Chapter 09

2.8K 318 34
                                    






Pintu kamar Godt sedikit terbuka karena Godt tidak ingin Tee terkejut begitu dia bangun. Tee pasti akan panik jika tiba-tiba ia berada di ruangan tertutup yang tidak ia kenal. Godt juga berpikir itu adalah alasan yang bagus hingga dia akan mendengar jika sesuatu terjadi pada Tee.

Tae baru pulang dari kerja, dia terlihat lelah dan juga lapar. Tee sudah memberitahunya jika ia tidak akan memasak hari ini karena sibuk.

"Godt!" Tae memanggil sekali, dia tidak pernah memanggil berkali-kali terutama jika orang itu adalah Kimmon dan Godt.

Godt tidak terlihat dimanapun karena ia memilih untuk jogging di lingkungan sekitar sebagai olahraganya hari itu. Dia sudah memberi makan Tee yang mengantuk dan membiarkan Tee beristirahat dengan tenang.

Ketika Tae melewati kamar Godt untuk ke kamarnya, ia mendengar sesuatu, atau seseorang yang merintih dan mengerang seperti,,,kesakitan?Langkah Tae tiba-tiba berhenti.

"Apa dia membawa pasangan lagi?" Tae bicara sendiri.

"Aku akan membunuh bajingan ini hari ini!" Tae marah. Tapi ketika sudah di depan pintu, Tae takut dengan apa yang akan dilihatnya. Tidak seorangpun yang ingin melihat sepupumu melakukan ... Ya, kata S.

"Ugh!!" Tae mendengus jijik. Dia hanya ingin membiarkannya berlalu dan membunuh Godt nantu, tapi pintu yang sedikit terbuka membuatnya bisa sedikit melihat ke dalam kamar.

Seorang pria dengan kemeja yang jelas bukan miliknya karena kemeja itu terlalu besar dan, apa pria itu mengenakan sesuatu di bagian bawahnya? Karena yang bisa dilihat Tae hanyalah kaki pria itu hingga pertengahan paha. Kakinya terlihat begitu memikat. Tae memukul kepalanya sekali.

Dia ingin membiarkannya karena tidak tahu siapa orang yang sedang berdiri dan menatap keluar jendela itu. Tapi ketika pria itu berbalik, Tae hampir berkata kasar.

"P' Tae?!"

"Tee?!"

Keduanya terkejut dan masih tidak bisa memahami keadaan. Tee menyentuh kepalanya, dia merasa pusing. Tae benar-benar tak bisa berkata-kata dan ternganga, masih memperhatikan Tee dengan intens.

"P', bagaimana ... Di mana aku?" Tee bertanya dengan wajah bingung.

Tae tidak bisa memikirkan alasan yang bagus lagi, ia hanya menyalahkan Godt di pikirannya dan berjanji untuk membunuh Godt secepat mungkin. Siapa yang bisa berpikir dengan benar ketika seorang pria terlihat sangat polos dan tidak tahu apa-apa sementara dia sudah setengah telanjang? Godt sungguh terlihat seperti orang jahat di sini.

Tae bergegas menghampiri Tee, ia ingin Tee memakai pakaian yang benar dan keluar dari kamar Godt secepat mungkin. Tee ketakutan ketika melihat Tae berjalan ke arahnya dengan wajah marah. Dia berjalan mundur dan hampir terjatuh, untungnya Tae lebih cepat dan mampu menangkap Tee tepat waktu.

Tee berada di lengan Tae, mereka menatap satu sama lain. Mereka terdiam.

"Apa-apaan ini?!" Kimmon yang terkejut, berteriak kencang.

"Tae! Apa yang kau lakukan pada Tee?! Kau gila! Lepaskan dia!!!" Kimmon bergerak cepat.Dia memisahkan Tae dan Tee, dan memastikan untuk melindungi Tee di belakangnya.

"Kau memaksakan dirimu padanya?" Kimmon marah.

Sekarang keadaan berubah. Tae terlihat seperti orang jahat sekarang, di mata Kimmon tentunya. Sedangkan Tee menjadi lebih bingung.

"Apa yang kau coba lakukan? Ini bukan kamarmu, Tae!" Kimmon berteriak lagi. Dia juga menjadi frustrasi.

