CHAPTER 2

2.3K 373 13
                                    

Happy Reading!

Taeyeon kini sedang bersimpuh diatas karpet ruang utama apartment­­-nya. Matanya fokus ke layar laptop yang ada diatas meja didepannya. Tangannya menekan timbol-tombol keyboard dan sesekali matanya beralih kearah buku yang ada di sebelah laptopnya.

Fokusnya teralihkan saat indera pendengarannya menangkap suara pintu yang terbuka. Taeyeon mengalihkan pandangannya kearah sumber suara itu dan ia melihat Jiyong yang baru saja keluar dari kamar mereka. Pria itu sudah rapih dengan celana jeans dan kemeja biru langitnya dengan bagian lengan yang tergulung sampai sikunya.

"Oppa mau kemana?", tanya Taeyeon sembari melepas kacamatanya.

Jiyong melirik singkat kearah Taeyeon. "Bukan urusanmu", jawab Jiyong kemudian melangkah menuju pintu utama.

"Aku ikut", ujar Taeyeon cepat saat melihat jiyong yang mulai berjalan kearah pintu utama.

"Tidak", jawab Jiyong tegas tanpa menghentikan langkahnya.

"Aku ikut atau kau tidak bisa pergi sama sekali"

Ucapan Taeyeon membuat langkah Jiyong langsung terhenti, pria itu menggeram kesal sebelum membalik badannya dan menatap Taeyeon dengan tatapan tajamnya. Seperti biasa.

Seolah tidak perduli dengan tatapan Jiyong yang mengakatakan 'Tidak' Taeyeon kini langsung berdiri dan berjalan kearah Jiyong. Meraih mantel coklatnya yang menggantung disisi pintu apartement. Memakainya langsung guna menutupi tubuhnya yang hanya dibalut dengan kemeja puttih dan hotpants­-nya.

Melihat gerakan yang dilakukan Taeyeon membuat Jiyong lagi-lagi menggeram kesal. Jiyong mnghembuskan nafasnya kasar sebelum mengikuti langkah Taeyeon yang sudah berjalan mendahuluinya keluar dari apartement mereka.

.....

"Ini rumah siapa oppa?", tanya Taeyeon sembari menatap kearah rumah yang berada tepat di sebelah kiri mobil yang mereka tumpangi berhenti.

"Diam disini dan jangan pernah ikut campur dengan urusanku", ujar Jiyong dingin mengabaikan pertanyaan Taeyeon. Setelah mendapat anggukan patuh Taeyeon, Jiyong langsung keluar dari dalam mobilnya.

Mendapat larang dari Jiyong untuk keluar membuat Taeyeon hanya mampu mengamati Jiyong yang kini sudah berada didepan gerbang tinggi itu dan menekan bel rumah yang ada disisi pagar.

Tak berapa lama seorang wanita paruh baya keluar dari sana sebelum kembali masuk ke dalam tanpa membukakan pintu gerbang yang membuat Jiyong berdiri mematung disana dengan wajah penuh harap. Beberapa menit kemudian Taeyeon bisa melihat seorang pria yang keluar dari rumah dan berdiri dibelakang gerbang.

"Baekhyun?", tanya Taeyeon pada dirinya sendiri saat kedua retinanya menangkap wajah Baekhyun yang baru saja keluar dari gerbang.

"Kenapa oppa datang ke rumah Baekhyun?", gumamnya sembari memikirkan apa jawaban atas pertanyaannya itu. Taeyeon langsung membulatkan matanya saat dirinya menemukan jawaban dari pertanyaannya itu. "Astaga! Jangan katakan oppa akan menghajar Baekhyun karena pertemuan kami beberapa hari yang lalu?!", pekiknya.

Memikirkan akan ada hal buruk yang akan terjadi, Taeyeon langsung membuka sabuk pengamannya dan saat dirinya baru saja akan membuka pintu mobil tiba-tiba saja Taeyeon teringat dengan perintah Jiyong yang mengatakannya untuk tetap diam didalam mobil. Setelah berpikir beberapa saat akhirnya Taeyeon lebih memilih untuk tetap diam disana. Ia akan keluar jika sesuatu yang buruk itu terjadi.

"Bagaimana bisaJiyong oppa tahu rumah Baekhyun?", gumam Taeyeon sembari terus mengawasi kedua pria yang ada didepannya itu dari dalam mobil.

[GTAE] IFDonde viven las historias. Descúbrelo ahora