8. Orang Ketiga, Rubah, Selir

Start from the beginning
                                    

"Tidak! Dia hanya menganggapku teman."

"Kau kira aku bodoh? Kau masih bisa berbohong! Kalian berdua sudah berciuman! Kau sebut itu teman?!"

Nancy rasanya ingin menangis lagi.

Jaemin ingin mengatakan bahkan mereka sudah pernah melakukan hal lebih dari berciuman. Tapi itu mungkin akan memperburuk suasana.

Jaemin dengan cepat menambahkan, "Kenapa aku harus berbohong padamu? Aku sendiri juga tidak mengerti kenapa dia tadi menciumku. Mungkin saja dia hanya ingin bercanda?"

"Bagaimana aku bisa tau apa yang Jeno maksud!"

Setelah hampir satu jam Jaemin mencoba menenangkan Nancy, gadis itu pun kembali pulang kerumahnya.

Jaemin segera menelpon Jeno, menceritakan semua yang terjadi. Saat Jeno mendengar bahwa Jaemin nyaris saja memberitahukan kedua orangtuanya soal kejadian tadi pagi, Jeno langsung memarahi Jaemin karena bertingkah idiot.

🐁🐁🐁

Sepanjang liburan musing panas, setiap 3 atau 5 hari, Jeno akan menjemput Jaemin untuk mengajaknya berenang. Setiap saat ketika dia menjemput Jaemin, Nancy menatap mereka berdua dengan tatapan sedih dari jendela kamarnya.

Jaemin kini mulai tidak bergantung dengan pelampungnya. Dia mulai sedikit belajar berenang dengan gaya anjing.

Dan ketika liburan musing panas akan berakhir, Jaemin masih merasa bahwa belum ada perubahan dalam hubungan mereka. Kecuali dia sudah banyak melihat bagian punggung dan abs Jeno.

Diantara mereka berdua kini hanya seperti dibatasi selembar kertas tipis. Jaemin tidak berani untuk melangkah lebih jauh. Dia takut jika nanti akan merusak hubungan persahabatan mereka, dan dia tidak akan bisa bersama Iagi dengan Jeno.

🐁🐁🐁

Semester baru sudah berjalan hampir 2 minggu. Nancy tiba-tiba saja datang menemui Jaemin.

"Besok malam, beberapa teman dari kampusku dulu akan datang kesini. Aku merencanakan untuk mengenalkan mereka dengan pria dari kampus kita."

"Lalu kenapa kau mengatakannya padaku?"

"Ajak beberapa temanmu untuk ikut."

"Tapi aku tidak ingin ikut."

Baiklah, kau orang ketiga, rubah, selir! Aku akan mengatakannya pada kedua orang tuamu." Nancy membalikkan tubuhnya dan akan berjalan pergi.

"Oke aku ikut, aku ikut!" Jaemin cepat cepat menarik tangan Nancy.

"Ajak Jeno juga."

"Ini tujuanmu sebenarnya kan? Tidak! Tidak boleh ! Tidak ada seorang pun yang bisa memerintahnya. Lagipula untuk apa aku harus melakukannya? Mengajaknya ketempat dimana banyak gadis-gadis?! Aku tidak bodoh!"

"Hanya berpura pura."

"Tidak mau!"

"Okay... kau orang ketiga, kau rubah, kauㅡ"

Jaemin tidak perlu mendengarkan Nancy hingga menyelesaikan perkatannya.

"Baiklah, baiklah kakak. Aku akan mencoba sebisaku untuk mengajak Jeno. Tetapi jika dia menolak, aku tidak bisa melakukan apapun lagi."

Jaemin melihat ke arah Nancy dan menyadari bahwa gadis itu kini terlihat seperti salah satu karakter di film yang sedang merencanakan sesuatu yang mencurigakan.

Nancy menepuk bahu Jaemin dan dengan nada serius berkata, "Jangan menganggap kalau aku akan memperlakukanmu dengan buruk, kau hanya perlu berpikir bahwa ini kesempatanmu untuk mengetes Jeno. Menurut informan kepercayaan ku, Jeno tidak pernah pergi mengikuti pertemuan apapun. Jika dia setuju untuk pergi, berarti dia mau mendengarkanmu. Ada dirimu dihatinya. Jika dia menolak, kau hanya perlu berkata bahwa akulah yang memintamu untuk mengajaknya, itu akan membantumu mengurangi sedikit rasa malu." Nancy sukses mempengaruhi Jaemin untuk mengajak Jeno ikut.

[✔️] Boyfriend | NominWhere stories live. Discover now