CHAPTER 3

1.9K 361 12
                                    

Happy Reading Guys!

"Aku rasa kita butuh keranjang lain"

Kalimat yang Jiyong lontarkan membuat pergerakan tangan Taeyeon yang sedang memilih daging mentahpun terhenti. Ia menegakkan tubuhnya dan menatap Jiyong yang berada disebelah tubuhnya dengan tatapan heran.

"Keranjang lain?", ulang Taeyeon dengan dahi mengkerut.

"Ya, kita membutuhkan kernajnag lain jika kau masih ingin berbelanja karena keranjang ini sudah cukup penuh", ujar Jiyong dengan nada sindirannya.

Jiyong rasa barang belanjaan yang ada di dalam keranjang miliknya ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk satu bulan kedepan. Entah mengapa wanita yang ada didepannya ini terus memasukan barang belanjaan lain walau keranjang itu sudah cukup penuh.

Taeyeon menatap keranjang yang berada didepan tubuh Jiyong dan memang keranjang itu sudah cukup penuh dengan barang belanjaannya. Taeyeon tersenyum kecil saat mendapati kebodohannya sendiri karena terlalu bersemangat berbelanja sampai dirinya tidak menyadari bahwa kernajang yang Jiyong bawa sudah penuh dengan barang berlanjaan yang sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka di apartement.

Itu semua terjadi karena Taeyeon terlalu senang mendapati Jiyong yang menemaninya berbelanja, tidak seperti sebelumnya yang dimana dia hanya sendiri saat membeli barang kebutuhan mereka.

"Ini yang terkahir", ujar Taeyeon sembari memasukan beberapa bungkus daging ke atas keranjang mereka. Setelahnya Taeyeon mengajak Jiyong menuju kearah kasir untuk membayar barang belanjaan mereka.

Satu perasatu barang belanjaan masuk ke dalam empat kantung plastik ukuran besar. Taeyeon meraih dompet miliknya dari dalam tasnya untuk mengambil kartu debit-nya dan membayar belanjaan mereka.

Namun saat Taeyeon akan menyerahkan kartu miliknya kepada penjaga kasir, sebuah tangan lain menahan pergerakannya itu. Taeyeon mengalihkan wajahnya kearah pemilik tangan itu dan mendapati Jiyong yang sedang menatapnya dengan wajah yang tegas.

"Pakai milikku saja", ujar Jiyong kemudian mennyerahkan kartu debit-nya kepada penjaga kasir mengabaikan tataoan heran dari Taeyeon.

Sejujurya Taeyeon ingin protes tetapi dia yakin itu hanya akan menjadi keributan diantara mereka yang nantinya akan menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar mereka. Akhirnya Taeyeon hanya diam dan membiarkan Jiyong yang melakukan pembayaran.

"Seharusnya tadi memakai uangku saja", ujar Taeyeon saat mereka mulai kembali medorong keranjang beroda itu menjauh dari area kasir.

Jiyong hanya terdiam dan mengabaikan kalimat yang Taeyeon ucapkan.

"Aku akan menggantinya dan akan mengirimnya ke rekening oppa nanti", sahut Taeyeon lagi yang kini berhasil mendapatkan reaksi dari Jiyong dengan menghentikkan langkahnya.

Melihat Jiyong yang menghentikkan langkahnya membuat Taeyeon juga melakukan hal yang sama, ia menatap Jiyong yang berada dibelakang tubuhnya. Taeyeon bisa melihat ada raut tidak suka di wajah pria tiu.

"Jangan pernah lagi kau mengirimkan uangmu padaku", ujar Jiyong dengan nada dinginnya.

"Waeyo?", tanya Taeyeon dengan dahi mengkerut. Baru kali Jiyong membahas mengenai uang-uang yang selama ini Taeyeon kirimkan setiap bulan pada Jiyong.

"Aku tidak membutuhkannya dan aku akan mengembalikan semua uang yang telah kau berikan padaku", ujar Jiyong kemudian mulai berjalan melewati tubuh Taeyeon yang hanya terdiam di tempatnya.

Dengan cepat Taeyeon langsung mencekal lengan Jiyong dan memutar tubuh Jiyong agar menghadapnya. "Jangan pernah mengembalikannya karena itu untukmu. Pakailah untuk membeli semua keperluanmu", ujar Taeyeon saat berhasil menahan langkah Jiyong.

[GTAE] IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang