CL; NM

2.1K 223 60
                                    


•••

Suran, Hana dan Jungkook. Mereka hanya bisa mengiba pada Yoongi yang bekerja keras mengejar Rae Na. Terbukti anak itu menemaninya di kantin. Mereka hanya bisa melihat bagaimana interaksi mereka.

"Yoongi kasian juga" Jungkook berujar.

"Jujur aku nggak tega liat mereka. Greget aja mereka yang kek gini" ini Suran.

"Apa kita harus lakuin sesuatu?" Hana menatap bergantian dua temannya.

"Maksudmu?" Suran langsung ingin tahu.











.


Saat berjalan, Yoongi juga mengikuti Rae Na di belakang. Terserah jika kalian menyebut Yoongi bucin. Faktanya memang seperti itu.

Dari sisi lain, Taehyung melihat mereka. Si Kim itu cukup sadar jika Si Min itu kembali mengejar pacarnya. Pasalnya, ini bukan hari  pertama atau kedua. Bahkan sudah berhari-hari Yoongi membuntuti Rae Na.

"Tae?"

Taehyung memutar kepala ke samping. Ada Suran di sana. "Ada apa?"

"Bisa bicara?"

"Tentang?"

"Kamu sama Rae Na"

Ada apa dengan mereka? Taehyung memasang wajah bingung. Setahunya, mereka tidak ada masalah.





.




Membuka pintu kamar. Taehyung menyandarkan tubuhnya di dinding. Sedikit mendongak bermaksud menenangkan diri. Ingat benar apa yang dikatakan Suran.

"Sebenarnya, nggak seharusnya aku, ah kita-kita ikut campur masalah perasaan. Kamu nggak bego. Pasti ngerasa ada yang kurang sama hubungan kalian. Dan kekurangan itu kamu tau?"

"Rae Na yang nggak cinta sama kamu sepenuhnya. Dia sayang sama kamu. Tapi, sebagai apa? Dia masih cinta Yoongi, Tae. Jadi, apa bisa kamu lepasin dia suatu saat"

"Rae Na emang selalu senyum. Nggak pernah menangis di depan kita. Tapi, apa kamu ngerasain senyumnya nggak ceria dan nggak cerah. Karena sumber keceriaannya cuma Yoongi"

"Tae, dia itu baik. Jangan sampai dia bertahan sama kamu cuma karena kasian"

Sempat ingin membantah Suran. Kenapa temannya itu harus ikut campur perasaan orang lain. Tapi, yang dikatakan cukup benar juga. Itu membuatnya dilema.

"Aku nggak mungkin ninggalin Kak Tae gitu aja, kak. Kak Tae baik banget sama aku. Dia yang selalu ngehibur aku. Yang buat aku lupa sejenak sama kelakuan kakak. Aku nggak mungkin bisa ninggalin gitu aja"

"Kakak yang akan bilang ke Taehyung. Kakak akan minta kamu kembali"

"Jangan, kak! Kasian Kak Tae. Dia baik. Aku nggak mau nyakitin dia"

"Jujur sama kakak. Kamu nggak cinta sama Taehyung. Kamu cuma kasian sama dia. Iya, kan? Bilang sama kakak"

Taehyung tahu saat itu. Dia memang tengah mencari Rae Na. Namun, saat melihatnya, dia bersama Yoongi. Jadi, tidak sengaja Taehyung mendengar obrolan mereka. Rae Na yang menangis dipelukan Yoongi. Dia melihatnya.

Sekarang, perbincangan mereka jadi pertimbangan.

Taehyung cinta Rae Na. Sayang dia. Relakah dia melepasnya?



.




Hari berikutnya, Yoongi menemuinya. Di kantin saja. Taehyung mulai was-was. Apa yang akan Yoongi katakan padanya?

"Tae, aku mau minta Rae Na"

Tidak terkejut sebenarnya. Tapi, hatinya berdesir tidak terima.

"Rae Na bukan barang"

"Aku tau. Makanya mau minta baik-baik. Aku cinta sama dia. Dia juga cinta aku"

"Tau dari mana?"

Taehyung tahu, jujur saja. Sangat sadar bahwa pacarnya masih cinta sama mantannya. Tapi, dia juga cinta. Jadi, bolehkah pura-pura?

"Aku tau, kamu tau itu. Aku mohon. Kembaliin Rae Na sama aku"

Entahlah, tapi Taehyung bisa lihat mata Yoongi yang merah dan sangat memohon.

"Kalo cuma buat kamu sakitin. Aku nggak akan kasih"

"Nggak akan. Kalo aku lakuin itu, kamu bisa ambil lagi"

"Aku belum kasih 'oke' buat kamu"

Taehyung berdiri. Lalu pergi.








Berlanjut••

Bisa dabel dong. Uwuuu...

Kita selesaiin perlahan, oke?

Lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Where stories live. Discover now