CHAPTER 11

2.1K 385 28
                                    

Happy Reading ♥

...

"Kau seharusnya tidak perlu menjemputku langsung karena perusahaan sudah menyediakan kendaraan untuk menjemputku"

Tiffany sangat terkejut saat melihat Taeyeon menjemputnya langsung di bandara saat dirinya baru saja menyelesaikan tugasnya di Busan.

"Anggap saja sebagai permintaa maafku karena membuatmu harus pergi ke Busan dan meninggalkan Yejoon. Aku benar-benar minta maaf atas kesalahan appa", sahut Taeyeoen tanpa mengalihkan tatapannya dari jalanan didepannya.

"Ck! Kau masih merasa bersalah karena hal itu? Dengar. Apa yang Mr. Kim lakukan hanyalah mengirim aku sebagaipegawaiya untuk melakukan pengawasan di Busan dan itu sangat wajar", sahut Tiffany tegas.

"Tetap saja itu-"

"Berhenti meminta maaf karena aku tidak mempermasalahkan apa yang sudah terjadi Taeyeon", potong Tiffany cepat karena dia sudah jengah melihat Taeyeon yang selalu menyalahkan dirinya atas apa yang tidak sahabatnya itu lakukan.

"Arraseo. Dan aku akan memastikan appa tidak akan ikut campur lagi sehingga kejadian ini tidak akan terulang lagi", sahut Taeyeon yang pada akhirnya memilih mengalah.

"Apa Yejoon menyulitkanmu saat aku pergi?", tanya Tiffany setelah keheningan sempat terjadi didalam mobil Taeyeon.

"Tidak sama sekali. Yejoon anak yang sangat penurut dan manis, dia sama sekali tidak menyulitkanku"

"Yejoon sangat menyukaimu, dia selalu menuruti semua ucapanmu aku bahkan heran disini siapa ibunya yang sebenarnya", sahut Tiffany pura-pura kesal.

"Tentu saja aku eomma-nya kau tentu tidak melupakan itu"

"Aku menyesal membiarkan Yejoon memanggilmu seperti itu, aku bahkan yang melahirkannya tapi dia begitu menyayangi"

"Kau sendiri yang menyetujuinya Tiffany"

"Itu karena kau sebelumnya meminta Yejoon untuk memanggilmu nuna, kau pikir aku akan membiarkannya?"

Taeyeon hanya terkekeh mendengar nada kesal yang keluar dari bibir Tiffany. Tiffany yang mendengar tawa Taeyeon-pun hanya ikut tertawa karena pembicaraan konyol mereka.

Melihat tawa yang keluar dari bibir Taeyeon membuat Tiffany sedikit lega karena sahabatnya itu sudah semakin membaik dari hari ke hari setelah kejadian kelam yang menimpanya itu.

"Kita sudah sampai", sahut Taeyeon saat mobil yang dikendarainya sudah berhenti tepat didepan gerbang sekolah Yejoon.

"Kajja", ajak Tiffany saat mereka sudah keluar dari mobil dan melangkah memasuki halaman sekolah Yejoon. Ada banyak orang tua yang juga sedang menunggu anak-anaknya pulang.

"Mommy!!! Eomma!!!",

Tiidak jauh dari mereka berdiri, Yejoon sudah berlari kearah mereka dengan penuh semangat.

"Justin! Perhatikan langkahmu baby!", omel Tiffany sebelum membungkuk meraih tubuh Yejoon dalam gendongannya.

"Miss you so bad mom!", gumam Yejoon dilekukan leher Tiffany.

"Mommy juga sangat merindukanmu sayang", balas Tiffany menekan kedua lengannya –mengeratkan pelukan mereka.

Taeyeon tersenyum lebar saat melihat ibu dan anak yang saling melepas rindu itu. Perasaan jengkel kembali Taeyeon rasakan saat mengingat bagaimana ayahnya itu membuat Tiffany dan Yejoon terpisah untu beberapa hari.

Taeyeon menarik nafas dalam saat melihat Tiffan dan Yejoon yang mengungkapkan cinta satu sama lain. Rasanya Taeyeon ingin bertukar tempat dengan Tiffany walau satu hari saja. Taeyeon ingin mendapatkan kebahagian yang Tiffany rasakan, memiliki seorang anak dan suami yang sangat mencintainya.

[GTAE] IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang