CHAPTER 21

1.9K 174 72
                                    

Maaf karena terlambat up 🙏 Kemarin hari yang cukup sibuk sampe ketiduran karena kecapen sorry

HAPPY READING

Junsu mematikan ponsel miliknya dengan senyum lebar kemenangannya. Melihat bagaimana kerasnya rahang milik Kwon Jiyong tadi membuat kedua sudut bibir Junsu semakin tertarik kebelakang. Dengan menculik Yura dan memberikan hadiah rekaman-rekaman video itu pada Jiyong tentu saja akan membuat Jiyong semakin membencinya. Itu memang tujuannya. Dengan kondisi emosi Jiyong yang tinggi tentu saja mempermudah Junsu dalam menjalankan rencana selanjutnya.

Memkirkan rencana itu membuat senyum Junsu semakin mengembang saja, ia sudah tidak sabar membunuh pria sialan bernama Kwon Jiyong itu.

Junsu rasa jika saja saat itu dia berhasil membunuh Jiyong, saat ini mungkin dirinya sudah mendapatkan Taeyeon seutuhnya. Tetapi lagi-lagi pria sialan itu membuat rencananya gagal total.

Dulu yura dan sekarang Taeyeon.

Mengapa selalu Kwon Jiyong yang pertama bertemu dengan mereka?. Pikir Junsu.

Jika saja dia yang pertama bertemu dengan salah satu wanita itu mungkin Junsu tidak akan melakukan semua ini. Ia tidak perlu mengotori tangannya dengan berbuat seperti ini.

Jika dulu dia menyingkirkan Yura kali ini dia berbeda, dia tidak akan menyingkirkan Taeyeon seperti apa yang sudah dia lakukan pada Yura. Sebaliknya, dia akan mempertahankan Taeyeon. Dia akan membuat Taeyeon menjadi miliknya apapun yang terjadi termasuk dengan menyingkirkan orang-orang yang menghalangi jalannya. Terutama Jiyong. Junsu tidak akan segan-segan mengotori tangannya sendiri untuk kembali membunuh pria itu. Selama dia bisa bersama Taeyeon, dia akan melakukannya.

Junsu membalikkan badannya dan menatap Taeyeon yang sedang menunduk dikursinya. Sejujurnya Junsu tidak tega melihat kondisi Taeyeon yang terikat seperti ini. Hatinya bahkan merasa sakit melihat kondisi Taeyeon saat ini.namun dia harus melakukannya agar rencanannya bisa berhasil.

Junsu berjongkok didepan tubuh Taeyeon kemudian membuka plaster hitam dari mulut Taeyeon.

Taeyeon mengiringis kesakitan saat plaster hitam itu terlepas dari bibirnya. Ia menatap Junsu dengan tatapan datar, kesal, benci dan marah. Rahangnya bahkan mengeras. Ia tidak percaya jika pria yang selama ini dia percaya melakukan hal keji seperti yang ditampilkan di video rekaman tadi.

"Maaf karena telah menyakitimu tetapi aku berjanji setelah ini aku akan membuatmu bahagia. Tunggu sebentar lagi", ujar Junsu dengan suara lembutnya. Ia mengangkat tangannya untuk mengusap rambut Taeyeon yang sedikit berantakan, namun belum sempat tangannya menyentuh rambut Taeyeon, kepala Taeyeon sudah bergerak cepat menghindari sentuhan Junsu. Junsu mengempalkan telapak tangannya diudara kemudian menurunkan kembali tangannya.

"Ingin aku ceritakan sebuah cerita?", tawar Junsu namun tidak mendapat respon apapun dari Taeyeon. Taeyeon hanya diam sembari mengalihkan pandangannya dari Junsu.

"Malam itu, aku baru saja menyelesaikan bimbingan belajarku di sebuah akademi. Saat itu turun hujan dan aku lupa membawa payung milikku dan membuatku tertahan di depan gedung akademi. Waktu semakin malam tetapi hujan tidak kunjung berhenti dan aku memutuskan untuk menerobos hujan itu untuk sampai di pemberhentian bus tetapi baru saja aku ingin berlari seorang anak perempuan memberikanku sebuah payung dan dia berkata 'Pakailah, kau akan basah jika berlari tanpa payung'. Ia mengatakan itu sembari tersenyum manis kearahku. Sast itu aku sangat terpesona dengan senyum manisnya itu sampai aku lupa untuk mengucapkan kata terima kasihu. Ia pergi bersama temannya dibawah payung yang sama", ujar Junsu menceritakaan pengalamannya di masa lalu. Pikirannya kembali ke masa dimana dia bertemu dengan anak perempuan itu.

[GTAE] IFWhere stories live. Discover now