part 24

9.5K 910 92
                                    

TOLONG DONG BACA CHOICE JUGA DI AKUN istriiqbaal2





"Jangan jauh-jauh ya main nya. Daddy mau beli air dulu di situ" Karel menunjuk salah satu mini market yang berada di seberang taman

"Ya Dad," jawab Luys

"Jangan kemana-mana ya kalian. Luce kamu diem-diem disini, jangan macem-macem" peringat Karel

"Satu macem Dad" cengir Luce

Karel melangkahkan kaki menjauh dari jangkauan si kembar yang tampan.

Luce yang duduk di atas tikar memandang Luys dengan mengedip-ngedipkan matanya.

Luys yang sibuk memperhatikan keadaan taman yang cukup ramai sore ini pun tersadar. "Apa liat-liat?"

"Hehe" Luce dengan cengiran bodoh nya yang paling di benci Luys

"Aku mau disini. Tungguin Daddy datang" Luys mengalihkan pandangan nya dari Luce

"Kita cuma muterin taman bentar terus kesini lagi. Ayo Luys" pujuk Luce

"Aku nggak mau di marahin Daddy lagi" dengus Luys

"Jakarta nggak asik. Aku mau ajak Bunda pulang aja" keluh Luce

"Aku tetap ikut Daddy"

"Aku tau kamu bohong. Disini nggak ada bule sexy kan? Aku mau bilang Bunda nanti"

"Jangan dong!" Luys melototkan matanya

"Makanya ayo keliling" Luce menaik turu kan alis nya

"Daddy?"

"Kita hadapi berdua. Ayo!"

Luys menghembuskan napas nya berat saat lengan nya di tarik paksa oleh sang adik yang sangat keras kepala.

Setelah dua hari berada di Jakarta. Hanya bolak balik ke mall, si kembar merengek ingin bermain ke salah satu taman yang berada cukup jauh dari rumah Salsha. Tanpa ditemani sang Bunda yang masih sibuk melepas rindu dengan sang sahabat, Salsha.

PUK

"Aduh!"

"Luys!"

*****

"Lo ngapain sih ngajakin gue kesini?" Iqbaal menarik kerah belakang baju Bastian

"Biar lo kembali jadi manusia yang normal"

"Gue masih ngerasain lapar dan butuh mandi yang berarti gue masih manusia normal"

"Udah sih. Sesekali lo harus ke taman biar otak lo nggak sakit" Bastian menampik pelan tangan Iqbaal yang berada di kerah baju nya

"Kita duduk di bangku itu," jari telunjuk Bastian menunjuk salah satu bangku taman yang kosong

"Gue bakal dengerin lo mau cerita apa aja yang lo mau. Dan gue dengan senang hati akan mendengarkan"

"Cowok juga punya keluh kesah yang lebih berat dan rumit di banding cewek. Cuma kita lebih jaim lah"

Iqbaal memandang Bastian datar.

"Gue tau lo sedang mengagumi wajah gue yang tampan ini kan? Ayo kita duduk" Bastian menggandeng lengan Iqbaal

"Apaan sih Bas! Gue berasa homo kalo lagi sama lo!" Iqbaal dengan kasar melepaskan tangan Bastian

"Selo dong kampret!"

Tangan kiri Bastian melempar asal botol mineral kosong yang sejak ia pegang dari mobil Iqbaal

I'm Not Bitch • IDRWhere stories live. Discover now