part 11

11.8K 1K 212
                                    

(Namakamu) duduk melamun di pinggiran kolam renang Mansion mewah milik Karel dengan kedua kaki yang ia celupkan ke dalam kolam. Kepala nya ia sandarkan pada tangga yang menjadi penghubung kolam renang dengan daratan. Menikmati angin yang menerpa lembut wajah dan tubuh nya.

Pikiran nya melayang kembali mengingat bahwa ia akan selalu menjadi seseorang yang penuh kesedihan. Sempat gagal menjadi ibu sebanyak 2 kali dan kali ini ia di beri kesempatan lagi untuk menjadi ibu yang semoga saja bisa terealisasikan.

Karel berdecak kesal saat mengetahui (Namakamu) duduk melamun di tepi kolam dengan kaki yang di celupkan. Tunggu. Apa tadi? Kaki yang di celupkan? Ini sudah pukul 7 malam dan wanita itu dengan santai bertingkah seperti ini?

"Kamu kalau mau sakit jangan ajak anak aku ya Bie" dengus Karel tepat di belakang tubuh (Namakamu)

Wanita itu menegang karna kaget dengan gerakan mengusap pelan dada nya. "Kamu bikin aku kaget!"

"Naik. Udah malem jangan aneh-aneh kamu sama anak aku" perintah Karel

"Aku nggak aneh-aneh ya. Ini juga anak aku Karel!" Walau menggerutu kesal (Namakamu) tetap menuruti perintah pria itu

Karel dengan gemas meraih pinggang (Namakamu) untuk di rengkuh nya. Membuat (Namakamu) yang takut terjatuh dengan reflek mengalungkan tangan nya pada leher Karel.

"What's wrong Bie?" Tanya Karel lembut

Karel tau jelas bahwa (Namakamu) memikirkan sesuatu hal yang membuat diri nya termenung dengan raut wajah yang menyedihkan.

(Namakamu) yang tak mampu menyembunyikan kesedihan nya pun menyandarkan kepala nya pada dada bidang Karel. Mulut nya mengeluarkan isak tangis yang memilukan.

"Hei. Kamu kenapa? Ada yang sakit Bie?" Tanya Karel khawatir. Tangan nya bergerak mengelus pelan punggung (Namakamu) yang bergetar

"A-aku minta maaf" bisik (Namakamu) pelan namun Karel masih mendengar nya

"Jangan minta maaf lagi Bie. Kamu nggak salah" ucap Karel pelan

(Namakamu) menganggukkan kepala nya pelan. Tangan nya turun beralih memeluk perut Karel. "Aku selalu nyusahin kamu"

"Jangan bilang gitu lagi Bie. Kamu mau aku marah, hm?"

(Namakamu) menggeleng dengan cepat. "Jangan! Kamu mau anak aku sedih karna Daddy nya marah?"

"Anak aku juga Bie" protes Karel

(Namakamu) diam tak menjawab sama hal nya dengan Karel yang sibuk mengelus rambut panjang (Namakamu) dan sesekali mengecup pelan puncak kepala wanita itu. Kedua nya saling diam dalam pelukan hangat itu.

"Rel" panggil (Namakamu)

"Hm"

"Aku.. i-ini kehamilan aku yang ketiga" lirih (Namakamu) takut

"I know"

(Namakamu) tersentak kaget dengan jawaban singkat Karel. Ia mengurai pelukan nya dan memandang wajah Karel yang memasang senyum tipis nya.

"Dia yang bunuh anak aku Rel" lirih (Namakamu) berkaca-kaca

"Kali ini enggak akan lagi Bie. Aku janji. Kamu jangan khawatir. Dia bahkan nggak tau kalau kamu sekarang ada disini dan sama aku" ucap Karel penuh keyakinan

"A-aku takut" cicit (Namakamu)

"Aku janji Bie. Nggak akan aku biarin dia nyentuh kamu sedikit pun termasuk ngelenyapin anak aku yang saat ini di perut kamu."

(Namakamu) memandang Karel dalam. Menyalurkan ketakutan nya.

"Tapi aku mohon sama kamu Bie. Jangan bertingkah seenak nya ya? Seolah-olah kamu masih sendiri"

I'm Not Bitch • IDRWhere stories live. Discover now