Kemudian, di waktu yang bersamaan, Godt pulang dan memisahkan Tee dari Kimmon.

"Dia sedang sakit! Dia harus beristirahat!" Godt berteriak kemudian mendorong Tee ke tempat tidur. Tee seperti boneka yang bisa didorong dan ditarik.

Mereka bertiga berteriak dan bicara pada saat bersamaan. Tidak ada yang mau memahami satu sama lain. Tee yakin kepalanya mungkin meledak jika ia tidak melakukan apa-apa. Tiga orang ini mungkin akan berkelahi atau saling memukul wajah mereka satu sama lain.

Tee bangkit dan berdiri di tengah mereka bertiga. Dia berteriak kencang, dan itu membuat Kimmon, Tae dan Godt terdiam.

"Kurasa itu berhasil." Tee menatap, mereka bertiga, tapi tiga pria yang lebih tua itu terlihat mengalihkan pandangan mereka dan tidak ada yang berani menatap matanya.

"P'..." Tee memanggil dengan sopan dan dalam tiga detik, mereka bertiga meletakkan Tee di tempat tidur dan menyelimutinya dengan cepat.Tee menjadi lebih bingung.

"Erm, tolong jelaskan!" Tanya Tee dengan sopan dan Godt menghampirinya, tapi segera berhenti ketika Tae batuk. Kimmon juga berdehem.

"Kau pingsan di gym. Demammu cukup tinggi. Aku khawatir dan membawamu ke sini untuk beristirahat. Karena pakaianmu basah oleh keringat, aku menggantinya dengan pakaianku. Aku ingin mengantarmu pulang tapi tidak ada orang di rumahmu, ku pikir lebih baik jika kau di sini." Godt menjelaskan dan setiap telinga mendengarkan dengan ragu.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?"   Tanya Godt lagi.

"Aku baik sekarang, hanya sedikit pusing tapi aku tidak apa-apa. Terima kasih sudah merawatku, P'. Maaf sudah mengganggu." Jawab Tee sopan dan merasa sedikit malu karena sudah menimbulkan masalah pada orang lain.

"Tidak apa-apa. Aku sedang libur hari ini." Senyum Godt terlihat tulus untuk Tee, tapi tidak untuk Tae dan Kimmon. Mereka membaca senyum itu sebagai senyum palsu untuk memenangkan hati Tee.

"Ah! Aku harus pulang. Adik-adikku akan khawatir." Tee menyibak selimutnya dan bangkit berjalan ke arah pintu. Tee masih belum menyadari kondisinya jika dia setengah telanjang dan terlalu seksi, untuk mata tiga pria yang lebih tua itu tentunya.

Tee berjalan cepat dengan tubuh kecilnya, dia sekarang sudah berada di ruang tamu meninggalkan para pria itu tertegun di kamar Godt. Tee melihat tasnya dan membawanya sebelum berjalan ke pintu. Begitu membuka pintu, Tee terkejut lagi. Saat ini, dia mungkin mengalami serangan jantung karena sangat terkejut.

"P' Tee!" Copter dan Bbas memeluknya begitu Tee membuka pintu untuk keluar. Bagaimana mereka tahu Tee ada di sana? Pertanyaan Tee terjawab ketika dia juga melihat Aim dan First.

"P' baik-baik saja? P' tampak lelah." Copter memeriksa Tee secara menyeluruh, begitu juga Bbas. Dan mereka berhenti melakukan itu ketika melihat penampilanTee.

"Apa apaan ini?!" Aim dan First, berteriak lebih dulu dan masuk ke dalam rumah dengan marah.

Wajah mereka sangat mengerikan. Mereka ingin membunuh seseorang atau tepatnya, tiga pria yang sedang berdiri di ujung tangga.

"Oke. Aim, First, tenanglah. Semua ini  kesalahan. Kalian salah paham." Kimmon mencoba untuk menenangkan binatang buas yang mencoba menyerang mereka.

"Jangan menatapku. Tee sudah seperti itu ketika aku menemukannya di kamar orang ini." Tae menunjuk ke Godt. Godt menjadi terdiam dan mencoba mengatakan sesuatu sebagai pembelaan. Tapi sebelum dia bisa mengatakan apa pun, tubuh kecil dan sebuah tinju sudah melayang ke arahnya.


Love Is Here (bahasa translate)Where stories live. Discover now