1

22K 597 38
                                    

Sinar matahari mulai menunjukkan teriknya di kota Seoul, yang sana sekali tak mengusik namja berhidung mancung dibawah selimutnya. Dia masih asiknya tidur terlelap tanpa terganggu sedikitpun. Jam telah menunjukkan pukul 6 pagi. Tak lama kemudian terbukalah pintu bercat putih kamar namja tersebut.

Ceklek

Seorang wanita paruh baya ini masuk ke kamar putra tengahnya yang masih terlelap. Ia mendekati ranjang putranya. Mendudukkan dirinya di ranjang standard miliknya.

"Chani-ya, irreona ppalli. Ini sudah jam 6 pagi sayang"

Bukannya bangun Chani justru hanya mengubah posisinya jadi memunggungi Ibunya. Sang ibu hanya menatap datar putranya. Akhirnya ia memilih salah satu cara ini untuk membangunkan putra malasnya ini. Hanya dengan cara ini Chani akan terbangun. Dia bangkit menjadi berdiri di samping ranjang putranya. Tangan kirinya terangkat dan ....
































































































Plak

"Eomma!!!" teriak Chani.

Ia terperanjat kaget. Bahkan Chani spontan duduk saking kagetnya. Matanya pun terbelalak. Ia masih berusaha mencerna apa yang terjadi barusan. Mengusap pantatnya yang dipukul oleh seseorang. Mengusapnya merasakan sakit yang luar biasa.

Selang beberapa menit Chani merenung, ia menolehkan kepalanya ke samping. Di sana sudah ada Ibunya yang tengah melipat kedua tangannya didepan dadanya. Sang Ibu menatap putranya tajam.

"Sudah jam berapa sekarang?" tanyanya datar.

Chani mendongak menatap jam dinding di kamarnya. Ia terbelalak. Sudah jam setengah 7 pagi. Ia sungguh kesiangan sekarang. Ia langsung bergegas bangun dari ranjangnya.

"Haisshh! Eomma! Kenapa Eomma tak membangunkanku dari tadi?!" seru Chani kesal.

"Kau sendiri yang susah dibangunkan" jawab Ibunya singkat.

"Aiisshh!!"

Tanpa pamit dengan Ibunya Chani segera masuk ke kamarnya. Sedangkan sang Ibu hanya menggelengkan kepalanya heran dengan putranya ini.

Dari pada menunggu Chani mandi, lebih baik turun ke bawah pikirnya. Akhirnya ia memilih turun ke lantai bawah menuju ruang makan yang sudah ada Suaminya dan kedua putra putrinya.

❤️
❤️
❤️

Sesampainya di dapur sang Suami menoleh menatap Istrinya yang baru saja datang ke ruang makan.

"Di mana Chani?" tanyanya.

"Dia masih mandi" jawabnya singkat.

"Ck! Kebiasaan!" gumam putri bungsunya.

Ternyata gumaman sang adik terdengar oleh sang kakak. Ia hanya melirik sekilas dan melanjutkan sarapannya.

"Seokjin-a, nanti kau berangkat bersama dengan Chani ne?" tanya sang Ayah.

"Aniya Abeoji, aku akan berangkat sendiri" jawabnya datar.

Belum juga sang Ayah mengatakan sesuatu kepada si sulung. Mereka mendengar suara langkah yang sedikit tergesa menuruni tangga.

"Aigoo... Jangan terburu-buru Chani-ya, nanti kau bisa terjatuh"

Seokjin, sang adik dan sang Ayah menatap Chani yang sedikit berlari ke meja makan. Sang Ibu manatap lekat putranya hingga ia mendudukkan dirinya di kursi sebelahnya. Sedangkan Seokjin hanya acuh dengan keberadaan adik keduanya.

I'm Fine || Kim Seokjin ✓Where stories live. Discover now