Chapter 24

2.1K 290 68
                                    






Copter menangis sambil memukul Kimmon sebagai karung tinju. Kimmon membiarkan Copter melakukan apa yang diinginkannya. Copter masih mengoceh tentang semuanya, dia bicara begitu cepat seperti dia sedang nge-rap. Kimmon tidak mengerti apa yang diocehkan Copter, tapi dia bisa menebak. Ini tentang Tee.

"SH**!!!" Copter menyumpah dengan keras, kemudian menutup mulutnya. Dia meluapkan semua yang ingin dia katakan, dan sekarang terengah setelah bicara begitu banyak.

Kimmon merasa itu sudah cukup, hingga dia menarik Copter ke arahnya dan memeluk pria kecil itu erat. Dia membisikkan kata-kata penenang sambil mengusap punggung Copter pelan.

"Kenapa nenek melakukan ini? P' Tee adalah seorang malaikat, dia tidak pantas mendapatkan semua ini." Copter menjadi lemah setelah itu. Kimmon menahannya agar tidak terjatuh.

"Hey, ayo kita pergi ke rumahnya. Kau bisa bertemu dan meluapkan perasaanmu padanya. Kau merindukannya, bukan?" Ajak Kimmon dan Copter menyetujuinya. Dia menyeka air matanya dan menarik Kimmon untuk pergi sekarang juga.

Mereka sampai di rumah Tee ketika malam dan rumah itu gelap. Mereka duduk di sofa, menunggu Tee pulang kerja.

Keduanya lelah dan tertidur di sofa.

******

Copter merasakan sesuatu di wajahnya, membuatnya membuka matanya. Yeah, rambut Kimmon menusuk hidung dan matanya. Kenapa mereka tidur seperti ini? Copter tidur di atas Kimmon, menjadikan Kimmon sebagai tempat tidur.

"P', pagi." Sapa Copter sambil tersenyum. Kimmon balas tersenyum, kemudian duduk dengan benar.

"Maaf, apa aku berat?" Tanya Copter merasa agak malu, Kimmon tertawa dan menunjukkan otot-ototnya. Dia kuat, benarkah?

"Kita tertidur. P' Tee sudah pulang?" Tanya Copter, dia berjalan ke dapur untuk minum segelas air.

"Sepertinya dia belum pulang. Mungkin dia tidur di tempat mengajar, kadang dia tidur di sana." Balas Kimmon.

"Ayo kita mandi, sarapan dan kemudian kita bisa menemuinya di sana."

"Oke. Aku pulang dulu. Aku akan menjemputmu jam 10. Oke?" Kata Kimmon, Copter mengangguk.

"Baiklah. Hati-hati, kunci pintunya."

Setelah Kimmon pergi, Copter berjalan ke kamar lamanya. Betapa dia merindukan rumah ini. Copter tersenyum bahagia dan membuka lemari pakaiannya, dia juga merindukan pakaian lamanya.

"Aku suka pakaian yang kau belikan untukku, P' Tee." Copter mengambil handuk bersih dan masuk ke kamar mandi.

Copter bersiap turun saat jam menunjukkan pukul 10, dan Kimmon tiba lima menit kemudian. Mereka pergi bersama ke pusat pendidikan. Sambil menunggu kelas selesai, mereka memutuskan untuk sarapan makanan ringan terlebih dulu.

Kimmon dan Copter berjalan mengelilingi sekolah sampai mereka menemukan kantor utama.

"Selamat datang. Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Tanya resepsionis dengan sopan. Mereka balas tersenyum.

"Erm, kita mencari Tee Thanapon." Kata Copter.

"Oh, Tuan Thanapon sudah berhenti." Jawab resepsionis itu mengejutkan mereka berdua.

"Apa? Maksudku, minggu lalu dia masih bekerja di sini." Kimmon tidak percaya, dia bertemu Tee di sini minggu lalu dan mereka makan siang bersama.

"Ya, beliau baru saja mampir pagi ini untuk mengantarkan surat pengunduran dirinya."

"Pagi ini?"

"Ya, sekitar jam 10."

"P', mungkin P' Tee di rumah sekarang. Ayo kita pulang!" Copter bergegas keluar dari kantor. Dia memiliki firasat buruk, perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Dan ia tidak menyukai itu sama sekali.

"Terima kasih." Kimmon pada resepsionis dengan cepat karena Copter menariknya.

Mereka tiba di rumah tapi tetap, tidak ada Tee di sana dan kondisinya masih sama. Copter berjalan ke kamar Tee, mengetuk dua kali sebelum membukanya.

Kamarnya bersih. Bahkan tidak ada sprei di tempat tidur. Copter memasuki ruangan perlahan, dia takut dengan ini. Copter berpikir Tee sudah pergi.

Copter menemukan surat di atas meja. Tangannya gemetar mengambil surat itu, dia tahu bahwa itu adalah tulisan tangan Tee.

"P' Kim !!!" Teriak Copter, membuat Kimmon berlari dengan roti di mulutnya. Dia lapar dan mencoba membuat sandwich.

"Ya Tuhan, P' Tee pergi." Copter bahkan tidak perlu membaca surat itu untuk mengetahui apa yang tertulis di dalamnya.

Kimmon mengambil surat itu dan membacanya. Mereka harus tahu, apa isi surat itu.

###############################

P' Tae, ini Tee. P', Tae terima kasih sudah mengizinkanku dan adik-adikku tinggal di rumah ini. Ini sangat bagus dan aku sangat menyukainya. Aku pergi, maaf aku tidak bisa bertatap muka denganmu untuk memberitahu bahwa aku pergi. Aku ingin mengucapkan terima kasih untuk semuanya. Aku akan merindukanmu P' Tae, lupakan aku dan teruskan hidupmu seperti aku tidak pernah ada. Kau adalah seorang pahlawan, pahlawanku dan juga pahlawan yang dingin. Lebih banyaklah tersenyum, oke? Senyummu sangat berharga.

P', maaf aku tidak bisa mengemasi barang-barang Copter dan Bbas. Aku juga tidak bisa membuangnya. Jika mereka menginginkannya, tolong kirimkan pada mereka. Tapi jika mereka tidak menginginkannya lagi, tolong sumbangkan kepada orang yang membutuhkan. P', katakan pada mereka aku sangat merindukan dan mencintai mereka.

P', tolong beri tahu P' Godt dan juga P' Kim untuk menjaga Bbas dan Copter. Mereka sedikit keras kepala tapi mereka adalah anak-anak paling baik yang pernah ku temui. Jangan biarkan mereka terlalu sering bertengkar. Tolong juga untuk bersikap lebih baik pada mereka, kalian tidak tahu kapan kalian akan kehilangan mereka.

P', sampaikan juga salamku untuk P' First, P' Aim dan Ray. Aku juga akan merindukan mereka semua. Aku akan merindukan semuanya. Beritahu mereka aku minta maaf untuk setiap kesalahan yang pernah aku lakukan.

P', aku ingin menulis lebih tapi aku tidak bisa berhenti menangis. Aku tidak mau menulis ulang karena kertas ini basah dengan air mataku.

P', aku mencintai kalian semua. Kalian adalah keluargaku juga. Aku akan merindukan kalian semua. Aku ingin berharap kita akan bertemu lagi, tapi ku rasa kita tidak bisa.

P', aku berjanji ini akan menjadi air mata terakhirku. Aku akan menjadi lebih kuat fisik dan mental. Tolong jangan mencariku karena aku tidak ingin ditemukan.

Itu saja dariku, P'. Maaf aku tidak bisa tinggal, cintaku bukan di sini. Aku akan berada di tempat dimana cintaku berada. Ku pikir aku sudah menemukan cintaku di sini, tapi bagaimana bisa cinta itu sangat menyakitkan? Hidup adalah tentang kebahagiaan, bukan? Jadi, mungkin hidup dan cintaku bukan di sini. Meski aku sangat berharap cintaku ada di sini.

Aku pergi, P'. Jaga diri dan semuanya baik-baik. Lupakan semua tentangku dan lanjutkan hidupmu.

Selamat tinggal.

TEE TEE

###############################

Kimmon selesai membaca surat itu, dan surat itu jatuh ke lantai. Copter mulai menangis sejak paragraf pertama. Dan sekarang, dia tidak akan bisa berhenti menangis secepat itu.

"Kenapa P'? P' Tee!!!" Copter berteriak, Kimmon hanya duduk di sebelah Copter, tidak bergerak sama sekali.

Ponsel Kimmon berdering, tapi dia bahkan tidak memiliki energi untuk mengangkatnya. Jadi dia hanya membiarkan ponselnya terus berdering.




Love Is Here (bahasa translate)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt