Chapter 28 - Good Bye

20 2 0
                                    

Sahabat yang dekat kini tak adalagi antara kamu Dan aku sejak kepergianmu. Kini, aku hanya menganggapmu sebagai musuhku. Musuh, yang tak pernah membiarkanku bahagia

-Kinan-

***

Bergegas Kinan menghampiri Bunga yang bersembunyi di balik tembok dekat rumahnya. Gadis itu dengan sarkasnya menarik pergelangan tangan Bunga lalu berkata, "Bukankah kamu sudah pergi ke Amerika? Kenapa balik?"

"Aku cuman ingin melihat Saucy meski dari jauh, Nan. Kenapa kamu jadi kasar, sakit tauk!" ucap Bunga yang melayangkan senyumnya pada Kinan.

Gadis Kucing itu hanya tersenyum kecil lalu berkata, "Maaf, sahabat yang dekat kini tak adalagi antara kamu Dan aku sejak kepergianmu. Kini, aku hanya menganggapmu sebagai musuhku. Musuh, yang tak pernah membiarkanku bahagia. Dan, Bunga ... aku mencintai Saucy."

Ucapan itu membuat Bunga kaget. Dia hanya terdiam mendengar kata 'cinta' dari mulut Kinan. Tak disangka bahwa sahabatnya mencintai sosok Saucy.

"Gapapa, aku cuman Mau kamu jaga dia lagian juga aku gabisa bersamanya. Maafkan aku ya waktu itu gak pamitan, dan tolong jaga Saucy jangan sakiti dia. Aku mau kembali ke Amerika."

"Iya pasti, besok ketemu Saucy ya untuk yang terakhir kalinya kamu mau?"

"Tapi kan-aku takut dia terluka."

"Ada aku tenang aja," ucap Kinan.

Bunga pun mengiyakan tawaran Kinan dengan anggukan. Mereka akhirnya berpelukan satu sama lain. Bunga, maafkan aku yang lancang mencintai Saucy dan kadang lupa bahwa kamulah sahabat terbaikku, pikir Kinan seraya memeluk Bunga dengan erat. Bunga lalu menginap di rumah Kinan dan tidur bersama.

***

Keesokan harinya, mereka bersiap-siap diri untuk bertemu Saucy. Kinan menghubungi pria kesayangannya itu.

"Pagi kak, ketemuan yuk di taman biasanya."

"Siapp Putri Kinan," ucap Saucy lalu menutup panggilan singkatnya. Kinan menahan semua senyumnya seolah-olah malu dengan ucapan Saucy barusan yang memanggilnya 'Putri'

Bunga mendengar hal itu dibalik pintu saat hendak mengetuk Pintu kamar Kinan. Namun apa boleh buat, air matanya hanya dapat ia tahan. Jujur, hatinya begitu teriris mengingat semua perjuangannya untuk bertemu Saucy tapi apa boleh buat karena takdir tak bisa di ubah.

Tok ... Tok... Tok...

"Iya masuk aja, Nga."

Wanita berparas cantik itu memakai dressnya lalu masuk ke kamar Kinan. Ia menatap sahabatnya dengan rasanya canggung karena sudah lama tak pernah bertemu atau saling tegur sapa satu sama lain.

"Uh-m mau bilang, kalau setelah ketemu Saucy aku bakal pergi yaa," ungkap Bunga.

"Iya santuy aja." Gadis Kucing itu bergegas membenahi rambutnya lalu menyelesaikan riasannya. Mereka-pun pergi meninggalkan rumah Kinan dengan naik motor berdua hingga beberapa menit kemudian tibalah di taman.

"Bentar, aku tinggal yaa. Kamu bisa pulang sendiri kan ke Amerika? Soalnya aku buru-buru kerja nih. Rey kan kebetulan hari ini jatah libur dia nanti bisa minta tolong oke?" ucap Kinan yang menghentikan motornya di depan taman. Bunga akhirnya mengangguk dan bergegas duduk serta menunggu di kursi tengah taman.

Sebuah RasaWhere stories live. Discover now