Berhubung zacky yang ingatannya paling kuat diantara teman-temannya, zacky langsung membuat topik yang tadi hampir terlupakan olehnya. Ingat hampir!!!

"Ekhem, kita mulai persidangan ini tanpa Rais" Navy yang bingung dan bertanya "sidang sidang apa?" Hida yang ingat langsung berkomentar" sidang tentang Navy yang pulang malam ",

" Ya Ela, emang aku kena kasus berat!" Pikir Navy ngery.

Hida sempat menatap Zacky, sedangkan Zacky yang maksud akan tatapan itu mengangguk.

"Kenapa kamu pulang larut malam!?" Pertanyaan pertama sukses membuat Navy memutar bola mata malas.

"Fiuh, ceritanya aku lagi belajar buat jadi anggota penyelidik" jawab nya enteng. Hida mengernyit.

"Berarti kamu belajar Ama ketiga orang itu?" Pertanyaan itu diangguki oleh sang empu.

"Hebat kamu, baiklah kita mendukung mu," ucap zacky. Penuh percaya diri, tapi buat siapa???, Buat Navy lah.

Mereka bertiga berbincang-bincang dengan hangat, lalu terlihatlah seseorang yang langsung duduk tanpa permisi dengan raut wajah yang ditekuk memainkan tab untuk memesan makanannya.

"Eh, gimana tuh perempuan udah ketemu belum?" Tanya Hida, kedua temannya refleks menatap Hida karena tidak menceritakan kepada mereka.

"Sebel deh aku" ucap Rais kecut.

"Emangnya kenapa?" Tanya zacky.

"Itu, masa tadi aku liat lagi jalan Ama cowo,!" Jawab Rais sekenanya, mungkin saking kesalnya ia berkata ceplas-ceplos yang membuat temannya itu sangat curiga.

"Hmn, bahaya kalo masalah kek ginian, Lo kudu ngedeketin dia is!" Ucap zacky,

"Apaan sih zac" timpal Navy yang tak mudeng mudeng.

"Huh...", Dilihatnya Rais yang memakan makanan pesanannya yaitu nasi goreng kesukaannya dengan sangat lahap tanpa memedulikan ketiga temannya yang menatap dirinya heran.

Hida,Navy,dan Zacky hanya bisa saling tatap dan geleng-geleng kepala.

Thet,thet....

"Yuk balik..." Mereka berempat berteleport bersama dengan Rais yang sedang berpikir keras. Rais hanya mempunyai pilihan lain yaitu bertanya kepada Zacky. Namun ia tak terlalu berani berkata seperti itu jadi, ia hanya bisa pasrah.

✨✨✨

"Shen, apakah kau tau penglihatanku baru saja menemukan salah dua dari sepuluh orang yang dijadikan untuk melawan darkness!" Jelas seseorang tua penjaga perpustakaan SMP Lisa.

"Apakah itu benar Hans?, Aku tidak terlalu yakin!" Tukas ibu penjaga perpustakaan.

Hans menghembuskan nafas kasar "Fiuh, kau ini aku ini pemilik Kekuatan meramal jadi tidak pernah ramalan ku ini melesat"

"Jika begitu mereka seharusnya terkumpul menjadi satu bukan?" Pertanyaan yang terkesan pernyataan.

"Seharusnya begitu Shen..." Timpal Hans.

"Berdoa saja biar mereka cepat bertemu lalu mengalahkan para darkness yang sudah merajalela" Hans setuju apa yang telah dikatakan sahabatnya itu.

Mereka berdua sibuk akan pekerjaannya yaitu mengurus dokumen perpustakaan dan data-data buku-buku baru yang datang.

Cklek...permisi....

"Masuk..." Ucap Shena.

"Bibi, Menurut informasi dari nenek, para darkness mulai mengincar setiap academy, dan sekarang sedang terfokuskan pada academy wind" jelas Sela panjang lebar.

ELEMENTER CLUSTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang