part 23

8.3K 832 67
                                    

"Dia bilang namanya Cahaya. Tapi tadi kenapa dia dipanggil Lus?"

"Mata mereka mirip banget sama mata (Namakamu). Dan kenapa bisa itu anak mirip banget sama muka gue?"

Iqbaal menghembuskan napasnya lelah. Semua yang terjadi belakangan ini sangat menguras pikirannya.

"Hei anjing!"

Kepala yang tadinya tertunduk kini mendongak kesal. "Lo yang anjing sialan!"

Bastian tertawa karena berhasil memancing emosi Iqbaal.

"Sama-sama anjing nggak boleh berantem" saut Kiki

"Ngapain sih kalian kesini?" Tanya Iqbaal tak suka memandang kedua sahabat nya ini datang

Bastian menghempaskan tubuhnya asal pada sofa yang berada di ruang kerja milik Iqbaal membuat yang punya mendelik tak suka.

"Kita cari di kamar eh ternyata disini" ucap Kiki yang melihat buku yang tersusun rapi di rak buku

"Kata Bunda lo abis nganterin Bintang ke Bandara, Baal?" Tanya Bastian

"Iya. Dia nggak bisa lama-lama disini. Ijin 3 hari buat kesini aja gue bersyukur banget ya walau dia ga ketemu sama Bella dan Brayson" jawab Iqbaal

"Udah Baal. Lo jangan salahin diri lo terus. Ini udah takdir. Jalan hidup lo udah harus begini" ucap Kiki

"Kena karma kali dia bang" celetuk Bastian

"Karma apaan maksud lo hah?!" Iqbaal melempar pulpen pada Bastian namun pria berdarah batak itu mengelak

"Lah kan gue bilang kali. Selo dong Mas nya" gerutu Bastian

Kiki menggelengkan kepalanya. "Ribut mulu lo berdua nggak pernah akur. Bosen gue liatnya"

"Nanti kalau gue suka sama Iqbaal lo heboh" jawab Bastian

Iqbaal bergidik ngeri. "Gue masih suka yang belobang. Gue masih normal"

"Si duda bahasa nya nggak di filter" Kiki terkekeh kecil

Bastian tertawa terpingkal-pingkal di atas sofa. Syukur lah Iqbaal saat ini mau di ajak bercanda tidak seperti yang sebelumnya.

"Tadi pas di bandara gue ketemu sama dua orang anak--"

"Oh? Jadi disini lo naksir sama tu emak nya gitu?" Potong Bastian

"Anjing! Jangan potong bisa nggak sih Bas?! Gue mau cerita setan!" Maki Iqbaal membuat Kiki tertawa

"Ya kan gue nebak setan!" Balas Bastian tak mau kalah

"Yaudah Baal, lanjut lagi. Abaikan aja ni anak dugong" saut Kiki

"Gue ketemu sama dua anak kecil cowok. Mata mereka sama persis dengan mata (Namakamu)" Iqbaal memejamkan matanya. Ada rasa sesak yang melingkupi hatinya saat ia menyebut nama wanita itu. Wanita yang menghilang setelah hampir 6 tahun lamanya

"(Namakamu)?" Tanya Kiki

"Ya. Gue hapal betul gimana mata (Namakamu), Bang" jawab Iqbaal

"Eh bentar. Lo bilang dua anak kecil? Mereka kembar?" Selidik Bastian

"Maybe. Gue nggak liat jelas muka mereka karena mereka pake masker" Iqbaal mengangkat bahu nya

"Lo nggak ketemu sama orang tua nya Baal?" Tanya Kiki lagi

"Enggak. Awalnya gue nggak peduli tapi lihat mereka yang kayak ribut gitu gue samperin"

"Yaudahlah. Lo cuma merasa bersalah aja sih sama (Namakamu). Lagian lo nya juga kehilangan Bella dan Brayson"

I'm Not Bitch • IDROpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz