? Di mana? Aduuuh!"

Di depan, Yoongi mulai sadar kalau sendiri. Dia langsung mengedarkan pandang. Matanya melihat setiap kerumunan.

Sesekali Rae Na terdorong ke depan karena ramainya pengunjung. Rasanya mau menangis kalau tidak dipertemukan.

Ssttt!

Yoongi berhasil meraih tangan Rae Na.

"Kak?"

Yoongi langsung menarik ke tepian.

"Kak?" Panggil Rae Na lagi sambil menatap tangannya yang digenggam.

"Biar kamu nggak ilang lagi"

Selanjutnya, mereka berputar dengan gandengan tangan.







.



Pukul sembilan malam, mereka kembali pulang.

Udara cukup dingin. Membuat Yoongi berinisiatif meraih tangan Rae Na dan melingkarkannya di pinggang.

"Kak?"

"Peluk kakak kalau dingin dan mau tidur"

Entahlah, Rae Na suka perhatian ini. Dulu mantan pacarnya tidak begini. Ah, mungkin karena mereka seumuran. Kalau sama kakak ini rasanya dilindungi sekali.

Ragu, namun perlahan kedua tangan Rae Na mulai melingkar sempurna. Lalu, menyandarkan kepala tepat di punggung. Yoongi tersenyum di baliknya. Sesekali tangan itu akan dielus dan digenggamnya.

Sempat tertidur. Tapi, langsung terbangun saat hampir tiba di rumah.

"Makasih, kak"

"Ini!" Yoongi menyerahkan bingkisan berisi barang yang tadi dibelinya.

Bukannya pergi, Yoongi justru turun dari motor. Lalu, menghadap tepat pada si gadis yang menatap polos.

"Kakak suka kamu. Sedang mencintaimu. Mau jadi orang yang bisa kakak lindungi?"

Pipi Rae Na menghangat. Apalagi telinganya yang sangat panas.

"M-maksudnya?"

"Calon pacarku, maukah jadi pacarku?"

Tidak ada jawaban.

Namun, Yoongi tetap memberanikan diri mengecup kening gadis di depannya dan membelai rambutnya.

Rasanya hangat, Rae Na suka. Menginterupsi kepalanya untuk mengangguk. Barulah Yoongi menyudahi kecupannya.

"Mukamu merah. Mau peluk dulu?"

Segera Rae Na berhambur memeluk dan merengek. "Malu"









Berlanjut••

Selesai ya proses pdkt mereka sampe jadian. Ini part terakhir dari FB langsung ku up semua. Part berikutnya kmbali ke masa sekarang.

Kira2 gmna ya?

Semoga kalian masih nunggu.

Lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Where stories live. Discover now