CHAPTER 29

2.3K 115 41
                                    

HAPPY READING ❤️

...

Suasanan didalam kamar yang ditempati Jiyong cukup berantakan dengan pakaian yang tergeletak dibebeberapa tempat, bantal-bantal dan kain sprei yang tidak berada ditempatnya. Setelah malam bersejarah bagi Taeyeon dan Jiyong, mereka kini masih terlelap dalam gelungan selimut yang menutupi tubuh polos mereka. Saling memeluk dan menghangatkan.

Kedua mata Jiyong perlahan terbuka merasa terusik dengan cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah gorden dan menerpa wajahnya. Jiyong berniat bergerak berusaha membebaskan tubuhnya yang terasa pegal namun beban berat pada dadanya dan mendapati sebuah kepala menempel diatasnya membuat Jiyong mengurungkan niatnya -tidak ingin membuat gadisnya terbangun. Jiyong ralat -wanitanya. Mengingat semalam dia baru saja membuat wanitanya itu kehilangan gelar gadisnya.

Jiyong tersenyum bodoh mengingat pergaulan panas mereka semalam, sebuah moment indah dan bersejarah bagi hubungan mereka.

Perasaan senang menyelimuti hatinya karena pada akhirnya Jiyong benar-benar bisa memiliki Taeyeon seutuhnya tanpa terkecuali. Hal yang membuatnya lebih senang adalah trauma yang membayangi hubungan mereka kini sudah lenyap. Taeyeon sudah sembuh total dan Jiyong sangat bersyukur.

Jiyong menggerakan tangannya yang bebas untuk mengusap punggung Taeyeon saat merasakan tubuh mungil itu bergerak pelan. Jiyong berusaha agar Taeyeon tidak terbangun -memberikan waktu istirahat untuk kekasihnya itu mengingat mereka baru bisa berhenti lebih tepatnya dirinya yang baru melepas Taeyeon saat jam menunjukan angka tiga pagi.

Gila memang, tapi Jiyong benar-benar bersumpah dirinya tidak bisa berhenti semalam. Taeyeon terlalu nikmat untuk bisa dia lewatkan. Salahkan Taeyeon yang sudah menggodanya duluan.

Taeyeon yang semalam menggodanya seperti bukan Taeyeon yang selama ini dirinya kenal. Taeyeon yang dirinya kenal dulu adalah Taeyeon yang cukup pemalu -bahkan berciumanpun Taeyeon sangat kaku.

Mungkin disini Jiyong-lah yang tidak terlalu mengenal Taeyeon yang sekarang. Banyak sekali perubahan yang ditunjukan wanitanya itu. Jiyong rasa dirinya harus banyak belajar dengan sisi-sisi baru pada diri Taeyeon.

Jika dulu Taeyeon adalah wanita yang mudah sekali untuk ditebak, sekarang Jiyong sangat sulit sekali menebak kearah mana Taeyeon akan bergerak. Seperti kemarin, seharian itu Taeyeon mengabaikannya dan mengatakan bahwa wanita itu tidak mengenalnya belum lagi mengabaikannya tepat didepan seorang pria yang membuat Jiyong sangat kesal saat itu dan malam harinya tanpa merasa bersalah Taeyeon masuk kedalam kamarnya dan menggodanya membuat mereka bisa seperti seakarang.

Taeyeon benar-benar berhasil membolak-balikan perasaannya, membuatnya bingung dengan tingkah Taeyeon yang mudah berubah itu.

Melihat bagaimana kini Taeyeon sudah mampu dan berani menghadapi pria, membuat Jiyong harus waspada. Demi Tuhan, Jiyong tidak ingin pria lain menyentuhnya.

Jiyong berharap dibalik banyaknya perubahan yang terjadi pada Taeyeon, Taeyeon masih tetap sama seperti yang yang dulu yang selalu hanya melihatnya dan mencintainya.

Harapan itu muncul seiring dengan kekhawatiran Jiyong akan kehilangan Taeyeon, Jiyong tidak ingin Taeyeon berpaling darinya dan meninggalkannya hanya karena pria lain. Jiyong tidak ingin itu terjadi. Sampai kapanpun Taeyeon hanya miliknya. Jiyong tidak ingin berbagi dengan orang lain.

Dengan kejadian panas semalam dengan Taeyeon yang menyerahkan dirinya pada Taeyeon membuat harapan yang Jiyong miliki semakin terwujud. Dirinya menjadi pria pertama yang memasuki Taeyeon dan Jiyong bangga dengan hal itu.

Lamunan Jiyong terputus saat merasakan Taeyeon yang bergerak dalam pelukannya. "Tidurlah kembali", bisik Jiyong diatas kepala Taeyeon -mengusap punggung Taeyeon agar kembali ke alam mimpinya.

[GTAE] IFWhere stories live. Discover now