part 6

11.9K 973 39
                                    

Part ini full flashback. Jangan jadi dark readers. Tinggalkan jejak karena itu berpengaruh buat kelanjutan cerita ini.

****

"Babal"

"Siapa Babal?" Tanya Iqbaal curiga

"Panggilan sayang aku buat Kak Iqbaal hehe" cengir (Namakamu) malu-malu

Dengan semburat merah di pipi nya, gadis itu menarik pelan tangan Iqbaal untuk kembali berbaring di sebelahnya.

Saat ini mereka berdua sedang berada di rumah kecil milik Iqbaal yang mungkin nanti akan di tempati mereka berdua setelah menikah.

Iqbaal menurut berbaring telentang dan menarik pinggang (Namakamu) untuk lebih dekat dengan dirinya. Tangan (Namakamu) hinggap pada rambut Iqbaal yang basah sehabis mandi. Di acak nya pelan lalu terkekeh geli.

Iqbaal mendongakkan kepala nya menatap dalam mata sendu milik (Namakamu). "Aku Babal, hm?"

(Namakamu) mengangguk cepat dengan mengangkat kepala nya mengecup sekilas bibir Iqbaal. Iqbaal terdiam menerima serangan sekilas dari sang kekasih. Tak tau kah (Namakamu) bahwa jantung nya saat ini seakan ingin meledak dengan perlakuan gadis itu.

(Namakamu) sendiri pun tak mengerti mengapa dirinya sangat agresif hari ini pada Iqbaal. Dada nya sangat tak karuan.

"Kak Iqbaal! Ihhh.. aku malu!" Jerit (Namakamu)  menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik Iqbaal

Iqbaal yang tak tahan pun melepaskan tawa nya yang menggelegar mengisi sunyinya kamar yang ia tempati bersama (Namakamu). Hati nya geli tergelitik dengan gelagat (Namakamu) yang sangat aneh hari ini. Seperti bukan (Namakamu)-Nya.

Iqbaal menopang dagu dengan tangan kanannya. Tersenyum geli melihat (Namakamu) yang masih bersemu malu yang saat ini menutupi wajah cantiknya dengan kedua tangan.

"Aneh kamu. Nyosor duluan tapi malu sendiri, heh" cibir Iqbaal

BUG

(Namakamu) memukul lengan Iqbaal yang membuat Iqbaal lagi-lagi tertawa.

"Jangan liatin terus. Serem" sungut (Namakamu)

"Sembarangan! Ganteng gini di bilang seram" Iqbaal tak terima

(Namakamu) memandang Iqbaal jengah. "Selain seram Kak Iqbaal juga mesum"

Iqbaal mengkerutkan kening nya. "Sejak kapan Kakak mesumin kamu? Kamu tadi yang mesumin Kakak"

"IH! KAK IQBAAALLL!!"

****

Saat ini (Namakamu) sedang berkutat dengan alat-alat di dapur. Meracik ikan bawal yang akan ia goreng untuk Iqbaal dan sayur sop.

(Namakamu) mencuci tangannya di wastafel dan melepaskan cincin yang di berikan Iqbaal. Meletakkan asal begitu saja dengan fokus menghilangkan bau amis dari ikan.

"Dicariin ternyata disini" Iqbaal melingkarkan tangannya pada pinggang (Namakamu)

"Bikin kaget deh!" Gerutu (Namakamu)

Selesai masak (Namakamu) meletakkan dan menyusun masakannya di atas meja makan. Iqbaal hanya duduk memperhatikan (Namakamu) yang tampak serius.

"Cincin kamu kemana?" Tanya Iqbaal

(Namakamu) reflek melihat jari manisnya. Menggigit bibir karena takut. "A-aku lupa Kak. Ketinggalan di wastafel mungkin. Aku cek dulu"

(Namakamu) sedikit berlari menuju wastafel. Dada nya seakan lega saat ia menemukan cincin nya tergeletak tak berdaya. Dengan cepat ia memasangkan kembali cincin tersebut pada jari manisnya.

I'm Not Bitch • IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang