20. Tiga penyelidik

Start from the beginning
                                    

"Tidak apa-apa kok kak, asli paham akan kakak, eh tapi kalo kakak bisa hubungin aku ya?" Ryon mengangguk lalu menepuk pelan bahu Navy.

Navy menatap kepergian kakak seniornya yang kini baru dekat dengannya, sebenarnya Navy membatin " padahal baru ngomong bentar ",namun Navy tetap tersenyum seraya berbalik arah Karena kamar asrama nya berlawanan arah dengan kakak senior.

✨✨✨

Kriet...

"Sepi amat yah, udah pada molor paling?" Gumam Navy sendiri diikuti gerakan bahunya.

Sekarang Navy belum mendapati mata yang mengantuk, akhirnya dia sendiri memutuskan untuk menonton televisi, televisi yang ia tonton menghadirkan FTV kartun, upin-ipin di dunia antar klan juga  beroperasi pada malam hari, jadi tanpa pikir panjang ia mengambil remote TV.

1 menit

5 menit

10 menit, iklan tayang, tiba-tiba Navy menutup kedua matanya dan tertidur dengan pulas,

Jadi diputuskan jika Televisi yang menonton Navy.

✨✨✨

"Nav, bangun tidur Mulu, Televisi nya ga dimatikan lagi, untungnya academy ini baik kalo ga??!." Ucap Rais.

Giliran Zacky yang membangunkan Navy langsung berteriak " Banguuun, udah pada mandi nih, tinggal kamu doang yang belum,.." tak ada respon dari Navy.

"Mimpinya indah banget yah..." Gumam Hida.

"Ni orang abis dari mana sih, kayaknya tidurnya itu malem banget jadi dibangunin susah" omel Rais.

Sepatah ide tiba-tiba muncul di otak kanan Zacky "Siram air aja apa!" Ide itu langsung disetujui oleh kedua temannya.

Byuuur....

"Banjir, banjir,..." Refleks Navy yang sedang bergelayut di tidur indahnya beranjak berdiri dari tempat tidurnya, untungnya berdiri jadi tidak jatuh.

"Banjir-banjir udah sana mandi, dari mana aja si kamu, dibangunin ga bangun-bangun, udah pukul 07.00 tau?!" Omel Zacky.

"Lihat Televisi nya masih hidup, untung tadi aku bangun duluan!" Timpal Rais.

"Ya Ela ngapa kudu di siram pake air segala sih?!"Navy yang sadar akan kelakuan teman-teman nya kini memasang wajah terlipat lipat, kesal sangat kesal. Dan soal Televisi, Navy tak peduli.

"Abisan dibangunin ga bangun-bangun, kita tinggal makan, bye" ucap Zacky.

"Byee" timpal hida dan Rais bersama.

Navy hanya bisa diam melihat ketiga temannya kini berjalan melewati pintu.

Belum sempat Navy melangkah kakinya kearah kamar mandi, dirinya dikejutkan dengan teriakan yang amat keras, 'Navy kalo mandi jangan lama-lama yaa, kita ditempat biasa', siapa kalo bukan suara Zacky, suara yang merdu alias merusak dunia.

'iyaa' hanya sepatah kata yang Navy ucapkan, itu juga hanya berupa gumaman yang tak sampai ditelinga Zacky.

Setelah apa yang terjadi, Navy langsung berlari dan mandi ala coboy, mengingat waktu sudah beranjak siang.

✨✨✨

"Cepat nak, kita akan kembali ke klan bumi!" Teriak seorang ibu, lebih tepatnya ibunya illsya.

"Iya ibu, aku lagi memetik beberapa bunga buat bawaan" jawab illsya dengan suara yang keras.

Ibunya menghela nafas, "dasar anak perempuan, liat bunga bagus aja udah diambil, fiuh"

"Ibu, kakak lama banget ya, tinggal yuk biar sendirian disini." Ucap seorang anak kecil, ovarius sang adik illsya yang sifatnya sangat jahil.

"Nak, sudah belum?" Teriak ibu illsya.

Seseorang dengan membawa satu keresek bunga datang, lalu berkata "sudah Bu...", Ibunya lalu menyuruhnya untuk berpegangan tangan karena sebentar lagi portal yang sudah dipersiapkan akan aktif.

Perlahan bundaran bundaran kecil yang berada didepan illsya membesar, ibunya pun menyuruhnya masuk secara bersamaan, karena takut hilang kesuatu tempat yang bukan tempat yang dituju, maklum kekuatan ibu illsya untuk membuat portal masih belum sempurna.

Mereka bertiga lalu melangkah bersama, dalam proses memasuki portalnya illsya merasa sedikit pusing begitu pula adiknya Karena sewaktu berangkat Ke klan air ayahnya lah yang membuat portalnya.

Portal itu bekerja selama 20 detik dan sampailah mereka diruang tamu, "untung aku ga kenapa-napa?" Gumam illsya.

"Ibu, aku pusing?, Kok bisa kayak ada gempa buuu" Ucap ovarius--adik illsya.

"Pusing yah, maafkan ibu ya, sebenarnya ibu baru belajar buat portal, hehehe" ovarius hanya meringis melihat sang ibu.

"Udah gapapa yang penting kita sampai ditempat yang dituju" ucap illsya menengahi.

✨✨✨

"janganlah menelisik urusan pribadi orang lain, tapi uruslah pribadi diri sendiri, karena belum tentu itu membantunya atau palah sebaliknya"


✨✨✨

Next chapter
Salam Author

ELEMENTER CLUSTERSWhere stories live. Discover now