CL; AA

1.8K 192 81
                                    




•••




Pagi tadi, Yoongi dan seluruh mahasiswa angkatannya sudah wisuda. Dia dapat selamat dari pacarnya.

Disaksikan teman-temannya, mereka berpelukan di depan gedung. Bukan tidak tahu malu, hanya saja terlalu bahagia dan sedih.

"Aku tidak ada hadiah" katanya.

Di kecup keningnya. "Pacarmu tidak minta hadiah. Kehadiran pacarnya di sini saja sudah jadi hadiah"

Suran, Hana, Soohyeon, Hoseok, Jungkook, Namjoon, Taehyung, mereka tersenyum melihat tingkah keduanya.

Kembali berpelukan. Rae Na membenamkan wajahnya di pundak Yoongi. Yoongi memeluk erat sembari memberi banyak kecupan di kepala pacarnya.

"Selamat, ya, kak. Hiks"

"Jangan menangis. Nanti pacarmu sedih"

"Jahat sekali. Pacarmu ini tidak memberi hadiah" Rae Na menyesal, sangat.

"Tau tidak? Pelukan ini adalah hadiah. Adanya kamu di dunia ini saja sudah jadi hadiah termahal"

Begitu tadi mereka merayakan kelulusan. Sekarang Rae Na tengah duduk tegang di antara kedua orangtuanya. Karena di depannya ada pacar dan calon mertuanya.

Ups

Seperti yang Yoongi janjikan akan membawa orang tuanya. Malam ini terlaksana. Sekaligus, Yoongi pamit karir pertamanya.

Jahat!

Sehari wisuda dan besoknya sudah akan pergi. Sebenarnya, Yoongi tidak tega. Tapi, mau bagaimana? Ini demi kebaikan bersama.

Rae Na menunduk saja. Sambil meremat jari-jarinya. Tidak mau lihat pacarnya. Takut sedih katanya.

Yoongi mendekat. Berlutut di depan pacarnya. Lalu, menggenggam tangannya. Mengamati wajah yang cahayanya semakin redup.



"Lihat kakak!"

Dijawab gelengan.

"Hanya dua tahun. Setelah itu kakak kembali"

Rae Na menggigit bibir bagian dalamnya.

"Tunggu kakak, hmm?"

Hiks

Isakan itu akhirnya keluar juga. Padahal tadi sudah menguatkan hati tidak akan menangis. Yoongi langsung memeluk pacarnya di tempat. Rae Na menenggelamkan wajah di pundak pacarnya.

"Jahat! Jahat sekali!"

"Maaf, hmm? Nanti kita bisa videocall. Bisa telepon, bisa kirim gambar, bisa semuanya"

"Tapi tidak bisa peluk, tidak bisa jalan-jalan bersama, tidak bisa semuanya. Tidak bisa-"

Hiks



"Yoon, tenangkan dia dulu, ya? Kita makan malam dulu"

Ayah, bunda, papa, mama pergi ke ruang makan. Tinggal Rae Na yang masih sesegukan dan Yoongi yang sibuk menenangkan.



"Nanti kalau aku sendiri gimana? Nanti tidak ada yang jemput, tidak ada yang antar gimana? Nanti aku tidak punya teman"

"Bukannya, pacarku ini punya banyak teman?"


"Tidak mau!"


Yoongi pusing. Dia hanya bisa memeluk dan mengusap punggung pacarnya. Dalam hati sebenarnya dia juga takut. Takut tidak bisa menjaga perasaan dan hatinya. Hingga berujung menyakiti gadis dipelukannya ini, lagi.



"Sayang calon istriku"

Satu kecupan mendarat di puncak kepala begitu lama.





.





"Maaf, Rae Na memang seperti itu. Dia manja dan kekanakan" kata bunda Jang pada calon besannya. "Dia cengeng. Tapi, dia penurut"

"Nanti juga dewasa" sahut mama Min.

"Rae Na itu sulit berbaur dengan orang-orang. Kecuali anak-anak. Dia lebih sering berteman dengan anak-anak dari pada teman seusianya. Jadi, saat bertemu dengan Yoongi yang bisa membuat dia nyaman jadi seperti itu. Yoongi sudah seperti kakak, teman, juga pelindung. Jadi, dia benar-benar manja sama Yoongi. Semoga Rae Na tidak mengecewakan dan tidak merepotkan nantinya" ujar bunda, panjang lebar.


"Kalau repot, ya biar. Kan, Yoongi yang repot, bukan kita" begitu jawab Mama Min malah bercanda.






Berlanjut••

Udah 50 part lebih loh. Mau end part berapa?

Part depan end gimana?

Boleh tidak?

Lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Where stories live. Discover now