Chapter 2 - Belief

490 201 307
                                    

Hallo kawan-kawan, Sebuah Rasa ada chapter baru nih. Mampir ya jangan lupa 😉😉😉

Putri kos, aku takut jika perasaan ini mulai dalam padamu dan menganggapmu sebagai perempuan yang spesial di hatiku.

-Pangeran Saucy-

°°°°

Sang putri Cosinus mulai tersadar dari lamunannya dan dengan malu ia mulai meninggalkan Saucy lalu menuju halaman sekolah untuk pulang ke rumah dengan naik Bus.

Bunga ... ada apa denganmu huh? Sadarlah bunga, sadar. Lagian ini bus panas banget sih. Nggak nyala apa AC-nya huh?!, pikir Bunga sembari memegang kedua pipinya dan mulai mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan.

Sesampainya di rumah, Bunga kembali ke kamar dan mulai belajar. Ia tinggal bersama ayah dan ibunya dirumah.

Yup, Bunga merupakan anak Tunggal dari keluarga kaya yang memiliki Perusahaan terbesar nomor 3 di Indonesia. Tapi meski begitu, ia anak yang mandiri dan tak suka bergantung pada orang lain.

Seorang wanita berteriak dari bawah. "Bunga... ada lauk di meja, kami udah siapin. Jangan lupa dimakan ya! Mami dan Papi mau berangkat ke luar kota dulu karena harus mengurus beberapa dokumen!"

Bunga yang mendengar teriakan mamanya, bergegas keluar kamar yang berada di lantai atas dan berlari kecil menuju ruang makan. Ia mulai makan dengan lahapnya di meja makan.

Ia kembali ke kamarnya sesudah makan dan mulai belajar tetapi, kejadian mengenai dirinya dengan pangeran saucy selalu saja terngian-ngiang di kepala dan mulai membuatnya tak fokus.

Sial, kenapa dia selalu berada di otakku? Bunga, sadarlah!,Pikir Bunga yang duduk di meja belajar dalam kamar.

Waktu telah menunjukkan pukul 23.00 WIB, tetapi Bunga tetap saja tak bisa tidur karena jantungnya yang semakin berdegub dengan kencang.

Apa karena ibu dan ayah ke luar kota makannya aku merasa kesepian? Tidak, biasanya aku juga di rumah bersama para pembantu tetapi tak apa-apa, Pikir Bunga yang mencoba menenangkan dirinya. Bunga mencoba tidur tetapi tak bisa hingga akhirnya ia memutuskan untuk berolahraga di dalam kamar dengan Push up, Shit Up, dan berlari mengitari tempat tidurnya.

***

Keesokan hari Yang sangat cerah dimana sang mentari mulai menyambut datangnya pagi. Tetapi lain halnya dengan Bunga, ia merasa bahwa ini adalah hari yang melelahkan baginya.

"Nona, mengapa hari ini kurang vit?" tanya salah satu pelayan yang berada di rumah. Karena keluarga Bunga sangat kaya bahkan mereka memiliki 20 Pelayan Dan 10 bodyguard yang menemaninya maka dari itu Ia tak kesepian setiap kali ayah dan ibunya meninggalkannya.

Seorang cewek yang berada di meja makan mulai berteriak. "Hei, Bunga! Kau kenapa sangat lesu hari ini huh? Semangat dong kayak aku nih!"

"Lolita, semalam aku nggak tidur dan Aku ngerasa kurang sehat. Jadi, tak ingin bicara denganmu. Aku berangkat dulu," Jawab Bunga dengan gadis tadi.

Yup, Lolita merupakan adek sepupu yang Bunga miliki. Ia Kelas 10 dan bersekolah di sekolah yang berbeda dengan Bunga. Setiap kali Ayah dan Ibunya ke luar Kota, mereka selalu memanggil sepupunya untuk menemani Bunga hingga mereka datang.

"Nona, kamu belum makan!" ucap salah satu pelayan dengan teriakan keras.

Lolita yang melihatnya mulai menjawab pelayan itu. "Sudah, biar aku saja yang makan. Nanti dia pasti jajan di sekolah, Tenang saja."

Sebuah RasaWhere stories live. Discover now