part 20

10.6K 977 117
                                    

"Luys sama Luce nanti ke Jakarta kata Daddy"

"Oh ya? Kapan?"

"Tunggu Aunty lahiran kata Daddy" jawab Luys

"Tapi nanti Om Vano harus jemput di bandara ya, Aunt?" Luce menaik turunkan alisnya

"Enak aja. Daddy kalian kan banyak duit. Pake gojek sana" Salsha memeletkan lidah nya pada kembar

"AUNTY SALSHA!"

Salsha terkikik melihat ekspresi kedua bocah kembar tampan itu.

"Aduh, telinga Aunty mendadak sakit"

"Aunty lebay" cibir Luys

"Kasian dede bayi nya pasti sedih"

"Loh, kok sedih?"

"Punya Mama kayak Aunty yang lebay nya selangit" jawab Luce mendrama sedih

"Minta di boxing ini kalian yah!" Marah Salsha

Bukannya merasa bersalah lalu minta maaf, Luys dan Luce terkikik senang.

Ya. Mereka sedang melakukan vidio-call dengan Salsha yang saat ini sedang memasuki usia kehamilan 6 bulan.

"Aunty tau nggak?" Tanya Luys

"Nggak tau!" Ketus Salsha

"Ya iyalah nggak tau. Kan Luys belum kasi tau Aunty. Gimana sih?!" saut Luce

"KAREEEELLL! LO NGAJARIN YANG NGGAK BENER SAMA PONAKAN GUE! JADI KURANG AJAR GINI!" Teriak Salsha yang wajah nya memerah karena marah

"Ugh! Daddy! Aunty Salsha ngamuukk!" Pekik Luce yang langsung berlari menghampiri Karel yang berbaring di atas paha (Namakamu) dilantai

Luys pun ikut berlari sambil membawa tablet yang menampilkan raut marah Salsha.

"Aduh! Luce!" Pekik Karel kesakitan saat Luce menduduki perut nya mendadak

"Luce jangan gitu sama Daddy dong" tegur (Namakamu)

"Aunty Salsha ngamuk nih Bun" Luys menyodorkan tablet pada (Namakamu) dengan tangan gemetaran

(Namakamu) pun menerima tablet tersebut dengan heran. Setelah tablet itu tak ditangan nya lagi, Luys menarik tangan Luce untuk pergi dari situ. Luce yang paham dengan tatapan sang kakak pun bangun dari duduk nya dan berlari ke arah taman belakang.

Karel merengut kesal karena perut nya terasa sakit dengan Luce yang menduduki nya secara tiba-tiba. Karel bangun dari tidurnya. Bergeser pelan sehingga sejajar dengan (Namakamu).

"Kenapa sih Sha? Hobi teriak-teriak mulu. Lo tuh lagi hamil" Karel tak santai

"Ya lo ngajarin yang nggak bener sama si kembar. Kalo si (Namakamu) pasti ngajarin yang bener sama anak nya" omel Salsha di seberang sana

"Sha, kamu lagi hamil jangan marah-marah ih, kasian baby nya" tegur (Namakamu)

Salsha mendengus kesal disana. Menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan dengan perlahan. Berusaha menghilangkan kekesalan yang melingkupi dirinya. Hormon ibu hamil memang seperti bunglon.

Mata Salsha seketika membelalak kaget tak percaya saat mendapati Karel yang memeluk (Namakamu) dari samping dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher jenjang milik (Namakamu).

"(Namakamu)!"

"Iya Sha. Aku nggak budek kok Sha," jawab (Namakamu)

"Itu si dugong ngapain kayak gitu sama lo?" Mata Salsha menyipit tajam

I'm Not Bitch • IDRWhere stories live. Discover now