part 12

11.5K 1.1K 117
                                    

Hueekk hueekk

"Ck! Kenapa sih i-huekk"

Iqbaal berkali-kali mengeluarkan isi perut nya pagi ini. Semua makanan yang berada dalam perut nya terpaksa harus keluar bahkan ia merasa perut nya sudah kosong pun tetap ingin muntah.

Sebelum nya ia tak pernah merasakan ini. Apa dirinya masuk angin? Tapi ia merasa kalau dirinya makan dengan teratur. Bahkan ia tidak ada menyentuh kopi maupun teh yang mengandung kafien.

Huek huek

Bella yang merasa tidur nya terusik dengan suara muntahan seseorang membuka mata nya pelan. Mata nya melirik jam di nakas yang menunjukkan pukul 5 lewat 35 menit.

Huek

Bella menajamkan telinga nya. Mendengar baik-baik suara itu. Dia menolehkan kepala nya ke kiri. Iqbaal tidak ada disisi nya. Dengan pelan Bella mendudukkan dirinya mengumpulkan nyawa yang masih belum terkumpul.

Ia melangkahkan kaki nya memasuki kamar mandi dan mendapati Iqbaal yang pucat pasi memegang pinggiran wastafel dengan lemah.

"Iqbaal!"

Bella segera menghampiri suami tampan nya itu. Dan menyisir pelan rambut berantakan Iqbaal.

"Mual banget Bel" adu Iqbaal

huek

Iqbaal menggeram. Astaga. Bahkan cairan putih kekuning-kuningan keluar dari mulut nya yang terasa pait dan asam.

Bella yang tak tega memijit pelan tengkuk Iqbaal. Mengulum senyum yang bisa di baca baik oleh Iqbaal.

"Suka kamu liat suami nya kaya gini, huh?" Iqbaal menyipitkan matanya memandang kaca yang memantulkan dirinya dan Bella

Bella menggeleng cepat. "Ih bukan! Kamu morning sickness deh Baal kayak nya"

Mata Iqbaal membulat. "Kenapa bisa ke aku?"

"Adil dong. Aku yang hamil kamu yang morning sickness. Kita impas" Bella tersenyum penuh kemenangan

"Bukan nya kamu udah masuk trisemester kedua ya Bel? Sumpah. Ini nyiksa aku banget. Perut aku ud- huek"

Ucapan Iqbaal terpotong dengan kembali nya ia mengeluarkan cairan dari mulutnya, lagi.

Bella memandang kasihan dengan suami nya ini. Tapi apa boleh buat jika morning sickness yang seharus nya ia rasakan tapi berpindah pada Iqbaal.

"Nanti kita ke dokter aja ya?" Ajak Bella dan langsung di angguki Iqbaal

"Tapi aku pengen meluk kamu Bel" rengek Iqbaal

Bella mengangguk dan memapah Iqbaal keluar kamar mandi. Namun belum sempat melangkahkan kakinya, Iqbaal kembali menghadap wastafel.

Huekk

"Yaampun!"

*****

(Namakamu) berjinjit pelan melangkahkan kaki nya ke arah dapur. Seakan-akan diri nya seperti seorang maling yang mengendap-endap.

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 WITA. Mansion Karel tampak sepi. Berhubung hari ini hari Sabtu, Karel bercerita bahwa ia juga akan meliburkan para pelayan yang berada di mansion ini dan kembali bekerja pada senin pagi.

Mata (Namakamu) mendapati adanya sebuah topless berisikan snack di atas meja makan. Dengan berbinar ia mendudukkan bokong nya di kursi dan meraih topless tersebut untuk ia buka.

Saat ia hendak memasukkan snack kedalam mulut nya, (Namakamu) malah menyuapkan snack itu pada mulut Karel yang entah sejak kapan berada di belakang tubuh nya.

I'm Not Bitch • IDRWhere stories live. Discover now