part 16

11.3K 1K 88
                                    

Hari sabtu adalah hari yang selalu dirinya nantikan. Entah mengapa dirinya sangat menyukai hari sabtu terlebih sang bunda melahirkan nya di hari sabtu siang.

Berbeda dengan saudara nya yang lebih menyukai hari minggu. Luce kadang merasa dirinya memang kembar dengan Luys tetapi di dalam dirinya apapun itu tidak ada yang sama persis dengan Luys.

Dirinya sangat bangga terlahir dengan kembar. Tapi Luce selalu memendam berpuluh-puluh pertanyaan yang berputar di dalam otak nya. Terkadang jika dirinya sudah tidak bisa memendam pertanyaan nya, maka dengan berjuta rasa penasaran ia akan menanyakan langsung pada (Namakamu) seperti saat ini.

"Bunda" panggil Luce yang duduk dilantai dapur memperhatikan (Namakamu) yang sibuk dengan masakannya

"Hm"

"Luce mau tanya"

(Namakamu) yang tengah memasak nasi goreng sosis menolehkan kepala nya ke belakang memandang Luce sekilas. "Bunda lagi nggak buka sesi tanya jawab pagi-pagi Luce"

"Ih Bunda!" Bibir Luce mengerucut sebal

(Namakamu) tertawa pelan berhasil menggoda putra bungsu nya. "Luce mau nanya apa emang nya, hm?"

"Bunda kenapa nggak pernah tidur sama Daddy?"

Tubuh (Namakamu) menegang kala mendengar pertanyaan polos dari Luce. Tangan nya bergerak mematikan kompor dan mendekat kan tubuh nya pada Luce.

"Kenapa Luce nanya nya gitu?" Mata (Namakamu) menyipit memandang wajah tampan Luce

Luce menampilkan jejeran gigi nya yang putih bersih. "Kata temen Luce, Daffa. Mama sama Papa nya selalu tidur sama-sama Bun. Tapi Luce nggak pernah liat Bunda tidur sama Daddy. Selalu aja salah satu di antara Luce sama Luys yang tidur nya di bagi"

Oh bolehkah (Namakamu) mengutuk dirinya sendiri karena anak nya yang satu ini memang terlampau luar biasa? Baik dari segi sifat dan pemikiran nya yang (Namakamu) yakini 100 persen menjiplak jelas milik sang ayah kandung?

Sungguh. Dirinya sangat bingung untuk menjawab pertanyaan Luce yang membuat otak nya menjadi beku.

"Oh iya Bunda"

(Namakamu) memandang wajah Luce dengan serius. Menanti apa lagi yang keluar dari bibir nya.

"Kok muka Luce sama Luys nggak mirip Daddy?"

Ingin rasanya (Namakamu) membenturkan kepala nya ke dinding. Anak nya belum cukup mengerti jika ia menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya pada waktu dulu.

Mendadak suasana hati nya berubah menjadi sedih. Mata indah itu tampak berkaca-kaca memandangi wajah polos Luce yang jelas menantikan jawabannya.

"Hhh Luce"

Ditarik nya Luce untuk masuk ke dalam dekapan nya. Tangis nya pecah bahwa apa yang selama ini ia takutkan perlahan menjadi kenyataan. Salah satu anak nya mulai menyadari adanya kejanggalan dalam hidup mereka.

"Bu-bunda kok nangis?" Luce di serang rasa takut saat (Namakamu) menangis sembari memeluknya erat

"Luce minta maaf Bunda. Luce nggak akan tanya yang aneh-aneh lagi sama Bunda" Luce memeluk tubuh (Namakamu) dengan rasa bersalah nya

"Hikss Luce hiks"

(Namakamu) terus menangis yang akhirnya juga membuat Luce ikut menangis. Bocah itu tampak ikut larut dalam kesedihan yang di alami (Namakamu), ibu kandung nya.

"Bun-hiks Bunda jangan na-nangis hiks" Luce berucap dengan tersedu-sedu

"Bie? Luce? Kenapa sama kalian?"

I'm Not Bitch • IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang