CHAPTER 6

1.9K 369 19
                                    

Sorry for typo! Happy Reading!!!

...

Jiyong meneguk vodka yang ada digelasnya itu sampai habis, matanya terpejam merasakan cairan itu yang membakar tenggorokannya. Matanya kembali memnbuka dan menatap kesuluruh ruangan yang minim pencahayaan.

Jiyong menarik nafasnya dalam saat dirinya kembali terjebak didalam club malam yang sudah hampir satu minggu ini Jiyong selalu kunjungi. Terlalu malas untuk pulang ke apartement yang menjadi tempat tinggalnya beberapa tahun terakir bersama Taeyeon.

Berdekatan dengan Kim Taeyeon hanya membuat perasaannya campur aduk, dia terlalu bingung dengan perasaannya. Disatu sisi dia ingin sekali bertemu dengan Yura tetapi disisi lain Jiyong masih belum bisa meninggalkan Taeyeon. Entah alasan apa yang membuat jiyong bisa merasakan hal itu, Jiyong pun tidak mengerti.

Apa dirinya mulai mencintai Kim Taeyeon?

Jiyong tersenyum miring saat dirinya mendapati pikiran bodoh itu. Mana mungkin dia mencintai wanita yang hanya dijadikannya sebagai barang taruhan itu. Yang benar saja! Jiyong hanya mencintai Yura, kekasih hatinya yang sampai saat ini menjadi pemilik hatinya.

Memikiran tentang Yura, Jiyong kembali menegak vodka-nya. Dirinya cukup frustasi karena sudah satu minggu ini dia mencari informasi mengenai keberadaan Yura tetapi hasilnya nihil. Jiyong tidak mendapatkan informasi apapun. Bahkan dia sudah mencari Yura ketempat yang biasanya Yura kunjungi bersamanya saat mereka liburan tetapi dia tidak menemukan Yura disana. Keluarga Yura benar-benar menyembunyikan Yura dengan sangat baik.

Baekhyun yang menjadi harapan terakhirnyapun tidak membantu banyak, pria sialan itu bahkan menghilang setelah mereka bertemu beberapa minggu lalu. Setiap hari Jiyong menunggu kabar dari Baekhyun tetapi sampai sekarang dia tidak mendapatkan kabar apapun dari pria sialan itu.

Getaran ponselnya membuat Jiyong keluar dari lamunannya, dia meraih ponsel yang berada diatas meja. Jiyong langsung menegakkan tubuhnya saat sebuah pesan masuk yang berasal dari pria sialan yang baru saja dia lamunkan tadi. Dengan cepat Jiyong membuka pesan dari Baekhyun itu.

Kita bertemu satu jam lagi di taman Jamwon sungai Han. Ini tentang Yura nuna.

Jiyong langsung berlari keluar dari gedung club itu dengan kekuatan penuh, dia bahkan beberapa kali menabrak orang-orang yang dilewatinya, Jiyong bahkan mengabaikan umpatan-umpata yang mereka lontarkan padanya. Jika saja tidak ada hal penting yang harus dia lakukan sekarang, Jiyong sudah pasti menghajar orang-orang yang mengumpat padanya itu.

Ketika Jiyong sudah berada di dalam mobilnya, dia langsung menyaaka mobilnya dan menjalankannya keluar dari area basement menuju ke tempat yang sudah Baekhyun kirimkan padanya. Mobil Jiyong melaju dengan kecepatan penuh menelusuri jalanangangnam yang masih sangat ramai walau jam sudah menunjukan angka empat pagi.

Setelah berhasil memarkirkan mobilnya Jiyong langsung keluar dan berlari kearah pinggiran sungai Han. Kepalanya memutar kekanan dan kekiri mencoba mencari keberadaan Baekhyun namun nihil dia tidak menemukan siapapun disana.

Jiyong menatap kearah jam yang melingkar dipergelangan tangannya da disana masih menunjukan waktu setengah lima pagi dan itu artinya Baekhyun baru akan datang setengah jam lagi.

Jiyong menghembuskan nafasnya kasar, Jiyong benci menunggu. Jika bukan karena Yura, Jiyong tidak akan mau menunggu seperti ini.

Jiyong menggosok kedua tangannya saat tubuhnya merasakan udara dingin yang menusuk masuk kulitnya. Jiyong melupakan mantelnya yang tertinggal di dalam mobilnya. Melupakan mantel di bulan januari memang sangatlah bodoh.

[GTAE] IFWhere stories live. Discover now